NusaNTaRa.Com
byMuhammaDBakrI, R
a b u, 1 3
D e s
e m b
e r 2 0 2
3
Menlu Retno Marsudi pada Peringatan ke-75 Tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (HAM)
di Markas Dewan HAM PBB, Jenewa, Swiss, Senin (11/12/2023)
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan atas situasi di Gaza, Palestina saat ini yang meenurutnya banyak memuat unsur pelanggaran HAM berat. Ini disampaikan Menlu RI saat menjadi pembicara Ministerial High-Level Event mengenai situasi HAM di Palestina dalam rangka peringatan 75 tahun Universal Declaration of Human Rights di Markas Dewan HAM PBB, Jenewa pada 12 Desember 2023. " Di dalam pertemuan, saya sampaikan bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah pelanggaran berat Hak Asasi Manusia ", Ucap SiGaluH Retno Marsudi dari keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).
SiGaluH juga menegaskan tindakan Israel
yang membunuh sipil hingga memberangus hak-hak dasar warga Palestina bukan
tindakan pertahanan diri atau self defense.
Hal ini ditegaskannya ketika menjadi panelis dalam peringatan 75 tahun
Universal Declaration of Human Rights di Markas Dewan HAM PBB, Jenewa pada 12
Desember 2023, " Tindakan Israel yang membunuh masyarakat
sipil, merusak rumah sakit, tempat ibadah dan camp pengungsi, serta memberangus
hak-hak dasar Palestina bukanlah self-defense
", Ujar SiGaluH Retno
Marsudi keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri, Rabu
(13/12/2023).
Retno juga menegaskan tindakan Israel
tersebut tidak dapat dibenarkan dan jelas melanggar hukum humaniter
internasional, situ Retno Marsudi pun
mengatakan, saat dunia memperingati 75 tahun Deklarasi Universal HAM, namun
masih ada pelanggaran HAM berat terjadi di Palestina, khususnya di Gaza. Retno menegaskan bahwa siapa pun yang
berkomitmen menjadi pembela HAM tidak boleh diam dan tidak boleh berhenti untuk
terus memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina.
Retno sangat mengecam tindakan Israel
kepada Palestina. Menurut dia, tindakan Israel tidak dapat dibenarkan atas nama
pertahanan diri atau self defence, " Sekali lagi saya sampaikan, ini tidak dapat
dibenarkan atas nama self defence. Oleh karena itu, harus dikutuk
sekeras-kerasnya ", Ujar SiGaluH Retno M dengan Soppengernya
(Jumawanya).. Dalam kesempatan itu, Retno Marsudi menyampaikan tiga poin yang
perlu didorong bersama dengan negara-negara lain untuk mengatasi kondisi
tersebut.
Pertama, soal gencatan senjata yang
segera dan bersifat permanen. Dewan
Keamanan PBB telah gagal menyepakati resolusi gencatan senjata yang seharusnya
dapat menyelamatkan banyak nyawa ungkap SiGaluH Retno Marsudi. Namun, ia meminta negara-negara lain tidak
boleh menyerah dan terus memperjuangan hal itu, "
Saya tegaskan kita tidak boleh menyerah, kita harus terus memperjuangkan
perdamaian dan mendesak gencatan senjata
", Tutur SiGaluH Laji.
Kedua, Retno Marsudi meminta negara-negara untuk menolak penerapan
standar ganda, dia menekankan bahwa
Indonesia menolak penerapan HAM yang tidak konsisten. Menurut dia, penerapan standar ganda adalah
masalah terbesar di dalam penerapan HAM,
" Pihak-pihak yang sering
mendikte kita mengenai HAM, justru menjadi pihak yang kini membiarkan Israel
melanggar hak asasi manusia ", Ujar Menlu Retno Marsudi .
Ketiga, ia mendorong dukungan mekanisme
akuntabilitas khususnya menuju solusi duo negara dan menghentikan segala
tindakan yang melanggar HAM. Termasuk yang sudah mulai berjalan melalui
Independent International Commission of Inquiry yang dibentuk oleh Dewan
HAM, " Khususnya untuk mendokumentasikan pelanggaran
dan menghimpun bukti-bukti terkait ", Cakap Besar SiGaluH Retno Marsudi.
Selanjutnya, Retno juga mendorong agar Komisi Independen tersebut diberikan akses seluas-luasnya sehingga dapat melaksanakan mandatnya dengan baik. Selain itu, ia menyebut Indonesia akan berpartisipasi dalam persidangan Advisory Opinion mengenai Palestina di Mahkamah Internasional, " Ini adalah bukti konkret dukungan kita. Dan Indonesia akan memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini ", Ujar SiGaluh Retno Marsudi tegas.
Pria Palestina memeriksa rumah-rumah yang rusak di tengah perang Israel-Hamas
di
Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Selasa (12/12/2023) |
Gazza,
kemelut Israel dan Palestina sejak dahulu.
Kekerasan
di Gaza bukan sikap Self Defense ujar Retnu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar