NusaNTaRa.Com
byBambanGBiunG, S e n i n, 0 8 J a n u a r i 2 0 2 4
Aryanto Misel dan Mesin NIKUBA hasil temuannya
Istilah
“Nikuba” - singkatan dari 'niku
banyu' atau 'itu air' dalam Bahasa Jawa beberapa tahun lalu tepatnya tahun 2022,
menjadi viral dan memantik berbagai
perdebatan setelah mesin ini diklaim dapat 'mengkonversi air menjadi bahan
bakar. Adalah Serda TNI Muhammad
Sutami, anggota Babinsa Koramil di Lemahabang, Cirebon menyalakan kendaraan
operasionalnya, motor trail Viar 200 CC memperlihatkan kerjanya, ketika itu NusaNTaRa.Com juga menemui
beliau pada Minggu (15/05/2022).
Sutami hendak menjalankan tugas
lapangan ke desa-desa binaan pagi itu. Dari Lemahabang, dia akan melintasi
Cipejeh Wetan, Cipejeh Kulon, Belawa, Wangkelang, Putat, Kecamatan Sedong, lalu
kembali ke Lemahabang. Total jarak yang harus ditempuhnya, kira-kira 25 kilometer. Di jok belakang motor yang dipakai Sutami
itu, terpasang sebuah mesin yang dilengkapi tabung penampung air. “Mesin Nikuba”. Mesin inilah yang beberapa waktu lalu
menimbulkan pro dan kontra di Indonesia, lantaran diklaim bisa 100%
mengkonversi air menjadi hidrogen, yang pada akhirnya dipakai sebagai pengganti
bahan bakar minyak (BBM).
Enjin “Nikuba” ini diklaim sangat irit, hanya butuh satu liter air untuk menjalankan motor sejauh 500 kilometer. Sejak Nikuba dipasang pada motornya, Sutami mengaku jarang membeli bensin yang biasanya ia mengaku, tiga hari sekali ia harus mengisi tangki bensinnya penuh-penuh, " [Sekarang] ini bisa sampai seminggu baru isi bensin ", Ujar SiDin M Sutami menjelaskan. Menurut Cakap Besar, telah ada 11 unit Nikuba dipasang sebagai penunjang kendaraan operasional anggota TNI Kodam III Siliwangi - termasuk yang digunakan Sutami di Koramil Lemahabang - dari 30 unit yang dipesan.
Akhir Mei 2022, Nikuba dalam proses pengujian di Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) di Kementerian Energi dan SDM RI. “Nikuba” mengubah air murni menjadi hidrogen melalui elektrolisis - proses penguraian senyawa air (H2O) menjadi Hidrogen (H2) dan Oksigen (O) dengan listrik, pakar konversi energi ITB Pandji Prawisudha, menganggap penyebutan 'air sebagai bahan bakar' sebagai klaim menyesatkan. " Menurut saya, itu misleading. Karena orang akan berpikir, oh saya punya segelas air, ini bahan bakar. Sebetulnya tidak. Yang jadi bahan bakarnya itu hidrogen. Tapi dijadikan hidrogen itu dari air dengan bantuan listrik. Artinya, sumber energi utamanya listrik ", Cakap SiDin P Prawisudha.
Sumber energi Nikuba berasal dari aki
standar 12 volt yang terpasang di kendaraan,
Tegangan aki akan berkurang selama Nikuba bekerja, sehingga banyak pihak
menduga kapasitas aki kendaraan yang dilengkapi Nikuba akan cepat tekor atau
habis. Namun “Aryanto Misel”, pembuat
Nikuba, mengaku telah menemukan cara supaya itu tidak terjadi dengan memasang alat yang disebutnya relay, berfungsi mengurangi
beban kelistrikan pada aki. " Biasanya yang diperdebatkan masalah aki
tekor. Mungkin menempuh jarak lima kilometer saja aki sudah akan tekor
" Ujar SiDin Aryanto Misel, tapi percobaannya yang menggunakan relay, "Dicoba 25 kilometer, ternyata aki masih
utuh” dan "
Aki menjadi lebih ringan karena ada relay, untuk menekan tarikan listrik
Nikuba ", Tega Aryanto
Misel.
Aryanto Misel mengaku mengembangkan Nikuba melalui proses percobaan selama lebih dari lima tahun dan sebelumnya ia membuat mesin suplemen, yang menggunakan proses elektrolisis serupa untuk menghemat bensin, " Tujuh tahun lalu, saya sudah pasang di mobil. Tapi sifatnya untuk penghematan " dan berhasil "menghemat 30-40% bensin untuk mobilnya". Ada tiga unsur utama dalam reaktor Nikuba, jelas Aryanto, yakni sepuluh pelat stainless steel, air, dan zat aditif. Pelat stainless steel dengan kode tertentu, sebut Aryanto, berfungsi sebagai anoda dan katoda yang memecah H2O menjadi hidrogen dan oksigen
Enjin NIKUBA menguraikan AIR jadi H2 dan O |
"
Lima tahun saya menekuni Nikuba ini, untuk mencari zat aditif
sebenarnya, bukan mencari yang lain. Kalau takarannya salah, mesin akan panas,
kabel akan panas, menyedot [listrik] akan tinggi ",
Cakap SiDin Aryanto Misel. Pencariannya
akan katalis untuk Nikuba, sebut Aryanto, membuat dia "habis tiga
motor". " Karena kabelnya nggak kuat, akinya terbakar
karena hidrogen di Nikuba ini sangat besar [energinya]. Tapi saya tidak putus
asa, di 2022 ini ternyata berhasil menjalankan motor ".
Risiko lain yang banyak disebut pakar
adalah knocking, istilah yang umum dipakai ketika muncul bunyi ketukan pada
mesin kendaraan dan bila dibiarkan, knocking dapat berakibat
buruk pada komponen mesin. Aryanto
Misel, penemu Nikuba, menyebut hidrogen yang dihasilkan mesinnya memiliki
kualitas bahan bakar baik, yang dinilai dengan angka Research Octane Number
(RON) tinggi, sehingga menghindari knocking.
Sebagai gambaran, Pertamax memiliki RON 92; Pertamax Turbo memiliki RON
98; sementara Nikuba diaku Aryanto menghasilkan bahan bakar yang memiliki RON
102 - setara dengan bahan bakar motor balap.
Meski sepakat dengan Aryanto bahwa RON
yang tinggi akan mencegah knocking, tapi Pandji mengatakan bahwa sifat labil
hidrogen sebagai bahan bakar, masih harus menjadi pertimbangan besar. Riversimple, mobil dengan bahan bakar
hidrogen pertama di Inggris ini menggunakan fuel cell, yang dipakai untuk
mereaksikan hidrogen dan oksigen di temperatur yang lebih rendah supaya
stabil. Apalagi, imbuh Pandji, hidrogen
mudah meledak saat terbakar.
"
Jadi proses knocking bukan karena RON rendah, tapi karena dia mudah
terbakar dalam kondisi labil. Efek-efek seperti itu bisa menimbulkan pitting,
pistonnya bolong-bolong. Tapi ini hanya bisa terlihat dalam jangka waktu
panjang ", Ujar SiDin Pandji Prawisudha. Meskipun Aryanto Misel menjamin keamanan hidrogen sebagai bahan
bakar, yang menurutnya juga telah termasuk dalam uji internal selama lima
tahun, Pandji mengatakan ini perlu dijamin melewati proses pengujian yang cukup
panjang.
Kemunculan Nikuba sebagai alat untuk
mendapatkan energi alternatif selain BBM, mengingatkan sebagian orang pada
proyek blue energy pada 2008, yang mengklaim bisa mengubah air menjadi
bensin. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, pada saat itu memberikan bantuan Rp10 miliar kepada penggagasnya,
Joko Suprapto, untuk mendirikan pabrik blue energy di Cikeas. Belakangan, Joko
ditangkap polisi dengan tuduhan penipuan.
Tapi berbeda dengan Joko yang kala itu menghilang sebelum ditangkap tanpa pernah menjelaskan caranya memproduksi blue energy, cara kerja Nikuba yang menggunakan proses elektrolisis sudah banyak dipakai sebelumnya. Namun bagi Pandji Prawisudha, berbagai klaim yang ditawarkan oleh Nikuba tetap harus berdasarkan hasil uji kelayakan. Meski begitu, kata dia, inovasi-inovasi baru harus tetap dihargai.
Enjin Nikuba terpasang di kendaraan roda dua milik TNI AD
di Pangdam III/Siliwangi Cirebon - Jawa Barat
Enjin
Nikuba kendaraan menggunakan air jadi
bahan bakar.
Nikuba
mampu menguraikan H2 dan O dari Air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar