Kamis, 10 November 2022

PRODUKSI RUMPUT LAUT KEDUA DI DUNIA, STRATEGI KKP TINGKATKAN PRODUKSI EMAS HIJAU INI

NusaNTaRa.Com

byIrkaBPiranhA,     S  e  n  i  n,     0   7     N  o  v  e  m  b  e  r     2  0  2  2

Rumput Laut disebut Emas Hijau 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mengembangkan strategi untuk peningkatan produksi rumput laut di Indonesia.   Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu mengatakan, budidaya rumput laut merupakan salah satu implementasi 5 program prioritas KKP berbasis ekonomi biru dilakukan melalui pengembangan perikanan budidaya berorientasi ekspor dengan komoditas unggulan,   “  Konsepsi ekonomi biru dalam budidaya rumput laut yaitu rendah emisi karbon, efisien penggunaan sumber daya, dan inklusif secara sosial, dikarenakan teknologi sederhana sehingga mudah diadopsi masyarakat, serta investasi dan modal kerja relatif kecil  ”,  Ujar SiDin Tb Haeru Rahayu dalam siaran pers, Senin (07/11/2022).

KKP dalam rangka meningkatkan produkasi  nasional  rumput  laut menerapkan beberapa strategi  khusus.   Pertama, mulai dari proses pembibitan yaitu peningkatan kualitas bibit melalui pengembangan laboratorium kultur jaringan, pengembangan kebun bibit rumput laut, dan bimbingan teknis serta manajemen bagi pembibitan swasta,   “  Kami telah melakukan peningkatan kualitas bibit rumput laut melalui pengembangan laboratorium kultur jaringan di 6 UPT milik Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, antara lain, BBPBL Lampung, BBPBAP Jepara, BPBAP Takalar, BPBAP Situbondo, BPBL Ambon, dan BPBL Lombok  ",  Ujar SiDin Tb Haeru Rahayu menambahkan.

Tb Haeru Rahayu  mengungkapkan bahwa Saat ini,  tiap-tiap UPT sudah mampu memproduksi  1.000 plantlet setiap tahunnya dan pada  tahun depan produksinya akan ditingkatkan menjadi 5.000 plantlet di setiap UPT.   Kedua,  pada tahap pembesaran yaitu pengembangan sentra kawasan budidaya rumput laut dan pembangunan kampung rumput laut,   sentra kawasan rumput laut tahun ini pada 10 besar provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara,  Maluku,  Sulawesi Utara  dan Jawa Barat.

Sementara kampung perikanan budidaya rumput laut tahun 2022 berlokasi di 20 kabupaten.   Ketiga, yang diperlukan dalam budidaya rumput laut adalah dukungan sarana prasarana serta pengembangan klaster kelompok pembudidaya.    terakhir, yaitu pendampingan teknis oleh penyuluh, pelatihan bagi pembudidaya rumput laut dan peningkatan kelembagaan kelompok,   “  Tentunya peningkatan produksi rumput laut nasional dapat tercapai dengan adanya dukungan dari berbagai pihak terkait baik dari hulu maupun hilir  ”,  Ujar SiDin Tb Haeru Rahayu dengan Plabomoranya (hebatnya).

Sebagai informasi, merujuk pada data FAO 2022, Indonesia adalah negara produsen rumput laut nomor dua di dunia setelah China  dengan  nilai ekspor rumput laut sampai September 2022, tercatat 455,7 juta dollar AS, naik 93 persen dibanding periode yang sama pada 2021.   Produksi  rumput laut  Indonesia menguasai pangsa pasar rumput laut dunia pada tahun 2021 sebesar 12,4 persen atau senilai 345 juta dollar AS berdasarkan data BPS pada 2021,  tujuan utama ekspor rumput laut Indonesia adalah China. Sementara volume ekspor pada periode yang sama, tercatat 180,6 ribu ton, di mana sebagian besar ekspor masih didominasi oleh rumput laut kering sebesar 93,2 persen.

"  Ini menunjukkan bahwa nilai tambah rumput laut belum dimanfaatkan sepenuhnya di dalam negeri  ",  Ujar SiDin Sakti Wahyu Tranggono Menteri Kelautan dan Perikanan RI di Surabaya, Selasa  (01/11/2022)  dengan berkembangnya inovasi dan teknologi,  dia berharap  produksi  rumput laut dapat diolah menjadi beragam produk bernilai tambah dan manfaat serta memiliki nilai ekonomis tinggi.  Produk turunan rumput laut menurut dia dapat menjadi bahan Pangan dan non Pangan, seperti Pakan Ternak/Ikan, Pupuk, Kosmetik  dan juga Farmasi.  

Selain itu, rumput laut juga mampu menyerap karbon,   "  Apabila komoditas rumput laut ini kita tekuni secara serius, maka Indonesia dapat menjadi “champion” rumput laut dunia  ",  Ujar SiDin Sakti Wahyu dengan Plabomoranya (hebatnya).   Pada 2021, nilai perdagangan rumput laut dunia mencapai 2,8 miliar dollar AS, dengan pangsa pasar rumput laut Indonesia di pasar dunia sebesar 12,4 persen.   Oleh sebab itu,  KKP  menetapkan kebijakan yang holistik dari hulu-hilir dalam pengembangan rumput laut Indonesia, untuk kemudian menjadi satu kawasan ekonomi khusus, sehingga mampu meningkatkan saing daya secara nasional dan global.

Berdasarkan data FAO tahun 2020, Indonesia merupakan produsen rumput laut jenis Eucheuma terbesar di dunia, serta produsen nomor dua untuk jenis Glacilaria, setelah China.  Tercatat produksi tahun 2020 mencapai 8,08 juta ton basah atau 99 persen dari total produksi Eucheuma dunia  sementara untuk Gracilaria, produksi Indonesia tahun 2020 sebesar 1,46 juta ton basah,   kedua jenis rumput laut tersebut merupakan bahan baku industri, khususnya Karaginan dan Agar.

Menteri KP RI Sakti Wahyu Trenggono saat memberikan keterangan kepada wartawan.


 

Rumput  laut pakan ternak penyerap Karbon di udara.

Indonesian Produsen Emas Hijau terbesar kedua di dunia.  







NusaNTaRa.Com  Adverstesment                                                                                      Melayani pemasangan Iklan                                                                                                   Sila Dail Talian  0821 5385  8932                                                                                              



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...