NusaNTaRa.Com
byGreaTBritteN, R a b u, 1 6 N o v e m b e r 2 0 2 2
Joe Biden dam Xi Jinping di Pertemuan KTT G20 Bali.
Menjelang pertemuan KTT G20 di Bali , Senin
(14/11/2022), Joe Biden Presiden
Amerika Serikat (AS) bertemu dengan Xi Jinping Presiden China dan ini mejadi
pertemuan tatap muka pertama mereka sejak Joe Biden menjabat sebagai Presiden
AS pada 2020, Pertemuan itu ternyata diwarnai adu mulut Biden dan Xi soal
Taiwan. Joe Biden dan Xi Jinping
yang didampingi para
pesertanya di awal pertemuan
mereka di KTT G20 Bali tampak saling
bersalaman sebelum melakukan pembicaraan
dan keduanya terlihat tersenyum.
Usai pertemuan dengan Xi Jinping, Joe Biden menyatakan dirinya tak melihat ada
tanda-tanda China akan menyerang Taiwan
serta meyakini tak akan ada perang dingin baru yang
terjadi, " Saya benar-benar percaya tidak akan ada
Perang Dingin baru. Saya tidak berpikir ada upaya segera dari pihak China untuk
menyerang Taiwan ", Ujar SiDin Joe Biden menjawab pertanyaan
wartawan dengan Plabomoranya (hebatnya). Biden juga mengatakan dia telah menjelaskan
kebijakan AS terhadap Taiwan tidak berubah sama sekali. Biden menyatakan AS
ingin melihat masalah 'diselesaikan secara damai', " Saya yakin (Xi Jinping) mengerti persis apa
yang saya katakan ",
Ujar SiDin Biden Laji.
Joe Biden mengatakan AS adalah negara dengan posisi
terbaik di dunia untuk menghadapi perubahan ekonomi dan politik dan
Joe Biden mengatakan bahwa dia dan Xi Jinping sepakat anggota kabinet
mereka akan bertemu untuk membahas banyak masalah yang telah dibahas hari ini. Kunjungan Antony Blinken ke China akan menjadi yang pertama
dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS sejak Mike Pompeo yang
menjabat Menteri LN di bawah
presiden Donald Trump dan melakukan kunjungan singkat pada 2018.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken disebut akan mengunjungi
China awal tahun depan, kunjungan
tersebut sebagai tindak lanjut pertemuan
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping di Bali. Gedung Putih juga mengatakan bahwa Blinken akan melakukan perjalanan
ke China, untuk menindaklanjuti diskusi kedua kepala
negara itu. Seorang pejabat senior
Departemen Luar Negeri, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kedua negara
sedang menjadwalkan kunjungan, " Untuk menjadwalkan kunjungan yang
direncanakan sementara untuk awal tahun depan
", Ujar SiDin yang mau
disebut.
Joe Biden dan Xi Jinping terlibat dalam dialog
blak-blakan soal isu Taiwan dan Korea Utara (Korut) saat bertemu di Bali. Tatap
muka selama tiga jam itu bertujuan mencegah hubungan AS-China yang bersitegang
meluas hingga menjadi Perang Dingin baru.
Di tengah perbedaan pendapat soal hak asasi manusia (HAM), invasi Rusia
ke Ukraina dan dukungan untuk industri domestik, kedua pemimpin berjanji untuk
lebih sering berkomunikasi, " Kami akan bersaing dengan penuh semangat.
Tapi saya tidak mencari konflik. Saya ingin mengelola persaingan ini dengan bertanggung
jawab ", Ujar SiDin Joe Biden dengan Soppenger (Jumawa) usai pembicaraan dengan Xi di Bali.
Beijing telah lama menegaskan akan membawa Taiwan, yang
memiliki pemerintahan demokratis sendiri, di bawah kedaulatannya dan tidak
mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mewujudkan itu, dalam beberapa tahun terakhir ini China kerap menuduh AS mendorong kemerdekaan
Taiwan. Dalam pernyataan yang dirilis usai pertemuan
keduanya, menurut media pemerintah China, Xi Jinping
memperingatkan bahwa Taiwan menjadi 'garis merah pertama' yang tidak
seharusnya dilanggar dalam hubungan China-AS.
" Masalah
Taiwan adalah inti dari kepentingan inti China, batu landasan politik untuk
hubungan China-AS, dan garis merah pertama yang tidak boleh dilanggar dalam
hubungan China-AS ", Ujar SiDin Xi Jinping Bertegas seperti dikutip kantor berita Xinhua dan
menambahkan " Menyelesaikan masalah Taiwan adalah urusan
China dan masalah dalam negeri China ", Ujar SiDin Xi Jinping Laji. Sementara, Biden mengatakan dirinya berusaha
meyakinkan Xi bahwa kebijakan AS soal Taiwan tidak berubah. Diketahui, AS dalam
kebijakannya selama bertahun-tahun mendukung kebijakan 'Satu China' yang
dipegang teguh Beijing. Namun, AS juga mendukung perkembangan militer Taiwan.
Pembicaraan di Bali itu juga membahas soal Korut dengan Joe Biden menyatakan sulit untuk mengetahui
apakah Beijing memiliki pengaruh atas uji coba senjata yang dilakukan Pyongyang
beberapa waktu terakhir, " Pertama-tama, sulit untuk mengatakan bahwa
saya yakin China bisa mengendalikan Korea Utara ",
Ujar SiDin Joe Biden dengan Pottanya.
Biden menuturkan kepada Xi bahwa AS akan melakukan hal-hal yang
diperlukan untuk mempertahankan diri sendiri dan sekutu-sekutunya, seperti
Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Langkah AS untuk melindungi sekutunya
mungkin juga akan dirasakan China yang lokasinya dekat dengan dua negara itu,
meskipun tidak diarahkan secara langsung.
" Kami harus mengambil tindakan-tindakan tertentu yang akan lebih defensif atas nama kami ... untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada Korea Utara. Kami akan mempertahankan sekutu-sekutu kami, juga tanah Amerika dan kemampuan Amerika ", Ujar Joe Biden bategas. Beijing telah menghentikan rentetan saluran dialog resmi dengan Washington DC, termasuk soal perubahan iklim dan pembicaraan antarmiliter, setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi langsung Taiwan pada Agustus lalu. Dalam pertemuan di Bali tersebut, Biden dan Xi sepakat untuk mengizinkan para pejabat senior kedua negara memperbarui komunikasi soal isu iklim, penghapusan utang dan isu-isu lainnya.
Pembicaraan
China dan AS di G20 Bali dimulai lagi.
Pembicaraan
Joe Biden dan Xi Jinping berlangsung
damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar