Sabtu, 20 Januari 2024

KISAH BAHARUDDIN PENYELAM TERIPANG, BERBURU TERIPANG HANYA BERBEKAL SARANA KOMPRESSOR

NusaNTaRa.Com  

byLaDollahBantA,      S  e  n  i  n,    0   8     J  a  n  u  a  r  i     2   0   2   4 

Dermaga nelayan di MASAKAMBING Madura

Menangkap ikan dengan menyelam gunakan kompresor masih banyak dilakukan nelayan tradisional di berbagai daerah di Nusantara seperti  salah seorang  nelayan  Baharuddin  di Pulau Masakambing, Sumenep, Madura, Jawa Timur, banyak yang menangkap teripang dengan menyelam bebas gunakan kompresor tanpa standar keamanan.   Kondisi penyelaman ini tentunya tidak aman seperti akan berakibat kerusakan dan Tuli, Kebutuhan hidup,  kondisi kelengkapan yang mahal   serta  pengalaman para penyelamanan yang merasa biasa-biasa saja mak mereka melakukan dengan cara sederhana saja.  

Sangat berani para nelayan penyelam teripang hanya dengan menyelam bebas tanpa kelengkapana secukupnya  hanya dengan dengan bantuan kompresor sederhana mereka menyelam ke kedalaman laut untuk menangkap Teripang,  mereka nelayan di Pulau Masakambing,  Sumenep, Madura, Jawa Timur.   sebagai akibatnya tak  kurang  para penyelam tripang disini  mengalami lumpuh dan tuli  dan  biasanya  bila masih pemula para  penyelam mengalami  pendarahan darah dari mulut, hidung   dan telinga  serta  mengalami muntah dan telinga berdarah setelah selesai penyelaman.

Baharuddin  mantan penyelam kompresor berbagi cerita.   Pemuda berusia  22 tahun ini baru beberapa bulan lalu memutuskan berhenti mengambil teripang dengan menyelam menggunakan kompressor  terkait  masalah keamanan dan kesehatan karena mereka menyelam hanya pakai kompresor dari ban dalam,  bukan khusus menyelam.   Dalam satu tim penyelaman, ada enam sampai tujuh orang,  ada yang bertugas menjaga mesin perahu,  ada yang menjaga selang kompresor sambil menjaga waktu (timer),  ada yang menjaga mesin kompresor, selebihnya menyelam,      Kalau di sini bahasanya, kalau gak muntah darah, kalau gak keluar darah dari hidung sama kuping belum lulus   ”,   Ujar SiDin Baharuddin dengan Logat Madurenya,   Kamis,    (12/10/2023).

Nelayan Teripang di MasakambinG

Ketika masih aktif,  dia biasa menyelam sampai kedalaman 30 meter di bawah permukaan laut  dan  sekali penyelaman ia   bisa menghasilkan 60-70 teripang.   Hasil tangkapan tak menentu tergantung kondisi alam tempat penyelaman  serta  sekali berangkat setiap orang penyelam bisa sampai  tiga  kali  menyelam,     Kalau untuk hasilnya dalam 15 hari itu kurang lebih  Rp2 juta  gitu. Itu udah paling banyak itu,  maksimalnya   ”,  Ujar SiDin Baharuddin dengan Soppengernya  (Jumawanya).   Mereka berada di tengah laut selama setengah bulan. Mereka menyelam ketika bulan kecil.

Sebelum dijual teripang dikeringkan sekitar tiga minggu dan masa ini sekaligus  mendadi waktu istirahat bagi para penyelam.    Waktu penyelaman mereka kadang menyelam siang hari,   kadang malam  dan kalau mau menyelam malam, mereka berangkat sore dan pulang pagi  dan  perjalanan ke lokasi penyelaman bisa ditempuh dalam dua jam.   Harga Teripang sangat yergantung pada jenis dan ukurannya,     Kalau yang siang beda lagi, teripang itu yang berkelas. Satu kilo [gram] bisa sampai Rp1,5 juta  ”,  Ujarnya juga dengan Logat Madurenya  yang  Ahmader (Manisnya)

Waktu menyelam bervariasi, di kalangan tua zaman dahulu dalam satu kali selam bisa sampai satu jam  namun akhir-akhir ini, durasi lebih pendek  terlebih  katanya, bagi mereka yang masih baru belajar,  waktu  menyelam sampai 15 menit  40 menit bagi  mereka yang berpengalaman.     Tapi kebanyakan sekarang penyelam teripang itu anak-anak muda.  Yang pengalaman  yang tua-tua, jaga mesin di atas, cari lokasi  ”,   Ujar SiDin Baharuddin Laji.   Dalam satu grup penyelaman,  sekali turun,  dua orang bersamaan,  selang kompresor bercabang dua di pertengahan. Mereka berjalan di dasar laut sambil memegang senter khusus.  Satu sama lain, mereka tidak berjalan terlalu jauh.

Teripang (Holoturia sp)

Bila sudah sampai waktu yang ditentukan, selang ditarik orang yang menjaga dari  atas perahu,  karena bila terlalu lama, mereka akan kram ketika sampai permukaan.   Baharuddin  cakap  ketika masih dalam laut terasa nyaman, biasa saja, ccbaru terasa ketika sudah sampai atas.   Dalam setiap periode satu bulan, mereka biasa mendapat bagian  Rp1,2 juta – Rp 2 juta per orang.

Michael Antony Ugiono, marine instruktur for the International Uitemate Training Course, mengatakan, penyelaman dengan kompresor ban tidak ada yang aman.  Menyelam, katanya, perlu kompresor selam  yang memiliki sarana  alat-alat khusus penyelaman.   Filter dalam kompresor ban tidak pakai filter khusus penyelam,  ia hanya gabus atau spons.   Banyak senyawa beracun yang berbahaya bagi tubuh, sifat udara dalam kompresor ban itu panas yang berbahaya bagi paru-paru. Sedang di kompresor penyelaman, katanya, ada drainase hingga udara tak terlalu kering.

Penyelam harus dibekali pengetahuan tentang prosedur penyelaman dengan baik, dibekali soal dekompresi. Dekompresi, katanya, terjadi karena ada perubahan tekanan air laut yang tejadi terlalu cepat,  kalau penyelam tak naik secara bertahap ke atas, katanya, akan terkena dekompresi.   Jadi,bisa terjadi antara lain lumpuh dan tuli,       Kalau penghirupan saja salah, bukan menggunakan scuba,  ya gak ada yang aman  ”,  dan       Kendati scuba itu mahal, Rp12-15 juta tetapi tak bisa dibandingkan dengan nyawa manusia  “,  Ujar SiDin Michael Antony Ugiono dengan Plabomoranya (Hebatnya).

Penyelam teripang di Pulau MasaKambinG

               


Panen Teripang  dengan menyelam kedalam laut.

Alat penyelaman Teripang di MasaKambing  bak menantang maut.

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...