NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 18/09/2019
Wali kota Palopo H.M. Judas Amir, M.H. secara resmi telah menutup " Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII Tahun 2019 ", acara penutupan ini dilaksanakan di Istana Langkanae, Kedatuan Luwu Palopo, Sabtu, 13/9/2019 malam. Kesempatan ini YM. Dato Seri DR. Tengku Daeng Baha Ismail Al Haj dari Kerajaan Melayu Malaysia, menyampaikan tentang sejarah Kerajaan Melayu dan Kerajaan Johor dan sekitarnya dan iapun mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua yang hadir, sambil menyapa dengan beberapa bait pantun.
Acara penutupan diikuti penyerahan pataka oleh FKIKN kepada Yang Mulai Raja Krisna Bali yang dijadwalkan akan menjadi tuan rumah FKN pada tahun 2020. Ketua Panitia pelaksana FKN ke-XIII Brigjend (purn) TNI Muslimim Akib mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dan berkonstribusi atas pelaksanaan FKN di Tana Luwu. Menurut Muslimin Akib, penunjukkan kedatuan Luwu sebagai tuan rumah FKN berdasarkan SK Forum Komunikasi dan Informasi Keraton se-Nusantara nomor 18 FKIKN Nomor 0212 tanggl 13 Februari 2018 yang diikuti 43 peserta wajib dan 155 kerajaan dan kesultanan peserta peninjau.
Acara penutupan diikuti penyerahan pataka oleh FKIKN kepada Yang Mulai Raja Krisna Bali yang dijadwalkan akan menjadi tuan rumah FKN pada tahun 2020. Ketua Panitia pelaksana FKN ke-XIII Brigjend (purn) TNI Muslimim Akib mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dan berkonstribusi atas pelaksanaan FKN di Tana Luwu. Menurut Muslimin Akib, penunjukkan kedatuan Luwu sebagai tuan rumah FKN berdasarkan SK Forum Komunikasi dan Informasi Keraton se-Nusantara nomor 18 FKIKN Nomor 0212 tanggl 13 Februari 2018 yang diikuti 43 peserta wajib dan 155 kerajaan dan kesultanan peserta peninjau.
Katendong-tendong tarikhas masyarakat luwu menjadi membuka suasana kegiatan penutupan Festival Keraton Nusantara ke-13 tahun 2019 itu. Kemudian Muslimin Aky sebagai ketua Panitia memberikan laporan kegiatan penyelenggaraan, diantaranya terkait perihal keorganisasian FKN serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait, atas terselenggaranya FKN XIII dan mohon maaf atas segala kekurangan.
Wakil Wali Kota Palopo, HM Judas Amir |
Dato Seri DR. Tengku Daeng Baha Ismail Al Haj dalam sambutannya juga mengatakan bahwa ia sangat berbahagia berjumpa para Raja se-Nusantara khususnya dan dapat berjumpa Datu Luwu. Raja Ahmad Samu-Samu dari Maluku juga menyampaikan rasa terima kasihnya dan rasa berbahagia tak terkira karena mendapatkan kain dan badik buatan 1319, dari Tana Luwu Palopo sembari mengucapkan bahwa Kerajaan Luwu adalah Pela (Saudara) Raja Samu samu Maluku.
YM Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau, menyampaikan terima kasih setulusnya, karena secara bersama-sama melaksanakan FKN XIII 2019, “ Jika kita diberikan amanah maka kita wajib laksanakan dengan penuh tanggung jawab, ‘ Toddo Puli Temmallara ’ artinya ‘ menikam hingga tembus keluar ’ sebagai perlambang tanggung jawab, sifat kesatria seperti kisah Andi Djemma yang melaksanakan amanah sampai tuntas. Ini adalah pelajaran berharga tentang apa yang dilakukan Bangsawan Luwu, jika diberi tanggung jawab, maka harus dilaksanakan meskipun nyawa taruhannya. Mohon Tanah Luwu ini menjadi saudara bagi semua kerajaan ”, Ujar SiDin Andi Maradang.
Datu Luwu juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait dalam terselenggaranya FKN XIII 2019 “ Dan mohon maaf atas segala kekurangan ”, Ujar SiDin Andi Maradang. Dilanjutkan YM Raja Krisna Bali, Pemangku Adat di Bali menilai FKN 2019 berlangsung sukses dan beliau merasakan suasana Kerta Yuda, artinya sangat sukses, semoga nusantara dimulai dari sini, dan semoga FKN membawa perdamaian.
" Terima kasih sudah mengikuti FKN dengan saksama, FKN ini dapat mempererat jaringan silaturahmi yang harmonis, tersosialisasinya budaya kerajaan, membangun toleransi, promosi wisata dan potensi wisata masing-masing daerah, dan kiranya membawa kesan yang baik, dan dapat kembali ke kota Palopo lagi di kemudian hari ”, Ujar SiDin Judas Amir. After that, Walikota Palopo menyerahkan Piala Kirab Budaya Terbaik kepada Kesultanan Jogjakarta, dan penyerahan plakat penghargaan kepada Kesultanan Buton dan beberapa penghargaan lainnya.
YM. Dato Seri DR. Tengku Daeng Baha Ismail Al Haj dari Kerajaan Melayu Johore Malaysia menyerahkan Cendera hati kepada makole Baebunta, Andi Mashita Kampasu, juga penyematan pin penghargaan, dan pemberian cenderamata kepada beberapa pemuka adat.
Hadir dalam kegiatan penutupan FKN XIII ini, Sri Paduka Datu Luwu Andi La Maradang Mackulau Opu To Bau bersama permaisuri, Walikota Palopo, Drs. HM. Judas Amir, MH, Wakil Walikota Palopo, Dr. Ir. H. Rahmat Masri Bandaso, Ketua Tim Penggerak PKK Palopo, Hj. Utiasari Judas, para YM Raja, para YM Sultan, para Pelingsir dan Pemangku adat se-Nusantara, para Bupati se-Tana Luwu, unsur Forkopimda se-Tana Luwu, tamu undangan lainnya, serta ribuan masyarakat Luwu Raya.
YM Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau, menyampaikan terima kasih setulusnya, karena secara bersama-sama melaksanakan FKN XIII 2019, “ Jika kita diberikan amanah maka kita wajib laksanakan dengan penuh tanggung jawab, ‘ Toddo Puli Temmallara ’ artinya ‘ menikam hingga tembus keluar ’ sebagai perlambang tanggung jawab, sifat kesatria seperti kisah Andi Djemma yang melaksanakan amanah sampai tuntas. Ini adalah pelajaran berharga tentang apa yang dilakukan Bangsawan Luwu, jika diberi tanggung jawab, maka harus dilaksanakan meskipun nyawa taruhannya. Mohon Tanah Luwu ini menjadi saudara bagi semua kerajaan ”, Ujar SiDin Andi Maradang.
Datu Luwu juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait dalam terselenggaranya FKN XIII 2019 “ Dan mohon maaf atas segala kekurangan ”, Ujar SiDin Andi Maradang. Dilanjutkan YM Raja Krisna Bali, Pemangku Adat di Bali menilai FKN 2019 berlangsung sukses dan beliau merasakan suasana Kerta Yuda, artinya sangat sukses, semoga nusantara dimulai dari sini, dan semoga FKN membawa perdamaian.
" Terima kasih sudah mengikuti FKN dengan saksama, FKN ini dapat mempererat jaringan silaturahmi yang harmonis, tersosialisasinya budaya kerajaan, membangun toleransi, promosi wisata dan potensi wisata masing-masing daerah, dan kiranya membawa kesan yang baik, dan dapat kembali ke kota Palopo lagi di kemudian hari ”, Ujar SiDin Judas Amir. After that, Walikota Palopo menyerahkan Piala Kirab Budaya Terbaik kepada Kesultanan Jogjakarta, dan penyerahan plakat penghargaan kepada Kesultanan Buton dan beberapa penghargaan lainnya.
YM. Dato Seri DR. Tengku Daeng Baha Ismail Al Haj dari Kerajaan Melayu Johore Malaysia menyerahkan Cendera hati kepada makole Baebunta, Andi Mashita Kampasu, juga penyematan pin penghargaan, dan pemberian cenderamata kepada beberapa pemuka adat.
Hadir dalam kegiatan penutupan FKN XIII ini, Sri Paduka Datu Luwu Andi La Maradang Mackulau Opu To Bau bersama permaisuri, Walikota Palopo, Drs. HM. Judas Amir, MH, Wakil Walikota Palopo, Dr. Ir. H. Rahmat Masri Bandaso, Ketua Tim Penggerak PKK Palopo, Hj. Utiasari Judas, para YM Raja, para YM Sultan, para Pelingsir dan Pemangku adat se-Nusantara, para Bupati se-Tana Luwu, unsur Forkopimda se-Tana Luwu, tamu undangan lainnya, serta ribuan masyarakat Luwu Raya.
Dalam Istana keagungan raja digelar,
Festival KN XIII 2019 Langkanae Luwu telah berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar