NusaNTaRa.COM
byRaisALembuduT, R a b u, 0 5 O t o b e r 2 0 2 2
Rahmad Probadi dari PKT pembicara dalam program ESG |
PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim (PKT)telah 45
tahun beroperasi di Indonesia mengaku
telah menjalankan prinsip environmental, social and governance (ESG), meski konsep ini
merupakan hal baru di dunia usaha dan industri. Di talk show “ESG, The Future of Corporate Resilience pada
Indonesia Millennial and Gen-Z Summit”, Kamis (29/09/2022), Direktur Umum
(Dirut) PKT Rahmad Pribadi mengatakan selama ini, pihaknya telah menjalankan proses
produksi pupuk dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan, “ Walaupun
produksi pupuk melalui proses rumit menggunakan gas alam, ESG tetap menjadi
tanggung jawab PKT dalam menjawab tantangan industri di masa depan yang
berorientasi pada lingkungan ”, Ujar SiDin Rahmad Probadi, Selasa (04/10/2022).
Environmental, Social and Governance (ESG) adalah prinsip
dan standar pengelolaan bisnis dan perusahaan yang mengikuti kriteria-kriteria
tertentu agar berdampak positif bagi lingkungan (environment),
sosial-kemasyarakatan (social) dan tata kelola usaha (governance). ESG
Investing adalah pembuatan portofolio investasi sesuai dengan prinsip
Environmental, Social dan Governance. ESG Investing bertujuan untuk mendapatkan
pertumbuhan finansial jangka panjang dan sekaligus berkonribusi positif
terhadap masyarakat.
Untuk mengsukseskan program ESG ini agar terwujut
kehidupan dipermukaan bumi yang sehat dan berkelanjutan, maka di merata dua
program ini di masyarakatkan tak terbilang hingga kemasyarakat kecil hingga perusahaan besar. Salah satu program kerja ini yang sangat
didorong kalangan romorentah adalah bagaimana semua perusahaan dapat berkerja
dengan program ESG yang ramah linkungan.
Ia pun membeberkan 3 kunci kesuksesan PKT dalam menerapkan konsep kerja
yang ESG :
1. Pengurangan emisi karbon
Rahmad mengatakan, PKT menargetkan bisa mengurangi emisi
karbon sekitar 30 persen dalam praktik bisnis
yang sesuai dengan kaidah ESG hingga
pada 2030, selain itu PKT juga berkomitmen mencapai net zero
emission pada 2060. Untuk memenuhi target tersebut, PKT menyiapkan dua tahapan.
Pada tahap pertama, PKT menganggarkan
offset karbon sebanyak 30 persen mulai 2022 hingga 2030 dengan salah satunya diwujudkan dengan membangun pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS) atap, “ PLTS atap dapat menghemat 20 hingga 30 persen
kebutuhan energi di area perkantoran PKT yang memiliki total luas 6.500 meter
persegi (m2) ”, Ujar SiDin Rahmad Probadinya dengan
Plabomoranya (hebatnya).
Selain itu, PKT juga memulai mengganti kendaraan
operasional berbahan minyak dengan kendaraan elektrik secara gradual. Pada tahap ini, perusahaan juga akan
membangun pabrik soda ash yang termasuk hilirisasi. Pabrik ini berpotensi menyerap sekitar
174.000 ton karbon dioksida (CO2) per tahun.
Lalu, pada tahapan kedua yang dimulai pada 2031, ujar
Rahmad, pihaknya akan membangun teknologi low carbon sourcing dan carbon
capture storage (CCS). PKT akan
menyiapkan kapasitas penyimpanan CCS bersama Pupuk Indonesia. Kemudian, akan
dibangun pula reaktivasi pabrik urea Proyek Optimasi Kaltim (POPKA-2) dan
teknologi biomassa, “ (Kedua tahapan) ini sesuai dengan kaidah ESG.
In whatever we do, kami harus memperhatikan aspek ESG. ESG sudah tertanam di
dalam strategi pengembangan perusahaan ”, Ujar SiDim Rahmad Pribadi..
2. Berkolaborasi dengan masyarakat
Untuk meningkatkan target itu maka perusahaan berkolaborasi dengan masyarakat merupakan
salah satu upaya PKT untuk menciptakan dampak yang lebih besar terhadap
lingkungan. PKT juga bekerja sama dengan Komando Strategis Angkatan
Darat (Kostrad) Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melaksanakan program
Hutan Komunitas. Lewat program ini, PKT melakukan penanaman pohon bersama
masyarakat dengan target 10 juta pohon pada 2030, “ Kami
juga bekerja sama dengan masyarakat Bontang untuk melakukan konservasi terumbu
karang dan hutan mangrove ”, Ujar SiDin Rahmad Pribadi dengan Plabomoranya
(Hebatnya).
3. Dimotori oleh generasi milenial
Operasional bisnis dan produksi PKT dimotori oleh 60
persen generasi milenial. Rahmad mengakui, dominasi generasi milenial di
perusahaannya menjadi salah satu pendorong utama penerapan budaya ESG di PKT. Hal tersebut menjadi dasar bagi PKT untuk
membuat slogan “Future is Ours”. Slogan ini pun mencerminkan bahwa para
generasi milenial di perusahaan melihat rencana pengembangan PKT ke depan, “ Oleh
karena itu, seluruh elemen PKT harus memiliki spirit dan passion yang sama
untuk menyambut dan menjemput masa depan
”, Ujar SiDin Rahmad P Laji.
Ke depan, kata Rahmad, PKT akan terus mengembangkan praktik-praktik yang sesuai dengan kaidah ESG untuk mendukung ketahanan pangan nasional. PKT juga akan mendorong keseimbangan penggunaan pupuk hayati dan organik untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan, “ Sebagai produsen urea terbesar di Asia Tenggara, PKT siap melahirkan inovasi dan memimpin transformasi hijau industri petrokimia tanah air ”, Ujar SiDin Rahmad Pribadi dalam sambutannya.
apresiasi acara IDN Times: Indonesia Millennial and Gen-Z Summit.
Kesuksesan
prinsip ESG bumi berkelanjutan,
Tiga kesuksesan penerapan ESG dalam perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar