NusaNTaRa.Com
byBakkaranGNunukaN, S a b t u, 1 9 F e b r u a r i 2 0 2 2
Ketua DPR RI
Puan Maharani meresmikan Jembatan Gantung Girpasang di Desa Tegalmulyo,
Kecamatan Kemalang, Klaten yang dibangun Kemen PUPR untuk memudahkan masyarakat
sekitar sungai menyeberang dan dijadikan masyarakat sebagai wisata jembatan
diatas jurang sedalam 150 meter. Puan
hadir didampingi sejumlah anggota DPR dari PDIP, Bupati Sri Mulyani dan
sejumlah pejabat, " Akhir pekan bisa 5000 orang antri mau foto di
jembatan, mau upload di sosmed. Perhatikan keamanan dan kekuatan jembatan
apalagi saat ini masih covid. Harus ada penjaga pintu, kalau maksimal 50 ya
50 ’,
Ujar SiGaluH Puan Maharani.
Dia mengingatkan,
bila melebihi kemampuan maka akan berbahaya, mengingat jembatan berada di atas
jurang dalam. Jangan sampai niat baik
membangun jembatan untuk akses dukuh terisolir justru mengakibatkan
kecelakaan, " Jangan sampai pas baru penjagaan ketat, nanti
lama-lama jadi longgar, kan bahaya. Tolong diatur dari sekarang UKM dadakan,
mana yang boleh dan tidak. Daerah ramai perlu MCK, jangan sampai sembarangan,
nanti wisatawan gak mau datang lagi ", Ujar SiGaluH Puan Maharani Laji.
Belakangan ini
pembangunan jembatan gantung di Indonesia khususnya wilayah pulau Jawa banyak
yang digarap dengan tujuan utama sebagai objek wisata dan kemudahan komunikasi
masyarakat, misalnya saja jembatan gantung situ gunung di Sukabumi. Selain itu, ada juga proyek jembatan gantung
yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan dan diklaim akan menjadi yang
terpanjang di Dunia, yakni jembatan gantung untuk kawasan ekowisata Eiger
Adventure Land di Kabupaten Bogor.
Namun tujuan
berbeda setidaknya dimiliki dari jembatan gantung yang dibangun di Kampung Girpasang,
Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Wisata bukan tujuan
utama, jembatan ini awalnya dibangun oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR
untuk menjadi akses penghubung keluar masuk Kampung Girpasang yang cukup
terisolasi secara geografis. Sebelumnya
diketahui jika warga setempat harus menghabiskan waktu sekitar 15-30 menit
untuk bisa keluar masuk kampung tersebut,
setelah adanya jembatan gantung
ini, waktu yang dibutuhkan jauh lebih singkat yakni hanya sekitar 3-5 menit
saja.
Sebelum ada
Jumbatan ini masyarakat warga Kampung Girsang bukan hanya membutuhkan waktu yang lama untuk
dapat keluar masuk Kampung, tetapi
masyarakat juga harus melalui medam yang
Sulit, yaitu berupa tangga naik turun
setapak di pinggir jurang yang memiliki kedalaman sekitar 150 meter. Satu-satunya akses jalan yang dimiliki kampong
itu memiliki sekitar 1.001 buah anak
tangga juga memiliki bentuk yang terjal dan berkelok, membuat semua kegiatan
warga kampung membutuhkan perjuangan keras seperti ingin berangkat sekolah,
pergi ke pasar, bahkan bekerja.
Tak heran,
jika sebelumnya Kampung Girpasang yang berada di lereng kaki Gunung Merapi
tersebut kerap dijuluki sebagai wilayah yang terisolir. Tak cukup sampai di
situ, kondisi medan yang sulit juga membuat warga setempat mengalami kendala
dalam mengakses mobilisasi barang, mereka harus mengandalkan gondola kayu
sederhana yang digunakan untuk mengangkut pakan ternak atau hasil panen
pertanian yang dimiliki untuk
meliwati kawasan jurang yang memisahkan kampong
Namun kini
kondisi serba terbatas itu tak lagi
dihadapi karena keberadaan Jembatan
Gantung Girpasang yang membelah
Jurang sangat membantu mengatasi problem itu dan menjadi satu-satunya akses andalan yang
memberi kemudahan. Selain itu, gondola
sederhana yang tadinya terbuat dari kayu kini sudah digantikan dengan gondola
lebih aman yang bisa mengangkut beberapa orang dan kadang-kadang menjadi satu sensasi menarik masyarakat untuk menikmati sensasi Jalan
dengan Gandola di atas Jurang.
Jembatang Gantung
Girpasang, dirosmikan pada hari Kamis
(20/01/2022), jembatan gantung girpasang yang dibangun dalam kurun waktu
sekitar enam bulan dan memiliki Panjang sekitar
120 meter dan lebar 1,0 meter,
tepatnya selama sejak bulan Juli – hingga bulan Desember 2021. Keberadaan Jumbatan ini membuat Kampung Girpasang sudah terhubung
dengan daerah lain di sekitar yakni Kampung Beringin.
Karena kawasan kampong Girpasang sememangnya masih memiliki keindahan alam yang asri khas pedesaan, maka pengembangan kawasan wisata pun mulai dibuat bersamaan dengan saat pertama kali pembangunan jembatan gantung dan gondola yang lebih memadai digarap. Pengembangan ini tentunya membawa banyak dampak positif, terutama dalam hal meningkatkan kesejahteraan sekaligus perekonomian masyarakat setempat, pada saat masih dalam tahap uji coba jembatan dan gondola saja, sudah banyak beberapa orang yang datang karena ingin mencoba melalui jembatan baru berwarna merah putih tersebut.
Jalan
melingkar dan menanjak melelahkan warga,
Jembatan Gantung Girpasang Merah Putih jadi objek wisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar