NusanTaRa.Com
byJoneDPringgoNDandI, 12/02/2020
Bung Jokowi mengunjungi Australia,
Veronika serahkan data tahanan politik warga Papua.
NusanTaRa.Com melayani pemasangan Iklan
sila hubungi Nomor talian 08125856599
atas nama JoeLorenT
byJoneDPringgoNDandI, 12/02/2020
Veronica Koman dan sejumlah aktivis menyerahkan data tahanan politik dan korban tewas Papua kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tengah berkunjung ke Canberra, Australia pada Senin siang 10 Februari 2020 waktu sotompat. Veronica Koman selaku aktipis dan pengacara HAM, dalam kesempatan tersebut mengatakan pihaknya juga mendesak agar krisis politik dan kemanusiaan di Papua segera dihentikan.
Para pengacara dan aktivis kemanusian dalam penyampaian data tersebut agar menjadi satu perhatian khusus tragedi disana selama ini sehingga wuujut stabilitas yang memuaskan. " Selama ini kita bertanya-tanya, Presiden tahu enggak ya jumlah korban? Nah sekarang kan sudah diserahkan ke Presiden. Jadi kita sedang nantikan gimana akan tindaklanjuti. Karrna kita lihat Presiden Jokowi profilnya begitu peduli dengan Papua ", Ujar SiGaluh Veronica Koman kepada awak media.
Veronica Koman dalam kesempatan tersebut meminta pemerintah Australia membahas pelanggaran HAM di Papua dengan Presiden Jokowi dalan pertemuan bilateral yang akan digelar daalam pertemuan mereka. “ Tim kami di Canberra telah berhasil menyerahkan dokumen-dokumen ini langsung kepada Presiden Jokowi. Dokumen ini memuat nama dan lokasi 57 tahanan politik Papua yang dikenakan pasal makar, yang saat ini sedang ditahan di tujuh kota di Indonesia ", Ujar SiGaluh Veronica dalam siaran persnya.
Dia menjelaskan data yang diberikan kepada Presiden Jokowi di antaranya nama dan lokasi penahanan terhadap 57 tahanan politik di 7 kota di Indonesia dan nama 243 korban tewas akibat bentrok militer di Nduga, Papua Barat. " Kami juga menyerahkan nama beserta umur dari 243 korban sipil yang telah meninggal selama operasi militer di Nduga sejak Desember 2018, baik karena terbunuh oleh aparat keamanan maupun karena sakit dan kelaparan dalam pengungsian ”, Ujar SiGaluh Veronica.
Veronica Koman menegaskan bahwa kliennya menuntut Presiden Jokowi dapat menindaklanjuti data kasus Papua tersebut dan menilai dua masalah tadi mendesak untuk segera diselesaikan. Dia pun menunggu Jokowi melakukan tindak lanjut yang nyata. Apalagi, dalam rapat Parlemen Australia, Jokowi menyatakan komitmennya untuk menjamin HAM di Papua. " Tapi kami inginnya tindakan nyata. Jangan retorika lagi. Kami kan tentukan lokasi (penahanannya) di mana, jelas tuh polres, rutan. Presiden itu kan panglima negara tertinggi. Beliau bisa (perintahkan) lepas (tahanan) dan menarik pasukan ".
Menurutnya di awal periode pertamanya 2015 Presiden Jokowi membebaskan lima tahanan politik Papua, dipandang masyarakat sebagai langkah yang penuh dengan harapan baru bagi Papua. " Namun pada awal dari periode keduanya saat ini, terdapat 57 orang yang dikenakan makar yang sedang menunggu sidang. Langkah ini hanya akan memperburuk konflik di Papua ", Ujar SiGaluh Veronica.
Meski demikian, Dini Shanti Purwono staf khusus Presiden Bidang Hukum membantah pernyataan pengacara HAM Veronica Koman yang mengklaim telah menyerahkan dokumen berisi nama-nama tahanan politik Papua ke Presiden Joko Widodo saat kunjungan Jokowi ke Canberra Australia. " Tidak benar kabar itu ", Ujar SiGaluh Dini, Senin (10/2/2020). Dini menyatakan pihak istana juga tak pernah menerima dokumen apapun yang berkaitan dengan nama-nama tapol dan korban tewas Papua dan iapun memastikan informasi yang disampaikan Veronica itu salah.
Sejak tahun 2018 Veronica Koman diketahui aktif mendampingi mahasiswa Papua di Surabaya ketika berhadapan dengan hukum baiak daalam menyatakan pendaapat dimuka umum hingga berurusan dengan pihak kepolisian. Veronica pun pernah mengalamai pencabutan paspor dan Penerbitan data DPO dirinya tahun 2019 oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (Kemenkumham) dan Kapolisia, kejadiaan ini dianggap sebagai ancaman bagi para pembela hak asasi manusia (HAM).
Bung Jokowi mengunjungi Australia,
Veronika serahkan data tahanan politik warga Papua.
NusanTaRa.Com melayani pemasangan Iklan
sila hubungi Nomor talian 08125856599
atas nama JoeLorenT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar