NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 03/01/2019
Kisah
Inspiratip khususnya buat pengembangan desa mungkin bisa kita galih dari “ Desa
Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten Jawa Tengah “, desa yang
tertinggal kini jadi mandiri dengan berbagai usaha masyarakat. Siapa tokoh Inspiratip dibalik sukses itu
?, Sosok Kepala Desa Ponggok Den Junaedi
Mulyono, seorang yang banyak mendapat sorotan
lantaran sukses mengembangkan desa yang dipimpinnya dengan memberikan banyak
inovasi-inovasi baru dalam pembangunan desanya.
Junaedi
Mulyono dalam mengembangkan dan memberikan inovasi pada Desa Ponggok, dapat
terlihat dari empat sisi inovasi ;
1. Penempatan sisi Tata ruang
perencanaan yang matang dan Jempol, 2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mendukung
pemberdayaan dana desa, 3. Sumber Daya Manusia (SDM), selalu diperhatian
dengan pendekatan personal daan pelatihan
dan 4. ilmu teknologi, pemilihan tehnologi yang
mendukung sumberdaya alam desa.
Keempat inovasi tersebut berjalan
seiring dan sejalan maka hasilnya sukses.
Desa
Ponggok menjadi salah satu spot wisata yang mendatangkan keuntungan yang besar.
Berbekal inovasi dan kreativitas, desa
Ponggok menikmati berbagai torehan sukses gemilang.
Daya
tarik Desa Ponggok dengan wisata airnya,
tidak sampai disitu oleh desa dikembangkan ke Media Sosial untuk
memperrkenalkannya sehingga kini menjadi
magnet bagi para wisatawan dari berbagai daerah, sejlan dengan informasih tersebut peningkatan pendapatan desa Ponggok tak
terelakkan, dari hanya berkisar ratusan
juta, menjadi milyaran rupiah.
Sukses
itu berbntut menjadi desa mandiri yang
baru mulai menggeliat sejak 2009, peningkatan pendapatan Ponggok dalam kurun
tiga tahun melesat hingga 50 kali lipat (dari Rp 211 juta pada 2013 menjadi Rp
10,3 miliar pada 2016). Tentu saja, ini
merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Dari sebuah desa miskin, menjelma
menjadi sebuah lokasi yang menarik magnet wisatawan luar daerah untuk
berkunjung.
Desa
Ponggok sebelumnya termasuk dalam daftar desa termiskin se-Provinsi Jawa Tengah
dengan pembangunan dan ekonomi masyarakat yang masih rondah. Rendahnya tingkat pendidikan dan tingginya
angka pengangguran, membuat desa Ponggok tertinggal dari desa-desa yang ada di
wilayah tersebut meski daerah ini berlimpaah dengan sumber air.
Sejak
Kades Junaidi Mulyono meneroka daerah
ini, beliau melihat bahwa ini kaya akan sumber air yang dapat dikembangkan
sebagai satu usaha kreatip. Sehingga
sumber air yang berlimpah tersebut dengan sentuhan Inovasi dan Kreativitas
Mulyono, Desa Ponggok kini menjadi
tujuan wisata air yang diminati oleh wisatawan. Sejak 2009, Pemerintah Desa
Ponggok perlahan mendirikan BUMDes Tirta Mandiri yang berfokus mengolah dan
mengelola umbul atau sumber air alami itu menjadi obyek wisata selam air
dangkal (snorkeling).
Tak
pelak sukses yang di raih pak Junaedi Mulyono memajukan Desa Ponngok tak luput
dari perhatian Menteri Keuangan Sri
Mulyani yang merasa kagum. Sehingga ia mendapat banyak pujian, dirinya juga diajak selfie oleh mantan
Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut ,
meski demikian Junaedi tak lupa mengungkapkan bahwa pencapaian dan
inovasi yang dilakukannya tak lepas dari anugerah Tuhan yang memberikan Desa
Ponggok berupa air yang melimpah.
Atas
prestasinya itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani ingin mengajak Kepala Desa
Ponggok, Junaedi Mulyono, ke negara-negara Nordic di Eropa Utara dan Atlantik
Utara untuk belajar membuat kebijakan jangka panjang demi kemajuan
masyarakatnya. Di mana tujuannya
memberikan gambaran seperti membuat policy atau RPJMDes (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa) yang punya komitmen untuk menjaga kemakmuran bersama.
Apa
yang telah dilakukan oleh kades Junaedi di atas merupakan sebuah prestasi yang
patut mendapat apresiasi. Tak hanya sukses memakmurkan masyarakat di dalamnya,
inovasi yang ada juga memberikan nilai lebih pada desa yang kini menjadi sebuah
destinasi wisata yang banyak menyedot minat masyarakat. Seandainya seluruh
Kepala Desa di Indonesia sekreatif ini, tentu negara ini bakal semakin
berkembang.
Sejak
sentuhan Inovasi dan Kreatifitas Junaedi Mulyono, Desa
Ponggok kedatangan sekitar 50 ribu
wisatawan per bulannya, pless hasil bumi seperti ikan Nila dan beras mrncapai 9
ton sekali panen, yang dihasilkan Desa Ponggok. Maka tak heran apabila pendapatan daerah
Desa Ponggok pun ikut meroket mencapai Rp 4,2 Miliar di tahun 2017. Semua
keberhasilan ini jelas tak didapatkan dengan mudah.
Air
terjun ma dari Atas kok,
Junaedi
Mulyono berhasil memajukan Desa Ponggok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar