NusaNTaRa.Com
byRyaNSyaHPutrA, J u m ' a t, 0 4 M a r e t 2 0 2 2
Danau Kawah Sano Nggoang di Flores
Danau Sano Nggoang di pusat Gunung WaeSenome seluas 512 ha dan berada di ketinggian 757 mdpl rupakan danau kawah belerang, kedalaman
Danau Sano Nggoang hanya berkisar 40 – 120 m dengan kedalaman maksimum dasar di
tengah danau 120 m dan menjadi
danau kawah terdalam di dunia. Danau ini memiliki diameter 2,5 km, yang
terletak di barat daya Pulau Flores dan dikelilingi tiga desa meliputi Desa Wae Sano, Sano Nggoang dan Pulau
Nuncung di Kecamatan Sano Nggoang.
Dari hasil survei bathymetry juga diperoleh
data PH air Danau Sano Nggoang yang rendah atau kurang dari 3 serta adanya bau belerang yang cukup kuat
sekitar danau, sehingga air danau ini
tidak dikonsumsi masyarakat di sekitarnya untuk mandi atau minum. Danau Sano Nggoang terbentuk dari kaldera
bekas erupsi Gunung Sano Nggoang dengan
batuan vulkanik tua yang merupakan batuan tertua yang terdapat di sekitarnya.
Ciri paling jelas di antaranya adalah selang-seling antara breksi tuf terubah,
andesit, andesit basaltic dan tuf
terubah.
Maximus, pensiunan PNS ini menyebutkan, danau
Sano Nggoang memiliki luas sekitar 512 hektar dan berada di ketinggian 757
mdpl, “
Sering ada wisatawan mancanegara yang datang berkunjung melihat
keindahan danau ini sebelum pandemi COVID-19 melanda ”,
Ujar SiDin Maximus dengan Plabomoranya (hebatnya). Ketika
kita berada di tepi danau maka bau
belerang akan sangat terasa menyengat,
di sebelah timurnya terdapat sebuah kolam pemandian air panas dan beberapa
pondok wisatawan sedang dibangun.
Danau ini adalah danau vulkanik terdalam dan
terbesar di Indonesia Timur, dengan
segala keseluruhan ekosistemnya telah dipublikasikan
sebagai ekosistem yang unik dan dikatakan sebagai satu diantara danau kawah
terdalam di dunia. Danau dan area
sekitarnya keseluruhannya seluas
5.500 ha sebagian besar merupakan hutan lindung karena masih berupa
kawasan hutan di dalamnya terdapat spesies burung endemik seperti gagak
flores (flores crow) dan flores monarch asli.
Danau Sano Nggoang merupakan salah satu obyek
wisata di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores bagian barat dengan
legenda sebagaimana
dikisahkan Maximus ; Dahulu kala hidup si buta dan si lumpuh, koduanya tinggal di pondok yang jaraknya
tidak terlalu jauh sekitar 50 meter, suatu
ketika, Si buta tidak mempunyai api dan si lumpuh memiliki api yang masih
menyala di tungku. Si buta berteriak
meminta api namun si lumpuh tidak bisa mengantarkannya sementara si buta pun
tidak bisa mengambilnya. Si buta pun menyuruh anjingnya ke pondok si lumpuh.
Puntung api yang masih menyala diikat di ekor
anjing lalu si buta pun memanggil anjingnya agar bisa berlari ke
pondoknya, saat anjing itu berlari
dengan api yang menyala di ekornya Anjing tersebut pun berlari tidak beraturan dengan
api yang masih menyala di ekornya, api itupun turut membakar seluruh. Ketika mereka tertawa melihat anjing itu dan
menganggap sebagai kelucuan, Suddenly muncul
seorang tua yang dinamakan Mpo Tae dan
menanyakan kepada keduanya mau minta bubur atau nasi kering. Keduanya
kompat mengatakan minta bubur.
“ Mpo
Tae lalu menancapkan tombaknya di tanah sehingga keluarlah air yang kemudian menggenangi wilayah tersebut hingga terjadilah
Danau Sano Nggoang ”, Ujar SiDin Maximus bercerita, sebagai balasan
atas SiButa dan SiLumpuh yang tortawa pada seekor anjim tadi yang mati torbakar yang dianggap mereka lucu.
Tua Golo Desa Wae Sano, Maximus mengatakan,
tidak ada ikan dan binatang lainnya yang hidup di danau ini. Air danau berbau belerang dan rasanya asam
namun kerbau dan kuda sering meminum air ini,
“ Pada saat-saat tertentu,
biasanya di musim panas, ada itik danau yang memenuhi danau. Pernah dicoba
melepas ikan lele di danau tetapi tidak hidup
”, Ujar Maximus Laji. Selain
itu, biasanya di bulan Februari saat
hujan terus menerus terdengar bunyi letusan seperti bunyi meriam di dekat Wae
Bobok, wilayah di pinggir danau. Setelah letusan,racun mengalir masuk ke danau.
Bila racunnya masih ada di danau maka masyarakat sekitar danau terserang flu dan rumput di sekitarnya pun layu. Bila racunnya sudah mengalir ke luar ke air tawar di timur danau,maka belut di air tawar ini mati mendadak. Keunikan lain “ Kalau racunnya masih ada di danau, semua daun dan ranting yang ada di dalam danau akan tegak lurus atau terlihat berdiri. Kalau daunnya terapung maka racunnya sudah tidak ada lagi di danau ”, Ujar SiDin Maximus dengan hebatnya.
Warga timor dari Plabomora,
Sano Nggoang Danau kawah Flores terdalam di
dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar