NusaNTaRa.Com
byAsnISamandaK, K a m i s, 0 6 J a n u a r i 2 0 2 2
Suku Jawa menjadi salah satu suku terbesar di Indonesia dengan jumlah sekitar 40,22% dari populasi
manusia di nusantara. Suku yang terbanyak menetap di P Jawa tapi juga tersebar
keberbagai pelosok Indonesia, memiliki banyak keunikan di bidang budaya,
bahasa dan kuliner serta
khasnya yang terkenal dengan sifat dan tutur katanya yang
halus. Sejak dahulu peradaban suku Jawa termasuk maju, ini terbukti
dengan adanya peninggalan kerajaan-kerajaan besar yang berada di tanah
Jawa dan masih dapat dilihat hingga
kini semisal Candi Borobudur, Prambanan, Mendut,
Singosari dan sebagainya.
Meski Suku Jawa sudah banyak tersebar di Nusantara namun sejarah asal – usul suku Jawa masih
jadi portanyaan ?. Menurut arkeolog, Eugene Dubois, seorang ahli
anatomi yang berasal dari Belanda menemukan sebuah fosil manusia purba Homo
erectus di Trinil pada tahun 1891. Hasil Perbandingan antara DNA fosil kuno tersebut
dengan suku Jawa di masa kini, DNA tersebut tidak memiliki perbedaan jauh
dengan suku Jawa masa kini. Hal ini diperkuat
dengan ditemukannya fosil manusia purba, yaitu Pithecanthropus erectus, membuat para arkeolog ini menjadi yakin
bahwa nenek moyang suku jawa berasal dari penduduk pribumi.
Von Hein Geldern seorang
sejarawan justru berbanding terbalik, ia
menyebutkan bahwa telah terjadi migrasi
penduduk dari daerah Tiongkok (Yunan) di kepulauan Nusantara. Migrasi ini sudah ada sejak zaman neolitikum
2000 SM, sampai zaman perunggu 500 SM, secara besar-besaran bertahap
menggunakan perahu cadik. Hasil
penelitian dari Dr. H. Kern di tahun
1899 menyebutkan, bahwa bahasa daerah di Indonesia mirip satu
sama lain dan Kern menarik kesimpulan
bahwa bahasa tersebut akar dari rumpun yang sama, yaitu Austronesia. Hal inilah yang membuat Geldern yakin bahwa
Suku Jawa tidak berasal dari masyarakat pribumi asli, ada bukti juga melalui tulisan kuno India dan
keraton Malang yang berbeda.
Pasalnya, dalam tulisan kuno India disebutkan bahwa jika
beberapa pulau di Nusantara termasuk pulau Jawa, adalah tanah yang menyatu
dengan daratan Asia dan Australia. Akan tetapi, pada saat itu terjadi musibah
permukaan air laut naik. Hal ini membuat Pulau Jawa dan beberapa pulau lainnya
terpisah. Tulisan kuno tersebut juga
menyebutkan Aji Saka, seorang pengembara yang pertama kali datang di daratan
Pulau Jawa, dan menetap di sana bersama para pengikutnya menjadikan mereka
sebagai nenek moyang orang dari suku Jawa.
Adapun asal usul nenek moyang
Suku Jawa Kuno menurut kisah Babad Jawa kuno, dikisahkan bahwa pangeran yang berasal dari Kerajaan Kling tersisihkan
bersama pengikutnya di tanah Jawa. Hal
tersebut merupakan akibat dari perebutan kekuasaan membuka lahan baru di sebuah
pulau terpencil yang dibangun oleh mereka, sebagai pemukiman dan mendirikan
kerajaan yang diberi nama Javacekwara. Keturunan
pangeran inilah yang dianggap sebagai nenek moyang suku Jawa yang ada sekarang menurut Babad Tanah Jawa.
Bukti lain menjelaskan bahwa
asal usul Suku Jawa berasal dari
Kerajaan Turki tahun 450 SM sebagaimana bukti surat kuno keraton Malang, ketika
itu Raja Rum raja dari Kerajaan
Turki mengutus para penduduknya untuk membuka lahan di pulau kekuasaannya yang
belum berpenghuni. Karena gangguan
binatang buas, banyak penduduknya yang menderita sehingga mereka pulang kembali
ke negara aslinya.
Kemudian, pada tahun 350 SM, raja kembali mengirim para
penduduk untuk kedua kalinya, jumlah
penduduknya yang ikut 20.000 laki-laki, dan 20.000 perempuan dari Koromandel, Misi ini dipimpin Aji
Keler yang menemukan Nusa Kendang dengan dataran tinggi yang ditutupi oleh
hutan lebat dan banyak binatang buas. Konon, saat itu para penduduk sangat senang
karena di pulau tersebut banyak ditemukan bahan pangan dan tanaman yang subur bernama tanaman Jawi, banyaknya tanaman jawi di pulau ini
sehingga diberi nama Pulau Jawi.
Hingga kini dikenal dengan nama Pulau Jawa dengan sebutan para pendudukanya sebagai Suku Jawa, itulah beberapa teori yang menceritakan asal-usul Suku Jawa di Indonesia. (dr.GNFI, PutrIMaulidA, 07/04/2020).
Mendiami P Jawa menjadi warga yang tentram,
Suku Jawa di P Jawa dengan kisah awalnya beragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar