NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakrI, 15/12/2019
Dengan penetapan atas Pencak Silat tersebut, maka Indonesia hingga kini memiliki 11 warisan budaya tak benda UNESCO, antara lain Wayang, Batik, Pelatihan Batik, Angklung, Tari Saman, Noken, Tiga Genre Tradisi Tari Bali, dan Kapal Pinisi. Secara keseluruhan Indonesia memiliki 9 situs warisan budaya dan alam, dan 15 cagar biosfer Indonesia. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di antara negara-negara ASEAN lainnya.
Jawara sejati Putra Konjo,
Pencak Silat Warisan Budaya tak benda dunio.
byMuhammaDBakrI, 15/12/2019
PENCAK SILAT salah satu budaya ilmu beladiri Indonesia telah diakui UNESCO sebagai " warisan Tak Benda Dunia ". Begitu pun dengan ilmu beladiri pencak silat Malaysia, di saat yang bersamaan diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pada Kamis, 12 Desember 2019.
Menurut tanggapan Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan bahwa pencak silat Indonesia dan silat Malaysia adalah dua hal yang berbeda. Dia menjelaskan bahwa pencak silat yang diusulkan Indonesia lebih kepada nilai-nilai kebudayaan yang luas seperti seni, filosofi hidup, nilai spiritual dan juga pendidikan karakter. Sedang silat Malaysia lebih kepada silat sebagai tujuan olahraga bela diri. Bela diri juga menjadi salah satu komponen dalam tradisi pencak silat Indonesia.
Menurut tanggapan Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan bahwa pencak silat Indonesia dan silat Malaysia adalah dua hal yang berbeda. Dia menjelaskan bahwa pencak silat yang diusulkan Indonesia lebih kepada nilai-nilai kebudayaan yang luas seperti seni, filosofi hidup, nilai spiritual dan juga pendidikan karakter. Sedang silat Malaysia lebih kepada silat sebagai tujuan olahraga bela diri. Bela diri juga menjadi salah satu komponen dalam tradisi pencak silat Indonesia.
Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan bahwa Sidang ke-14 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bogota, Kolombia, pada Kamis, 12 Desember 2019 jam 10.00 pagi waktu setempat atau pukull 22.00 WIB telah menetapkan nominasi Indonesia, yaitu Tradisi Pencak Silat (Traditions of Pencak Silat), ke dalam UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
“ Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO memandang bahwa pelestarian Tradisi Pencak Silat telah menunjukkan aspek yang mendorong penghormatan dan persaudaraan serta mendorong kohesi sosial, tidak hanya di satu wilayah, tetapi juga secara nasional bahkan di dunia internasional ”, Ujar SiDin Prof. Surya Rosa Putra dari Kemenlu.
“ Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO memandang bahwa pelestarian Tradisi Pencak Silat telah menunjukkan aspek yang mendorong penghormatan dan persaudaraan serta mendorong kohesi sosial, tidak hanya di satu wilayah, tetapi juga secara nasional bahkan di dunia internasional ”, Ujar SiDin Prof. Surya Rosa Putra dari Kemenlu.
Dia pun menanggapi bahwa pengakuan pencak silat oleh UNESCO bukan untuk tujuan komersial. " Pengakuan ini adalah atas usulan yang disampaikan masyarakat kita. Jadi bukan bentuk pengakuan hak cipta atas pencak silat. Karena pencak silat nggak ada hak ciptanya ", Ujar SiDin Hilmar di gedung A lantai 3 Kemendikbud, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Menurut Hilmar, hal ini karena pencak silat adalah tradisi yang berkembang secara turun-temurun dari generasi ke generasi di berbagai wilayah yang ada di Indonesia. " Dia adalah sebuah tradisi yang berkembang selama berabad-abad dan kita sudah tidak bisa lagi mengembalikan itu siapa pencipta awalnya. Jadi nggak ada urusan nanti komersialisasi ", Ujar SiDin Hilmar Laji. Walaupun Pencak Silat asal Malaysia juga diakui UNESCO, Hilmar berharap masyarakat menghilangkan fanatisme karena Indonesia dan Malaysia masih satu rumpun yang sama.
Menurut Hilmar, hal ini karena pencak silat adalah tradisi yang berkembang secara turun-temurun dari generasi ke generasi di berbagai wilayah yang ada di Indonesia. " Dia adalah sebuah tradisi yang berkembang selama berabad-abad dan kita sudah tidak bisa lagi mengembalikan itu siapa pencipta awalnya. Jadi nggak ada urusan nanti komersialisasi ", Ujar SiDin Hilmar Laji. Walaupun Pencak Silat asal Malaysia juga diakui UNESCO, Hilmar berharap masyarakat menghilangkan fanatisme karena Indonesia dan Malaysia masih satu rumpun yang sama.
Penetapan UNESCO atas Tradisi Pencak Silat dalam Warisan Budaya Takbenda Dunia dinilai satu bentuk pengakuan dunia internasional terhadap arti penting tradisi seni bela diri yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia yang diturunkan dari generasi ke generasi. Indonesia berkomitmen senantiasa menjaga kelestarian pencak silat, diantaranya melalui pendidikan pencak silat yang tidak hanya fokus pada aspek olah raga/bela diri, namun sebagai bagian dari seni dan budaya.
Jawara sejati Putra Konjo,
Pencak Silat Warisan Budaya tak benda dunio.
K e r e n ...............
BalasHapus