NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 23/04/2020
Belva Devara staf khusus Milineal Presiden |
Mencuatnya
polemik program Kartu kerja beberapa bulan lalu yang ditangani pembuatannya
RuangGuru melalui Skill Academy sebagai
salah satu digital platform, yang dengan sendiri mengaitkan satu
nama staff khusus Milineal Presiden Jokowi yaitu Belva Devara
sebagai pimpinan RuangGuru. Akan
keadaan tersebut telah membuat Belva Delvara
mengajukan surat pengunduran diri sebagai staff khusus milineal presiden.
Staf
khusus Presiden Joko Widodo, Belva Devara telah mengambil keputusan mengundurkan
diri, setelah ramai polemik Ruangguru yang dia pimpin, dianggap memiliki konflik
kepentingan terkait program Kartu Prakerja.
" Pengunduran diri tersebut
telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15
April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April
2020 ", Ujar SiDin Belva Devara dalam surat yang diposting di Instagramnya,
Selasa (21/4).
Namun sebelumnya ada desakan agar Belva
mengundurkan diri bergulir karena dianggap ada konflik kepentingan dalam proyek
Kartu bernilai total Rp 20 triliun tersebut. Penunjukan RuangGuru yang ia pimpin sebagai salah satu dari 8 mitra penyedia
pelatihan dan pengadaan Kartu kerja
digital tersebut, dianggap sarat dengan
konflik kopontingan.
Belva
menegaskan, ia sama sekali tidak pernah terlibat dalam proses penunjukan yang
membuat Ruangguru, melalui Skill Academy, terpilih menjadi salah satu digital
platform untuk program Kartu Pra Kerja.
Termasuk soal anggaran dan mekanisme teknis. Semua dilakukan oleh
Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana (PMO), " Proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja
sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku
", Ujar SiDin Belva Devara.
Sebelumnya,
desakan agar Belva mengundurkan diri bergulir karena dianggap ada konflik
kepentingan dalam proyek Kartu bernilai total Rp 20 triliun tersebut. Ruangguru
adalah salah satu dari 8 mitra penyedia pelatihan.
Berikut
surat terbuka pengunduran diri Belva :
Surat
Terbuka Belva Devara, CEO Ruangguru
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakaatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.
Semoga
di masa pandemi ini kita diberikan kesehatan dan kekuatan dari Allah yang Maha
Penyayang.
Berikut
ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus
Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat
kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke
Presiden pada tanggal 17 April 2020.
Seperti
yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen
Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja
sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang
memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta
pemegang Kartu Prakerja.
Namun,
saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik
mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai
Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan
terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam
menghadapi masalah pandemi COVID-19.
Saya
berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan
menerima pengunduran diri saya.
Walau
singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari
pekerjaan sebagai Stafsus Presiden. Saya
merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa
dengan efektif, efisien, dan transparan. Sehingga di manapun saya berada, di posisi
apapun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk
memajukan NKRI.
Dengan
ini, saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespon
pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena saya ingin
fokus dalam menyelesaikan hal ini terlebih dahulu. Terima kasih untuk
teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut.
Semoga kita semua
bisa segera keluar dari masalah pandemi yang berat ini.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakaatuh.
Ari
Junaedi Pengamat Komunikasi Politit menganggap
langkah Adamas Belva Devara yang mengundurkan diri dari posisi staf
khusus milenial presiden Joko Widodo sudah tepat, langkah tersebut ikut
"menyelamatkan" muka Presiden Jokowi dari tudingan tidak sedap yakni
memanfaatkan posisi kekuasaan untuk kepentingan pribadi. "
Walau saya anggap terlambat, namun saya memberi apresiasi positif atas
pilihan mundur dari Belva. Berjuang untuk merah putih tidak harus berada di
lingkungan Istana tetapi berkiprah nyata di masyarakat ", Ujar SiDiN Ari Junaedi, Selasa (22/4/2020).
" Fokus membesarkan platform Ruang Guru akan
menjadi terpuji ketimbang menghadapi cibiran dan tuduhan KKN atas terpilihnya
Ruang Guru sebagai pelaksana pelatihan pra kerja ", Ujar SiDin Aji dan Ari mengatakan, langkah mundur Belva
seharusnya diikuti oleh staf khusus milenial yang lain seperti, Andi Taufan
yang mengirim surat ke seluruh camat untuk menggandeng perusahaan pribadinya PT
Amarta dalam penanganan Covid-19.
Staf
khusus Miliineal Presiden muda-muda,
Belva
Devara staf milineal mengundurkan diri.
Jujur dan sportipfitas adalah nyawa pengabdian yang harus dijags
BalasHapus