Rabu, 09 Oktober 2019

SCOTTS HEAD PUBLIC SCHOOL DI AUSTRALIA MENERAPKAN PROGRAM BILLINGUAL INGGERIS-INDONESIA.

NusanTaRa.Com
byMcDonalDBiunG, 18/09/2019



Sangat sulit menemukan sebuah sekolah di luar negeri yang minim penduduk Indonesia dan hanya sebuah sekolah dasar tapi dalam pembelajarannya menggunkan bilingual Bahasa Inggeris-Indonesia, tapi di Australia hal itu ada yaitu sekolah dasar Scotts Head dan kini menjadi satu-satunya sekolah bilingual di negara bagian New South Wales (NSW) Australia. Pihak sekolah menyadari perlunya mempersiapkan murid mereka menghadapi kemajuan Indonesia tiga dekade mendatang yang akan memberikan mereka satu peluang atau tantangan dengan kelebihan akan bahasa sebagai media komunikasi.
Koordinator program bilingual di Scotts Head Public School, Karl Krause, menjelaskan murid-murid sekolah di Australia perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi perkembangan tetangga terdekat mereka.  "  Dengan populasi terbesar keempat di dunia dan pertumbuhan ekonomi 6 persen per tahun, kelas menengah Indonesia dalam 30 tahun akan sangat masif. Kita harus mengantisipasi hal itu  ",  Ujar SiDin Karl Krause kepada ABC, sebagaimana dikutip NusanTaRa.Com, Senin (10/6/2019). 


Scott Head berpenduduk sekita 900 orang terletak sekitar 480 kilometer dari ibu kota NSW Sydney dan di kawasan pemukiman di tepi Pantai Lautan Pasifik, Scott Head Public School memiliki murid sekitar 110 anak.   Sekolah itu belum lama ini dikunjungi Konsul Jenderal Indonesia untuk NSW, Queensland, dan Australia Selatan Heru Hartanto Subolo,  "  Pihak Indonesia tertarik dengan apa yang kami kerjakan di sini karena kita semua menyadari hal ini akan bermanfaat bagi masa depan bersama. Terus-terang saja hal ini sekarang kurang mendapat perhatian dalam pendidikan Australia  ", Ujar SiDin Krause.

"  Kami bangga karena telah berupaya keras dan cerdas dalam memberi kesempatan bagi generasi masa depan kita untuk dapat bersaing kelak ketika mereka dewasa  ", Ujar SiDin menjelaskan.   Di negara bagian Queensland, jumlah pelajar sekolah negeri dari tingkat TK hingga SMA yang belajar Bahasa Indonesia pada tahun 2018 meningkat menjadi 40.000 orang pada sekitar 50 sekolah.   Mulai tahun ini juga, sekolah-sekolah di Australia Barat diwajibkan mengimplementasikan minimal satu program bahasa di Kelas 3 dan 4 dengan tambahan pelajaran bahasa di setiap tingkat kelas berikutnya.

"  Pada tahun 2023, semua murid dari Kelas 3 hingga Kelas 8 akan belajar bahasa  ", Ujar juru bicara Departemen Pendidikan Australia Barat.  Instansi tersebut kini mencari asisten pengajar bahasa yang tepat untuk mendukung program bahasa di sekolah-sekolah,  program ini mencari asisten bahasa dari Perancis, Jerman, Indonesia, Italia dan Jepang, begitu pula penutur bahasa Aborigin dan Mandarin yang tinggal di Australia.

Kepala Sekolah Scotts Head Public School, Gillian Stuart, mengatakan kemampuan berbahasa kedua sangat penting di dunia global saat ini.   "  Pada tahun 2040, anak-anak Kelas 1 kita yang saat ini berusia tujuh tahun, akan bersaing mendapatkan posisi eksekutif. Tanpa kemampuan berbicara bahasa kedua, mereka tidak akan mendapatkan peluang  ", Ujar SiDin Stuart, saat ini yang didanai program bilingual hanya dari TK hingga kelas 6 dan kedepan mereka berharap pemerintah dapat mendanai hingga ke tingkat SMA.

Konjen RI yang berkedudukan di Sydney Heru Hartanto Subolo yang berkunjung bersama rombongannya kesana kagum dengan suguhan berbagai pertunjukan budaya Indonesia yang dilakoni murid-murid sekolah tersebut.  " Saya sangat bangga karena ini tidak hanya akan menjadi pengalaman belajar mereka tetapi juga cara mereka memahami dan terhubung dengan Indonesia ", Ujar SiDin Subolo Konjen RI.

Konjen RI di Sydney Heru Hartanto Subolo
Program bilingual Bahasa Indonesia di sekolah tersebut merupakan gagasan mantan kepala sekolah di sana, Angela Evans.  "  Terkait dengan bantuan guru, mengirim guru dari Indonesia, kami melakukannya di negara bagian Victoria. Tapi di NSW hal itu memang cukup ketat  ", dan menambahkan  "  Kami selalu berupaya mendukung pengajaran dan pembelajaran bahasa semacam ini dalam kapasitas sebagai Konsul Jenderal  ", Ujar SiDin Subolo laji.

Program bilingual Bahasa Indonesia di sekolah tersebut merupakan gagasan mantan kepala sekolah di sana, Angela Evans. Ia merasa  senang karena pihak romorentah dan sekolah tetap melanjutkan program yang ia telah mulai semoga persekitaran khusus orang tua dapat memberikan sedikit dukungan.

Di tahun-tahun pertama mengembangkan kelas bahasa Indonesia, katanya, dia seringkali harus membawa murid-murid ke Kedubes RI di Canberra,  "  Saya sendiri punya empat orang cucu yang semuanya bersekolah di sini  ", Ujar SiGaluh Angela.   Pengamat pendidikan dari Melbourne University Dr Anna Dabrowski menjelaskan murid-murid yang bilingual terbukti mampu membuat keputusan kognitif yang lebih memadai dibandingkan murid yang hanya memiliki kemampuan satu bahasa.

Dr Dabrowski menyebut hambatan terbesar untuk mendapatkan guru bahasa adalah persyaratan sebagai guru terdaftar di masing-masing negara bagian dan teritori.  Dia mengatakan sumber daya di komunitas orangtua murid seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendukung program bilingual di sekilah-sekolah agar dapat lebih mudah dipahami dan dilaksanakan.

   
Aborigin ngomong Adonara aneh,

NSW Australia menerapkan bahasa Indonesia di sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...