NusaNTaRa.Com
byMapiroHBorrA, M i n g g u, 2
5 F e b r u a r i 2 0 2 4
Nur Afni Ramang, wanita asal Soppeng yang kini kaya raya setelah merantau ke Dubai |
Ujar orang tua dahulu, nasib orang baik atau buruk tak ada yang tahu karena bisa saja sekarang miskin keesokannya jadi orang kaya raya sebagai satu siklus roda kehidupan yang terus berputar. Nur Afni Ramang, adalah salah satu contoh bagaimana roda kehidupan berputar dan merubah kehidupannya yang tak terduga. Wanita asal Kabupaten Soppeng ini, kini jadi kaya raya setelah merantau di Dubai, Uni Emirat Arab, padahal, ia ke Dubai hanya bermodalkan uang Rp 50 ribu.
" Saya
tingggalkan Soppeng. Hanya bawa kantong plastik merah isinya dua pasang baju
dan uang Rp 50 ribu ", Cakap SiGaluH Nur Afni Rammang, Jumat (29/04/2022). Nur Afni yang biasa disapa Ani tersebut nekat
merantau karena ingin terlepas dari jeratan utang karena ia merasa bertahan tinggal di kampung halaman tak ada jaminan
utangnya bisa dilunasi, " Karena terlilit utang banyak, pasrah sekali
ma. Makanya saya tanya teman urus ka ke luar negeri, kemana saja yang penting
kutinggalkan Soppeng ", Cakap Besar SiGaluH Laji.
Kenekatannya tersebut juga karena dipicu persoalan rumah
tangga. Pernikahannya dengan seorang ASN di Pemkab Soppeng yang telah
dikaruniai dua orang anak harus kandas tahun 2008 lalu di saat usia pernikahan
masuk 6 tahun. " Saya pilih cerai karena (eks suami) suka
mabuk, sering begadang, kalau pulang sering marah-marah dan berlaku kasar ",
Ujar SiGaluh Nur Afni dengan Boneer (RASA Takuf di dada).
Niat Afni untuk tinggalkan Soppeng bersambut berkat bantuan
seorang temannya yang menanggung biaya tiket pesawat, dia terbang ke
Jakarta, " Saya diarahkan teman ke Jakarta. Katanya
nanti ada yang jemput di sana ", Ujar SiGaluh Afni Ramang. Di Jakarta, Ani diminta pergi ke salah satu
agen tenaga kerja wanita (TKW), kemudian
agen ini memfasilitasi keberangkatannya ke Dubai dan semua biaya ditanggung
agen, " Tidak ada uangku keluar sepeserpun. Nanti di
Dubai ada juga yang jemput ki langsung diarahkan ke kantor agen TKW. Nanti di
sana baru langsung dibawa ke rumah majikan
", tukas SiGaluH.
Afni Ramang awalnya punya bisnis di Soppeng, berbagai usaha telah dilakoni seperti usaha
kuliner, tukang kredit elektronik dan lainnya. Namun dia kemudian memilih
beralih fokus ke bisnis peminjaman uang,
" Menjadi semacam rentenir,
meminjamkan uang ke orang yang butuh ", Ujar SiGaluH Afni Ramang moncoritakan.
Bisnisnya ini awalnya berjalan baik. Nasabahnya terus
bertambah sehingga Ani kemudian berani menambah modal dengan meminjam tambahan sebesar Rp 450 juta ke
kerabatnya karena mendapat nasabah besar saat itu, "
Saya tambah modal ke keluarga. Ini saya pinjamkan dulu Rp 450 juta ke
salah satu kepala dinas di Soppeng. Itu bermodal utang ke keluarga ",
Ujar SiGaluH Nur Afni Ramang dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Nur Afni mengenakan bunga pinjaman 20% per Rp 1 juta
pinjaman. Si kepala dinas setuju dan awalnya pembayaran lancar. Namun
belakangan masalah muncul saat si kepala dinas dijebloskan ke penjara karena
terjerat kasus. " Cuman ditangkap-mi itu orang (si kepala dinas)
padahal pembayaran baru setengah. Baru setengah dilunasi. Ini kemudian bikin
saya terjerat utang Rp 200 juta ", Cakap SiGaluH Nur Afni Ramang jelas.
Nur Afni yang terjerat utang kemudian merantau ke Dubai
dibantu agen TKW di Jakarta berangkat tahun 2014 tanpa keterampilan apapun.
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris tidak bisa sama sekali. Dia menjadi asisten rumah tangga (ART) selama
7 bulan dan mulai saat itu belajar bahasa Arab perlahan. Kemudian sempat menjadi cleaning service usai
ditawari agen TKW karena sempat di fase jenuh ingin kembali ke Indonesia, "
Gaji saat itu (sebagai ART) Rp 2,5 juta
", Ujar SiGaluH Nur Afni
Laji.
Nur Afni kemudian mencoba peruntungan lain. Sebuah
kantor konsultan penyalur tenaga kerja membuka lowongan kerja. Ani mendaftar
bersaing dengan ratusan pelamar termasuk peserta dari Indonesia. "
Saya beruntung diterima. Bekerja sebagai sekretaris di Al Wasaya, kerja
selama 7 bulan. Gaji saya 2.500 dirham atau Rp 10 juta per bulan. Jika dapat
customer dapat komisi Rp 1 juta per orang. Saya sering dapat 20 orang Arab
setiap bulannya. Jadi dapat bonus Rp 20 juta
", Ujar SiGaluH Nur Afni
Ramang.
Pengalamannya sebagai sekretaris menjadi modal percaya
diri Ani membangun perusahaan sendiri di Dubai,
menggunakan nama relasi yang ia kenal di Uni Emirat Arab dan mendirikan
Alichani Human Resources Consultancy yang mendapat izin dari pemerintah
setempat. " Waktu saya bekerja sebagai sekretaris, ada
tawari ka pekerjaan lebih menarik, dan lebih menantang dengan mendirikan kantor
konsultan untuk mengurus tenaga kerja wanita
", Ujar SiGaluH Nur Afni Ramang
Bela.
Saat ini, Ani mengelola banyak TKW dari Indonesia,
Filipina, Sri Lanka, Afrika ,Ethiopia, Pakistan, dan India. Semuanya diatur ke
Arab Saudi, Qatar, Oman, hingga Malaysia.
" Paling banyak permintaan
di Dubai karena negara terkaya. Sedikitnya sekali sebulan yang diterbangkan 50
orang dari Indonesia. Satu pembantu dibayar Rp 80 juta. Orang Arab ini butuh
pembantu, bahkan saat saya sementara di Soppeng pulang kampung, masih banyak
majikan menelepon “, Cakap SiGaluH Nur Afni.
Dia menuturkan tidak pernah membayangkan bisa memiliki perusahaan di Dubai. Apalagi kini dia juga bisa berbisnis pengiriman kayu gaharu ke Dubai untuk bikin parfum, pengharum ruangan. Bahkan bisnisnya sudah merambah ke skincare, dan travel. " Semua utang sudah saya bayar. Alhamdulillah sudah ada aset, bangun kos untuk masa depan anakku yang memilih tinggal di Soppeng. Anakku satunya lagi saya bawa ke Dubai untuk meneruskan usaha ", Ujar SiGaluH Nur Afni Ramang dengan Soppengernya (Jumawanya).
Nur Afni Ramang, wanita asal Soppeng punya perusahaan di Dubai. |
Nur
Afni R wanita Soppeng pengusaha di Dubai.
Banyak
kegagalan membawa keberhasilan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar