NusanTaRa.Com
byPunGKadA, 25/02/2020
Koalisi Pakatan Harapan pecah kongsi,
Mahathrir perdana menteri Malaysia undur diri.
byPunGKadA, 25/02/2020
Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, telah menerima pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai sebagai Perdana Menteri Malaysia. Meski permohonan tersebut diterima ia harus menjalankan tugas tersebut hingga ada Perdana Menteri yang baru, “ Namun Raja telah menyetujui Dr Mahathir untuk terus menjalankan negara sebagai Perdana Menteri sementara sambil menunggu perdana menteri baru akan ditunjuk ”, Ujar Sidin Datuk Seri Mohd Zuki Kepala Sekretaris Pemerintah, di Putrajaya, Senin 24 Februari 2020.
Pernyataan resmi Kantor Perdana Menteri Malaysia menyebutkan bahwa Mahathir Mohamad telah menyampaikan surat peletakan jabatan kepada Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara pada pukul 13.00 waktu setempat. Sebelumnya pada Senin pagi, Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR)Anwar Ibrahim, Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail dan Ketua DAP Lim Guan Eng telah bertemu Mahathir Mohamad di kediamannya di Seri Kembangan.
Diperkirakan peletakan jabatan tersebut diduga berkaitan dengan kehebohan pergolakan politik yang terjadi dalam koalisi Pakatan Harapan (PH) sejak musyawarah Majelis Presiden Jumat lalu. Pada Minggu malam, pimpinan partai politik Koalisi Pakatan Harapan pendukung Mahathir mengadakan pertemuan dengan partai oposisi Koalisi Barisan Nasional (BN) namun tidak ada pernyataan resmi setelah pertemuan tersebut.
Berita pengunduran diri ini menjadi klimaks dari kemelut politik yang mengguncang Malaysia sejak Minggu kemarin, ketidak pastian politik melanda Malaysia setelah muncul kabar Mahathir akan mengumumkan pembentukan koalisi baru. Koalisi yang disebut-sebut bernama Pakatan Nasional ini akan didukung oleh kubu oposisi Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS).
Sebelumnya diketahui Pakatan Harapan telah sepakat Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020, namun julung-julung rencana penyerahan kekuasaan ini dilanda ketidakpastian yang berpuncak pada drama politik yang saat ini sedang berlangsung. Anwar sendiri sudah bersuara mengecam pengkhianatan politik dari partinya, di mana dia secara tidak langsung merujuk ke mantan orang kepercayaannya, Menteri Ekonomi Azmin Ali.
Sosok yang disinyalir mengincar kursi PM Azmin Ali dipercaya memotori upaya untuk membentuk koalisi baru serta menggagalkan Anwar menjadi orang nomor satu Malaysia dan perkembangan terakhir menyebutkan Anwar telah memecat Azmin dari Partai Keadilan Rakyat (PKR). Anwar telah bertemu dengan Mahathir di kediamannya dan berkata bahwa pertemuan itu berjalan dengan lancar dan Mahathir tidak akan mengkhianati mandat yang telah diberikan rakyat. Belum diketahui jelas apakah Anwar akan menggantikan Mahathir atau sosok lain akan muncul untuk menjadi perdana menteri kedelapan Malaysia.
Pada pilihan raya 2018 Anwar dan Mahathir bersatu untuk mendepak UMNO yang mendominasi koalisi Barisan Nasional dan berkuasa di Malaysia selama enam dekade serta berhasil menyingkirkan Perdana Menteri Najib Razak. Setelah Mahathir kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia, ketegangan keduanya kembali memanas. Mahathir menolak menetapkan waktu yang spesifik pengalihan tampuk kepemimpinan kepada Anwar Ibrahim yang dijanjikan kala itu setelah dua tahun menjabatnya Mahathir.
Koalisi Pakatan Harapan pecah kongsi,
Mahathrir perdana menteri Malaysia undur diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar