NusaNTaRa.Com
byAsnISamandaK, K a m i s, 1 4 D e s e m b e r 2 0 1 7
Famega Syavira Putri di Spanyol |
Famega travelling wanita asal Jukarta, berhasil melakukan solo traveling melintasi 18
negara dan 44 kota dalam waktu empat bulan namun ternyata perjalanan ini belum
cukup bagi srikandi kita, karena begitu
ia mencapai destinasi Maroko pintu
gerbang menuju Afrika ia melanjutkannya traveling ke Negara-negara Afrika. Famega mengambil langkah berani di luar zona nyamannya yaitu bepergian dengan
menempuh jalur darat ke Afrika sejauh
23.180 kilometer dari Indonesia berhasil dia lalui dengan menggunakan kereta
api, bus, kapal dan bahkan menumpang mobil orang lain.
Sebagai wanita dengan sedikit rasa takut dan kekhawatiran
yang sama seperti kita, dia akhirnya memantapkan diri untuk
melakukan solo travelling tersebut, Famega
memulai perjalanannya dari Riau, Indonesia dan lanjut ke Malaysia,
Thailand, Laos, Vietnam, Cina, Mongolia, Rusia, Estonia, Latvia, Lithuania,
Polandia, Republik Ceko, Swiss, Perancis dan Spanyol sebelum akhirnya mencapai
destinasinya di Maroko, pintu gerbang
untuk mengarungi bumi Afrika yang
terbilang Panas dan panjang serta
kondisinya sedikit ke Indonesiaan.
Perencanaan perjalanan yang mantap mungkin menjadi salah satu keberanian Famega untuk mengsukseskan traveling
paling menakutkan dan rumit yang
pernah ia lakoni. Ia
memperhatikan semua jalan - jalan dan daerah yang akan ia lalu dalam
perjalanan itu dari peta, kemudian ia
catat dan planning segala planning perjalanan yang sesuai dan akan memudahkannya terutama
perjalanan sebelum Afrika. Untuk mencapai Afrika melalui jalur darat, dia
membagi setiap bagian perjalanan untuk memudahkan proses perencanaan dan mulai membayangkan rute perjalanannya dari
bulan Januari, tiga bulan sebelum keberangkatannya dan melakukan perencanaan yang lebih serius
serta persiapan dokumen dua bulan sebelum dia berangkat serta berbagai kepentingan lain.
Ia menceritakan
Pengalaman jalan-jalannya ke negara-negara di Asia Tenggara yang cenderung lebih mudah, kemudian menyeberang ke Cina negara yang sudah dua kali ia kunjungi sebelum tiba di Mongolia dan mengikuti
paket tur untuk menikmati negara tersebut tanpa repot. Setelah tiba di Rusia ia hanya berencana ke destinasi
berikut setelah tiba lebih dulu koyanya mengingat
perjalanan berikut ini terasa gila baginya, ia kadang menghibur diri
dengan berkata sendiri bahwa, “ ia bisa pulang dengan pesawat kapan saja “,
sehingga ia tiba juga di Maroko.
Perjalanan Famega
melewati
jalur darat di Afrika dengan menghindari penerbangan menuju
destinasi-destinasi perjalanannya, terinspirasi
oleh wisatawan lain yang berhasil bepergian melalui jalur darat, membuat motivasinya pun belipat ganda. Dia menikmati perjalanan kereta api
karena bisa mengagumi pemandangan melalui
jendela dan mengungkapkan jalur kereta api Trans-Siberia menikmati pemandangan sambil mengamati lebih dekat
perubahan iklim selama dia bepergian.
Famega menekankan bahwa bepergian dengan jalur darat
telah membawanya lebih dekat dengan penduduk lokal, memperbolehkannya untuk
memiliki pengalaman pribadi dengan orang-orang dari beragam budaya dan latar
belakang. “ Hal paling menarik dari perjalanan saya
adalah orang-orang yang saya temui di sepanjang jalan ”, dam
“ Pada akhirnya, kota-kota tua mulai terlihat
sama, tapi hal yang membuatnya berbeda adalah orang-orang yang saya jumpai dan
cerita mereka ”, Ujar SiGaluH Famega dengan Soppengernya
(Jumawanya).
“ Orang-orang [mungkin] hidup dengan beragam
cara, dengan berbagai adat, agama, budaya, namun nilai-nilai dasarnya itu tetap
sama : kebaikan, rasa hormat dan kasih saying
”,
Ujar SiGaluH Famega. Ketika menjawab menjawab pertanyaan terkait
perjalananya ke Maroko, dia merasa
Maroko sangatlah mirip dengan Indonesia tetapi dengan iklim dan cuaca yang
berbeda, dia merasa seakan sedang
berjalan di jalanan Indonesia dengan kios-kios dan pedagang kaki lima layaknya
di rumah. Selain itu, setelah tiga bulan di Eropa dia kepingin
mengalami perubahan budaya dan
masakan ketika sampai di Maroko !.
Negara favorit Famega tentunya Rusia dengan keindahan yang menakjubkan selama perjalanan, “ Sepertinya ada sesuatu di udaranya yang membuatku
jatuh cinta dengan Rusia ”, yang lainnya
Famega memiliki penuh semangat dan luar
biasa : Spanyol !!, Awalnya, dia hanya berencana untuk tinggal
selama seminggu, tetapi dia malah terbawa oleh keindahan kota-kota, penduduk
setempat yang riang serta Tinto de Verano – koktail populer khas Spanyol
hingga tanpa ia disadari,
dia sudah menghabiskan satu bulan di negara ini
!.
Selama perjalanan ini Famega berhasil menekan biaya perjalanannya dengan menaiki transportasi termurah dan tinggal di akomodasi paling sederhana agar bisa berhemat. Sebisa mungkin dia juga memasak sendiri terutama di destinasi-destinasi mahal seperti Swiss. Di Eropa, dia membatasi diri untuk menghabiskan kurang dari 30 EUR (~479,000 IDR) per hari. Cara lain dengan menginap di sofa orang lain (couchsurf) maupun menumpang kendaraan orang lain yang sedang lewat (hitchhike). Namun, motivasi utamanya dalam melakukan hal ini adalah untuk bertemu orang baru dan untuk pengalaman pribadinya. (dr.famega syavira putri 2017).
Famega Syavira Putri di Maroko |
Ibnu Batuta Dai Islam pengembara dari Maroko,
Famega wanita Kekinian Indonesia travelling darat ke
Maroko.
NusaNTaRa.Com Adverstesment Melayani pemasangan Iklan Sila Dail Talian 0812 5856 599
Nice Journey .....................
BalasHapus