NusaNTaRa.Com
byBambanGBiunG, K
a m i s,
2 1 D
e s e
m b e
r 2 0
2 3
Skandal kecurangan Daihatsu atas regulasi keselamatan di Jepang meluas, kini anak perusahaan
Toyota ini memutuskan setop distribusi semua mobil.
Pernyataan ini dikeluarkan usai tim independen membuka
hasil investigasinya pada Daihatsu yang pada April lalu mengakui melakukan
kecurangan pada bagian pintu untuk uji keselamatan tabrak samping pada 88 ribu
unit, yang sebagian besar dijual memakai merek Toyota. Puluhan ribu mobil itu, yang melibatkan
empat model, diproduksi di Thailand dan Malaysia pada 2022 dan 2023. Lalu pada Mei Daihatsu terungkap secara
tidak benar mendapatkan sertifikasi pemerintah untuk kendaraan hibrida buat
pasar domestik.
Tim independen mengatakan berdasarkan investigasinya
'ditemukan kejanggalan baru pada 174 item dalam 25 kategori pengujian' selain
kesalahan yang sebelumnya terdeteksi pada April dan Mei. Jumlah model mobil yang terlibat dalam
skandal ini sekarang mencapai 64, termasuk 22 model yang dijual Toyota.
Sementara Astra Daihatsu Motor (ADM) buka suara perihal
skandal manipulasi uji tabrak untuk mobil kembar Raize dan Rokcy Hybrid di
Jepang di mana kedua mobil tersebut
diproduksi Daihatsu selaku anak perusahaan Toyota. Sri Agung Handayani, Direktur Marketing dan
Direktur Planning & Communication ADM mengatakan Daihatsu Rocky yang
dipasarkan di Indonesia tidak terlibat dalam skandal ini, iapun meminta konsumen tak perlu khawatir
menyusul skandal yang baru terungkap ini.
" Kami
pastikan Daihatsu Indonesia tidak terdampak sama sekali. Pelanggan Daihatsu
tetap dapat berkendara dengan aman dan nyaman
", Ujar SiDin Sri Agung
Handayani dengan Plabomoranya (Hebatnya),
Senin (22/05/2023) lalu. Sebelumnya,
Toyota kembali menemukan manipulasi uji tabrak untuk mobil yang
diproduksi Daihatsu yakni Raize dan Rocky Hybrid. Skandal uji tabrak ini
melibatkan 56.111 unit Toyota Raize Hybrid, dan sebanyak 22.329 unit Daihatsu
Rocky Hybrid yang dijual di Jepang.
Toyota mengatakan dalam pernyataan resminya sertifikasi
adalah 'persyaratan utama' bagi produsen menjalankan bisnis'. Toyota menyadari betapa parahnya Daihatsu
mengabaikan hal itu yang dikatakan 'mengguncang fondasi perusahaan sebagai
produsen mobil. Daihatsu dalam
pernyataannya sendiri meminta maaf karena 'mengkhianati kepercayaan pelanggan
dan pemangku kepentingan kami'.
Toyota mengumumkan informasi ini menyusul temuan
'ketidaksesuaian' sertifikasi uji tabrak UN-R135 atau uji tabrak samping yang
membentur tiang dengan kecepatan 32 km per jam. Hasil investigasi internal menjelaskan
varian yang terlibat skandal yaitu Rocky dan Raize e-Smart Hybrid 1.200 cc,
sedangkan Rocky dan Raize 1.000 cc turbocharged tidak terpengaruh termasuk
Perodua Ativa (Malaysia) dilansir dari wapcar.my.Belum lama ini, Toyota
mengakui pelanggaran data yang dilakukan anak perusahaannya, Daihatsu. Model
Toyota Yaris Ativ (Vios) dan Perodua Axia serta Toyota Agya yang terlibat
skandal.
Toyota dan Daihatsu menyatakan tidak mengetahui adanya
kecelakaan melibatkan konsumen akibat skandal ini, namun disebut verifikasi teknis secara
menyeluruh sedang dilakukan dan Kementerian Transportasi Jepang bakal
melakukan inspeksi di tempat terhadap Daihatsu pada Kamis (21/12/2023). Dalam ringkasan laporan tim independen
dijelaskan Daihatsu bersalah karena melakukan pelanggaran pada beberapa faktor
termasuk termasuk 'tekanan ekstrem karena jadwal pengembangan terlalu ketat dan
kaku' serta 'kurangnya keahlian para manajer'.
Lingkungan kerja Daihatsu juga dikatakan tidak transparan dan dijelaskan 'bahkan jika terjadi penyimpangan atau penipuan, hal tersebut tidak akan terdeteksi', " Kami yakin untuk mencegah terulangnya kembali, selain peninjauan operasi sertifikasi, diperlukan reformasi mendasar untuk merevitalisasi Daihatsu sebagai sebuah perusahaan ", Bunyi pornyataan rosmi dari Toyota.
Daihatsu Rocky Hybrid yang terlibat skandal uji tabrak samping.
Daihatsu
menghentikan distribusi produksinya di dunia.
Setelah
ditemukan skandal regulsi kendaraan di
jepang ba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar