NusaNTaRa.Com
byBakuINunukaN, R a b u, 1 0 J a n u a r i 2 0 2 4
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari saat acara penandatanganan MoU antara Emtek dengan KPU di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (30/8/2022) |
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora,
Fahri Hamzah membantah tudingan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih.
Perwakilan Koalisi, Hadar Nafis Gumay dari Network for Democracy and Electoral
Integrity (Netgrit), membawa empat bukti kecurangan yang dilakukan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) ke Komisi II DPR pada Rabu (12/1/2023). Bukti kecurangan itu adalah perintah Ketua
KPU Hasyim Asy'ari dan komisioner KPU pusat lainnya yang menginstruksikan KPU
provinsi untuk meloloskan Partai Gelora dalam verifikasi faktual. Hadar membawa
bukti chat Whatsapp berupa perintah KPU pusat agar Partai Gelora bisa ikut
Pemilu 2024, karena permintaan Istana.
Fahri Hamzah balik menuding Hadar pernah melakukan
perbuatan curang ketika menjadi komisioner KPU periode 2012-2017. Dia curiga
dengan motivasi Hadar yang sengaja ingin menjatuhkan Partai Gelora, "
Sasaran mereka bukan penyelenggara pemilu sebab mereka juga mantan
penyelenggara yang curang dulu. Rahasia mereka juga masih disimpan sama yang
sedang mimpin sekarang. Jadi sasaran mereka adalah Partai Gelora. Dugaan saya
mereka semua takut kami menang. Sangat takut," ujar Fahri ketika
dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Di rapat terpisah, Hasyim Asy’ari
menjelaskan kepada Komisi II bahwa laporan koalisi masyarakat sipil akan
menjadi catatan dan evaluasi bagi KPU, " Walaupun mungkin tadi sidangnya tertutup,
tapi ketika diinformasikan kepada kami, jadi catatan-catatan penting bagi kami
untuk sekali lagi melakukan evaluasi. Untuk perbaikan ke depan supaya kemudian
hal-hal yang dikhawatirkan itu tidak terjadi
", Ujar SiDin Hasyim Ast’ari
dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Hasyim A juga membantah tudingan adanya
paksaan KPU Pusat kepada KPU di daerah untuk meloloskan Gelora, "
Tentu kami menyadari bahwa kalau ada apa istilahnya ya, ada paksaan, ada
intimidasi tentu kami tidak sampai ke sana karena KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota kan bagian dari keluarga besar kami. Jadi menjadi perhatianlah,
tidak sampai kepada arah itu ", Cakap Hasyim A Laji.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora,
Fahri Hamzah membantah tudingan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih.
Perwakilan Koalisi, Hadar Nafis Gumay dari Network for Democracy and Electoral
Integrity (Netgrit), membawa empat bukti kecurangan yang dilakukan Komisi
Pemilihan Umum (KPU) ke Komisi II DPR pada Rabu (12/1/2023). Bukti kecurangan itu adalah perintah Ketua
KPU Hasyim Asy'ari dan komisioner KPU pusat lainnya yang menginstruksikan KPU
provinsi untuk meloloskan Partai Gelora dalam verifikasi faktual. Hadar membawa
bukti chat Whatsapp berupa perintah KPU pusat agar Partai Gelora bisa ikut
Pemilu 2024, karena permintaan Istana.
Fahri Hamzah balik menuding Hadar pernah melakukan
perbuatan curang ketika menjadi komisioner KPU periode 2012-2017. Dia curiga
dengan motivasi Hadar yang sengaja ingin menjatuhkan Partai Gelora, "
Sasaran mereka bukan penyelenggara pemilu sebab mereka juga mantan
penyelenggara yang curang dulu. Rahasia mereka juga masih disimpan sama yang sedang
mimpin sekarang. Jadi sasaran mereka adalah Partai Gelora. Dugaan saya mereka semua
takut kami menang. Sangat takut," ujar Fahri ketika dikonfirmasi
Republika.co.id di Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Menurut Hasyim, tidak ada paksaan dari
KPU Pusat melainkan adanya arahan dan hal itu tidak melanggar aturan, “ Ada arahan, ada perintah juga tentu tidak
dalam konteks yang melanggar aturan atau SOP yang telah ditentukan ”,
Ungkapnya.
Selain itu, Hasyim Asy’ari juga menyinggung soal laporan wanita emas pada DKPP terkait pelecehan seksual. Ia menegaskan tak pernah melakukan hal yang menjadi tuduhan tersebut, " Soal tuduhan yang kemudian disampaikan kepada, katakanlah, saya ya, soal tuduhan pernah diadukan ke DKPP. Saya Insyaallah masih tahu batas-batas kewajaran dan batas-batas kepantasan dalam pergaulan. Sehingga, Insyaallah apa yang dituduhkan itu tidak dalam posisi yang saya lakukan ", Pungkas SiDin Hasyim A. (dr Berita2, 12 Januari 2023).
WaKetum DPP Partai Gelora, Fahri Hamzah usai menerima Penganugerahan Tanda Kehormatan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/08/2020). |
Pemilu
2024 diramaikan dengan Partai peserta.
Partai
Gelora diisukan lolos di 2024 desakan Istana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar