Sabtu, 04 Januari 2020

KEHIDUPAN KAMPUNG JAWA DITENGAH METRO BANGKOK DENGAN ETNIK YANG EKSIS.

NusanTaRa.Com
byDannYAsmorO,  30 Desember 2019

Kampung Jawa di Districk Sathorn Bangkok
"  Kowe seko ngendi (Kamu dari mana)?  ",   Kalimat bahasa Jawa itu terlontar dari penduduk lokal  Thailand di tengah hiruk pikuk  Kota Bangkok.   Mengherankan?  Tapi sapaan itu  benar-benar kami terima dari warga  kampung Jawa yang ada tengah ibukota   “ Negeri Gajah Putih “   Sathorn.   Tepatnya dari mulut Parham Tukiman salah satu warga kampung tersebut, dari nama jelas identik  dengan Indonesia terutama jawa. 

"  Aku asli Thai. Bapakku Kendal. Jawa. Yo mangan  ", Ujar SiDin Parham Tukiman  yang berusia 75 tahun,  sembari terkekeh dalam perbincangan di serambi masjid Kampung Jawa yang ada di daerah Sathorn, Bangkok.  Tukiman menuturkan kalau ia merupakan keturunan kedua yang tinggal di Kampung Jawa,   saat ini umumnya yang tinggal di Kampung Jawa adalah keturunan ketiga dan keempat  yang kebanyakan memeluk agama Islam.  

Distrik Sathorn sebuah tempat yang terletak di tengah kota Bangkok Thailand, yang banyak dihuni turunan suku Jawa Indonesia  sehingga mendapat julukan sebagai   Mini Jawa Tengah  “  Thailand.  Dikawasan ini banyak terdapat pemukiman orang Jawa yang diperkirakan telah hadir sejak era kekuasaan Raja Mongkut (Rama IV), mereka datang karena undangan Raja Rama V untuk mendukung dalam pembuatan Candi yang terbuat dari batu, datang sendiri untuk bekerja diperkebunan dan berdagang 1990 an dan mereka yang datang karena Romusa  perang dunia ke II oleh Jepang tahun 1944.

Ibu Mariam turunan Jawa di Kamp, Jawa
Mayoritas turunan suku jawa di Sathorn masih tetap beragama Islam sehingga keberadaan ini memberikan satu warna tersendiri bagi kota Bangkok yaitu nuansa Islam.   Pertumbuhan agama Islam di Bangkok  berkembang dengan baik dan mendapat perlindungan pemerintah setempat, hal ini terlihat di keseharian masyarakat ditengah keramaian dengan  kesibukan sholat di masjid yang berada ditengah-tengah perkampungan selain kesibukan dalam berniaga dan bekerja.

Jumlah warga Kampung Jawa Sathorn ditengah kota Bangkok sekitar 3.000 orang , terkadang menjadi pertanyaan ?, terlebih lahan tersebut menurut mereka merupakan lahan pemberian dari Kerajaan Thailand.   Berawal kunjungan Raja Thailand, Chulalongkorn ke Jawa tahun 1896 untuk meminta bantuan raja-raja Jawa mengirimkan Pekerja dan Pemahat batu untuk membangun bangunan kerajaan baru dan para pekerja disediakan tempat  tinggal.

Sudut Kota Sathorn ini masih bisa dibilang  mempertahankan budaya Jawa tak sebatas nama Kampung Jawa saja.   Makanan khas Jawa seperti nagasari,  ambengan dan Gado-gado masih eksis,  ketika saya mencoba nagasari yang dihidangkan rasanya persis yang ada  di Yogyakarta atau Solo.   "  Untuk acara orang menikah di sini kami menyebutnya wong mantu, orang meninggal wong mati, kami juga ada acara kenduri  ", Ujar SiDin  Abu Samad pemuda muadzin masjid Kampung Jawa dan menambahkan bahwa kami masih ada komunikasi dengan kauman Yogyakarta.

Tak hanya budaya yang dipertahankan, warga kampung Jawa juga masih mempertahankan pengaturan rumah-rumah perkampungan yang  mirip dengan perkampungan Kauman yang biasanya berada di sekitar masjid besar di Jawa. Umumnya, rumah memiliki pagar yang cukup tinggi dengan halaman yang cukup luas dan jalan yang sempit. Selain keturunan Jawa, di perkampungan itu terdapat penduduk asli Thailand dan warga Arab yang  muslim.

Yang menarik, di perkampungan itu juga tinggal salah satu keluarga besar dari KH Ahmad Dahlan,  tokoh pembaru Islam asal Jogjakarta yang mendirikan Muhammadiyah, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia. Dia adalah Walidah Dahlan yang merupakan anak dari almarhum Irfan Dahlan, anak kelima KH Ahmad Dahlan.

Walidah menceritakan, ayahnya Irfan Dahlan yang lahir pada 1907 sejak muda sudah belajar di luar negeri, yakni di Lahore, Pakistan.   Kemudian, Irfan menetap di Bangkok hingga meninggal pada 1967.   Irfan berprofesi sebagai guru dan mubalig,   dari pernikahannya dengan Zahara, Irfan memiliki sepuluh anak.     Kami bangga menjadi cucu pendiri Muhammadiyah  ”, Ujar SiGaluh Walidah yang merupakan anak kesembilan Irfan.  
 drPerjalanan2017

Gajah mahluk dewa di negeri Siam,  

Sathorn Kampung jawa di Bangkok sejak masa silam.

1 komentar:

  1. Asik rasane kalau bisa jalan-jalan ke sana sambil menyaksikan suasana Bangkok dan IndoThai ............... kerennnnn

    BalasHapus

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...