NusaNTaRa.Com
byAsnISamandaK, R a b u, 2 5 O k t o b e r 2 0 2 2
Grab
akan menutup layanan dapur kolektif atau cloud kitchen "GrabKitchen"
pada 19 Desember 2022
mendatang, setelah ompat tahun hadir di tanah air sejak pertama kali
dibuka 2018 yam lalu, sebagaimana
laporan outlet media Deal Street Asia. Grab pun sudah mengonfirmasi hal tersebut
dan menurut pihak Grab, penyetopan
layanan GrabKitchen ini adalah salah satu kebijakan sulit yang harus diambil
perusahaan demi memastikan kelanjutan layanan Grab lainnya.
" Langkah sulit ini adalah upaya kami untuk
memastikan keberlangsungan bisnis lain Grab, di mana yang keberlanjutannya
(sustainability) berperan besar dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat ", Ujar SiGaluH Mayang Schreiber selaku Chief
Communication Officer Grab Indonesia, Selasa (25/10/2022). Penutupan GrabKitchen ini berdampak pada
belasan pegawai Grab serta juga
berdampak pada mitra penjual (merchant) di 40 wilayah operasi GrabKitchen, untuk pegawai yang terdampak, Grab
menawarkan kompensansi berupa posisi di divisi lain.
" Langkah berat ini berdampak langsung pada
belasan karyawan Grab, yang adalah keluarga kami. Bagi mereka, Grab memberikan
kesempatan untuk menjajaki posisi yang tersedia di divisi lain ",
Ujar SiGaluH Mayang
Schreiber Chief Communications Officer
Grab Indonesia, Senin (24/10/2022). Bagi pegawai yang memutuskan untuk hengkang
dari perusahaan, Grab menawarkan tambahan kompensasi seperti uang penghargaan
masa kerja dan asuransi kesehatan hingga akhir 2022 dan untuk
mitra penjual GrabKitchen, Grab menawarkan kompensasi berupa uang sebesar 60
persen dari total penjualan kotor bulanan pedagang di bulan September 2022. Selain itu, mitra penjual juga tidak perlu
membayar sewa dapur kolektif GrabKitchen untuk periode 15 Oktober hingga 19
Desember 2022.
Grab
Kitchen sendiri diluncurkan pada tahun 2018. Layanan tersebut merupakan bisnis
cloud kitchen atau disebut sebagai 'dapur sewa' yang diperuntukan bagi layanan
pesan-antar, " Selama 4 tahun beroperasi, terlihat
pertumbuhan yang tidak konsisten, serta adanya peralihan menjadi model bisnis
aset-ringan ", Ujar SiGaluH Mayang Schreiber Chief Communications Officer Grab Indonesia
dengan Ahmadernya (manisnya), Senin
(24/10/2022). " Situasi ini memaksa kami untuk mengambil
keputusan sulit, untuk tidak melanjutkan operasi GrabKitchen, efektif m ulai 19 Desember 2022 ",
Ujarnya menambahkan.
Menurut
sumber dari Deal Street Asia, penutupan layanan GrabKitchen merupakan upaya
Grab untuk mencapai profitabilitas (keuntungan), becouse saat ini, Grab masih merugi dimana kuartal kedua 2022, Grab dilaporkan membukukan
kerugian bersih 572 juta dollar AS (kira-kira Rp 8,9 triliun), naik 29 persen
dibandingkan kerugian di kuartal II-2021. Sebelum GrabKitchen, Grab sudah lebih dulu
menghentikan layanan quick commerce yang menawarkan pengiriman barang sesuai
permintaan dalam waktu singkat di wilayah Bandung, Jawa Barat.
GrabKitchen
ingin mudahkan UMKM
Sejak
pertama kali berdirinya layanan GrabKitchen sebagai cloud kitchen, GrabKitchen hadir
dengan konsep dapur kolektif yang bisa memudahkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merambah ke bisnis pesan-antar
makanan. Di GrabKitchen, UMKM bisa
berkumpul di satu lokasi lalu menyatukan berbagai makanan dan minuman di satu
dapur di wilayah tertentu. Melalui
GrabKitchen, mitra GrabFood bisa mendorong pertumbuhan bisnis mereka dengan
biaya dan risiko rendah untuk ekspansi ke wilayah baru serta menjangkau lebih
banyak konsumen.
Mitra
GrabFood juga akan mendapat dukungan pemasaran untuk meminimalisasi kendala
yang umum dihadapi pengusaha makanan-minuman saat memulai atau mengekspansikan
bisnisnya. GrabKitchen juga hadir
sebagai solusi dari praktik pesan-antar makanan dari mal yang dianggap kurang
efektif karena memakan banyak waktu bagi pengemudi untuk parkir, memasuki mal,
memesan makanan dan mengantarkan. Selain itu layanan GrabKitchen juga membawa manfaat bagi
pelanggan karena fitur GrabKitchen All in One memungkinkan
pelanggan untuk memesan semua menu hidangan dari berbagai mitra GrabFood di
satu lokasi GrabKitchen.
Meski
demikian keputusan penghentian layanan
tapi Grab mengaku bahwa perusahannya
masih menguji berbagai model pengiriman di berbagai kota untuk mengetahui model
yang paling sesuai untuk pelayanan pasar dan memberikanan jaminan akan
survivalnya usaha.
Berniaga menjaga
harga dan kwalitas positip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar