NusaNTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, S e l a s a, 2 3 M e i 2 0 2 3
Penyerahan buku berjudul "Teori Pendidikan Islam: Tinjauan Qur’ani & Filosofis" by Ibu Negara Republik Islam Iran, Jamileh Alamolhoda kpd Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana |
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Iran 2023-2025, Lisyati Fatimah membantu menerjemahkan Buku ‘Teori Pendidikan Islam : Tinjauan Qur’ani dan Filosofis’ karya Ibu negara Republik Islam Iran, Jamileh Alamolhoda. Lisyati Fatimah yang juga mahasiswa Doktor Pemikiran Islam Kontemporer Mustafa International University Tehran Iran tersebut menerangkan bahwa ia termotivasi untuk menerjemahkan buku tersebut ke dalam bahasa Indonesia karena menurutnya buku tersebut sangat penting untuk menjadi pegangan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
“ Teori
pendidikan islam yang dipaparkan Alamolhoda menjelaskan nilai filsafat
pendidikan dalam islam dengan argumentasi kuat dengan ciri khas tradisi
filsafat islam yaitu hikmah muta’aliyah. Konsep tersebut belum terlalu dikenal di
dunia pendidikan Indonesia, sementara
pendidikan Indonesia selama ini banyak mengadaptasi pendidikan Barat ”,
Ujar SiGaluH Lisyati Fatimah. Buku ini tentunya akan membuka pandangan baru
bagi cakrawala berpikir bangsa Indonesia khususnya bagi ummat islam dimana bahwa Islam juga
mempunyai satu pola pendidikan yang
sangat menarik.
Menengo urgensi akan pandangan tersebut dalam
dunia pendidikan maka
buku tersebutpun telah
diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia, yang kemudian
diluncurkan pada Selasa (23/5) di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sadra,
sekaligus dibarengkan dengan kunjungan kenergaraan oleh Jamileh Alamolhoda
sebagai ibu negara Republik Islam Iran ke Indonesia. “ Buku
ini sebelumnya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris, dan
ini yang ketiga. Namun sebelumnya tidak pernah terjadi pertemuan dan launching
seperti hari ini ”, Ungkap SiGaluH Jamileh
Alamolhoda dengan Soppengernya (Jumawanya).
Jamileh Almahoda
juga menjelaskan bahwa teori pendidikan yang
diusung dalam bukunya tidak hanya memasukkan tinjauan Qur’an, tetapi juga
filosofis yang kuat tentunya dalam
pandangan pendidikan khususnya dua pendidikan yang berdasarkan
Islam atau sesuai Al Quran. J Alamolhoda juga menghadiahkan
buku setebal 600 halaman tersebut kepada Ibu Negara Indonesia Ibu Iriana dalam
pertemuan mereka berdua sebelum acara peluncuran.
Somontara
Lombaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah
bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek), menggelar bedah
buku Kristen Muhammadiyah : Mengelola Pluralitas Agama dalam
Pendidikan. Buku yang memotret fenomena
ini merupakan buah penelitian dari Abdul Mu’ti dan Fajar Riza Ulhaq. Selain Nadim, pembahas lainnya ada Dr.
Rustamadji, M.Si (Rektor UNIMUDA Sorong Papua),
Prof. Dr. Siti Ruhani Dzuhayatin, M.A. (Tenaga Ahli Utama Kantor Staf
Presiden RI), dan Anindito Aditomo, Ph.D. (Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek).
Acara bedah buku ini berlangsung di Kantor
Kemendikbudristek, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin
(22/05/2023). Dalam bagian pendahuluan
buku tersebut yang ditulis Haedar Nashir, dijelaskan bahwa penerbitan buku
Krismuha ini telah membangkitkan kesadaran bersama bahwa keberagaman agama,
suku, ras dan
kelompok tidak menghalangi kemampuan individu untuk berkontribusi secara
positif dalam kehidupan bersama, di mana
pun mereka berada. “ Kemajemukan adalah Pelangi yang indah untuk
merajut hidup toleran sarat penghormatan, perdamaian, dan saling memajukan ”,
Cakap SiDim Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah yang memberikan prolog pada buku tersebut.
Menurut si
pembicara kunci dalam diskusi bedah buku ini tak lain Mendikbudristek Republik Indonesia, Nadiem
Anwar Makarim, karya ilmiah ini
merupakan salah satu cara bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
menciptakan lingkungan pendidikan yang menganut nilai-nilai keberagaman,
inklusivitas dan bebas dari kekerasan, sebagai bentuk cinta terhadap lingkungan
pendidikan. “ Gagasan toleransi yang dihadirkan dalam buku
ini sejalan dengan cita-cita kami di Kemendikbudristek untuk menghapus
kekerasan dari dunia pendidikan Indonesia. Sejak tiga tahun lalu, kami telah
menjadikan intoleransi sebagai salah satu bentuk kekerasan yang wajib dicegah
dan ditangani, di samping perundungan dan kekerasan seksual “,
Cakap SiDin Nadiem A Makarim.
Nadiem menyatakan bahwa kebebasan belajar hanya akan terwujud jika sekolah dan perguruan tinggi menjadi lingkungan yang aman, di mana semua individu dilindungi tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau status sosial mereka, iapun menjelaskan bahwa Kemendikbudristek terus memprioritaskan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lembaga pendidikan melalui berbagai inisiatif. Salah satu momen bersejarah dalam pendidikan Indonesia, seperti yang disebutkan oleh Nadiem, adalah diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
Bedah Buku Kristen Muhammadiyah |
Pendidikan,
keyakinan dua hal pengembangan Muhammadiyah.
Buku
karya Kader Muhammadiyah Iran diberikan iriana jadi Hadiah.
Mendikbudristek
Mengapresiasi keragaman Kristen
Muhammadiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar