Rabu, 14 Februari 2024

PETISI GURU BESAR DI UNHAS TERKAIT DEMOKRASI PEMILU 2024 , TAK MEWAKILI INSTITUSI KATA JAMALUDIN JOMPA

NusaNTaRa.Com  

byMuhammaDBakkaranG,    J u m a t,   0  2   F e b r u a r i   2  0  2  4

Rektor Universitas Hasanuddin  Prof.  Jamaluddin Jompa

Prof. Jamaluddin Jompa Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas)  menanggapi soal petisi dari sejumlah guru besar yang  telah menyampaikan keprihatinan terhadap demokrasi  saat ini dengan  menegaskan statement  itu tidak mewakili Unhas sebagai institusi.   Hal tersebut disampaikan Jamaluddin Jompa  melalui Maklumat Rektor yang dikeluarkan pada 02 Februari 2024.   Dalam maklumat tersebut, ada 6 poin penting  yang menyikapi terkait kondisi yang terjadi belakangan ini di Unhas.

"  Menyimak kontestasi politik yang semakin panas dengan eskalasi yang semakin mengkhawatirkan, terutama debat dan pertentangan mengenai pilihan calon presiden, maka saya selaku Rektor Unhas menyampaikan secara tegas kepada semua sivitas akademika di lingkungan Universitas Hasanuddin  ",  Ujar  SiDin Prof. Jamaluddin Jompa dengan Plabomoranya (Hebatnya),   Jumat   (02/02/2024).

Pada semua poin keenam maklumat, Jamaluddin menanggapi soal keprihatinan guru besar terkait demokrasi yang mereka deklarasikan.   Pernyataan itu disebut tidak mewakili Unhas sebagai institusi Perguruan tinggi tempat mereka mengabdi,    "  Adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak menyampaikan keprihatinan 'Menyelamatkan Demokrasi', tidak mewakili Unhas sebagai institusi  ",    Tegas  SiDin  Prof.  Jamaluddin  Jompa.

Berikut ini 6 poin maklumat Rektor Unhas  :

1. Harus aktif menjaga situasi dan kondisi termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif.   2. Kebebasan berpendapat kita hargai dan junjung tinggi sebagai amanat konstitusi, tapi pilihan politik yang beragam juga harus dihormati dan dihargai.   3. Meskipun terdapat perbedaan pilihan dan preferensi calon presiden, saya ingatkan untuk tidak melakukan kampanye hitam terhadap calon presiden yang tidak disukai.   Hindari menyebarkan informasi hoax dan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya.

4. Mari kita menjaga atmosfir akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab.   5. Mari kita menjaga silaturahim dan persaudaraan kampus yang kita cintai bersama. Mari kita jaga dan dewasa menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan.    6. Adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak menyampaikan keprihatinan "Menyelamatkan Demokrasi", tidak mewakili Unhas sebagai institusi.

Sebelumnya, guru-guru besar Unhas yang tergabung dalam Forum Guru Besar dan Dosen mengeluarkan petisi pernyataan sikap terkait Pilpres 2024,  dengan  mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kabinet untuk tetap pada koridor demokrasi.

Pembacaan petisi tersebut berlangsung di depan Rektorat Unhas,  Jumat (02/02/2024) siang. Petisi dibacakan oleh anggota Dewan Profesor Unhas Prof Triyatni Martosenjoyo didampingi sejumlah guru besar lainnya.   "  Mengingatkan Presiden Jokowi, dan semua pejabat negara, aparat hukum dan aktor politik yang berada di kabinet presiden untuk tetap berada pada koridor demokrasi serta mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial serta rasa nyaman dalam berdemokrasi  ",  Cakap Besar SiGaluH  Triyatni membacakan poin kedua petisi.

Ada empat poin yang diserukan dalam petisi Para Guru Besar Unhas,  salah  satunya yakni meminta Jokowi dan kabinetnya untuk tetap pada koridor demokrasi,  "  Satu, senantiasa menjaga dan mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 dalam pelaksanaan pemilu sebagai instrumen demokrasi  ",   Ujar SiGaluh Triyatni.   "  Dua, mengingatkan Presiden Jokowi, dan semua pejabat negara, aparat hukum dan aktor politik yang berada di kabinet presiden untuk tetap berada pada koridor demokrasi serta mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial serta rasa nyaman dalam berdemokrasi  ",   lanjut  SiGaluH Triyatni.

Pada poin ketiga,   "  Tiga, Meminta KPU, Bawaslu, DKPP selaku penyelenggara pemilu agar bekerja secara profesional dan bersungguh-sungguh sesuai peraturan yang berlaku. Penyelenggara pemilu senantiasa menjunjung tinggi prinsip independen, transparan, adil, jujur, tidak berpihak, dan teguh menghadapi intervensi pihak manapun  ",   Ujar Tegas SiGaluH Triyatni melanjutkan.  

Dan  "  Empat, menyerukan kepada masyarakat dan elemen bangsa secara bersama sama mewujudkan iklim demokrasi yang sehat dan bermartabat untuk memastikan pemilu berjalan secara jujur, adil, dan aman agar hasil Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden mendapat legitimasi kuat berbasis penghormatan suara rakyat  ",  Ujarnya Laji.   "  Kampus Tamalanrea Makassar, 2 Februari 2024  ",  Cakap SiGaluH Triyatni  menutup  Petisi para Dosen dan Guru Besar.

Guru-guru besar Universitas Hasanuddin membacakan petisi
pernyataan sikap di depan Rektorat Unhas, Jumat (2/2/2024)

 

Pernyataan Sikap Dosen tidak mewakili Institusi.

Pernyataan menuntut agar pemilu berjalan adil damai.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...