NusanTaRa.Com
byIndaHPalloranG, 20/10/2019
Aries
Susanti Rahayu atlet panjat tebing Indonesia, sukses menorehkan namanya sebagai wanita yang
tercepat panjat tebing indoor,
diperhelatan dunia International
Federation of Sport Climbing (IFSC) World
Cup 2019 di Xianmen, China, Sabtu (19/10/2019). Aries diperlombaan ini keluar sebagai juara pertama pada kategori speed setelah mengalahkan Yi Ling Song yang hanya mencatat
waktu 9,032 detik dan sekaligus keluar sebagai pemegang rekord dunia tercepat setelah di partai final berhasil
mencatatkan waktu yaitu 6,995 detik.
Aries
Susanti Rahayu atlet asal Grobogan Jawa tengah
dalam duel finalnya di nomor speed world record putri, Aries juga berhasil memecahkan rekor dunia dengan
catatan waktu 6,995 detik, sehingga ia meraih gelar juara dunia sekaligus memecahkan
rekor pemanjatan speed putri tercepat di dunia. “ Saya
bersyukur kepada Allah atas prestasi ini. Saya senang sekali akhirnya bisa pecah
rekor. Ini yang saya impikan. Saya persembahkan prestasi ini untuk
Indonesia ”, Ujar SiGaluh Aries Susanti Raahayu peraih medali
emas Asia Games 2018, sebagaimana dilansir dari situs resmi Federasi Panjat Tebing Indonesia.
Kejuaran IFSC World Cup 2019 di Xianmen, China, menempatkan Aries Susanti Rahayu sebagai peraih Medali Emas dan Yi Ling Song sebagai juara kedua dengan medali perak, sementara medali perunggu diraih atlet asal Rusia Mariia Krasavina dengan catatan waktu 7,947 detik setelah mengalahkan kompatriotnya Anouck Jaubert yang menorehkan waktu 14,375 detik. Kegemilangan Aries yang dijuluki sebagai “ Spiderwoman “ (nama panggung) di even ini ia tidak hanya keluar sebagai juara dunia tapi menjadikannya sebagai pemegang rekor dunia wanita tercepat, rekor sebelumnya atas nama Yi Ling Song dengan catatan waktu 7,101 detik.
Kejuaran IFSC World Cup 2019 di Xianmen, China, menempatkan Aries Susanti Rahayu sebagai peraih Medali Emas dan Yi Ling Song sebagai juara kedua dengan medali perak, sementara medali perunggu diraih atlet asal Rusia Mariia Krasavina dengan catatan waktu 7,947 detik setelah mengalahkan kompatriotnya Anouck Jaubert yang menorehkan waktu 14,375 detik. Kegemilangan Aries yang dijuluki sebagai “ Spiderwoman “ (nama panggung) di even ini ia tidak hanya keluar sebagai juara dunia tapi menjadikannya sebagai pemegang rekor dunia wanita tercepat, rekor sebelumnya atas nama Yi Ling Song dengan catatan waktu 7,101 detik.
Ya,
catatan yang dibukukan Aries sukses melampaui catatan Ling Song yang menjadi
lawan Aries di laga final kali ini. Pada gelaran IFSC World Cup 2019 pada April
lalu, atlet asal China itu menjadi juara dunia dengan catatan 7,101 detik. Selepas
pengalungan medali, Aries mengaku tak kuasa menahan rasa bangganya. Sebab,
saat ia bertolak ke Negeri Tirai Bambu, Aries sudah mengidam-idamkan bisa
menorehkan prestasi emas. “ Saya sangat bersyukur kepada Allah atas
prestasi ini. Selain itu, jujur saja, tentu saya senang karena saya bisa
memecahkan rekor dunia. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan “, Ujar SiGaluh Aries SR.
Dari situs resmi Federasi Panjat Tebing Indonesia, Aries kini tercatat sebagai atlet pertama yang bisa melewati waktu di bawah 7 detik untuk nomor putri di speed world record. Keberhasilan memecahkan rekor dunia memang menjadi target wanita berjuluk Spiderwoman asal Grobogan tersebut, " Saya bersyukur kepada Allah atas prestasi ini. Saya senang sekali akhirnya bisa pecah rekor. Ini yang saya impikan. Saya persembahkan prestasi ini untuk Indonesia “, Ujar SiGaluh Aries.
Sebelumnya, Aries juga mencatatkan hasil positif pada September 2019 lalu, saat mengikuti International Climbing Elite Tournament di Anshun, China, Aries sukses menyabet medali emas. Sayang, atlet Indonesia lainnya gagal menorehkan medali dalam ajang IFSC Climbing World Cup 2019 kali ini. Sementara di sektor putra untuk nomor Speed, medali emas diraih Zhong Qixin yang mengalahkan Lev Rudatskiy sekaligus peraih medali Perak, sedangkan medali perunggu diraih Vladislav Deulin.
Dari situs resmi Federasi Panjat Tebing Indonesia, Aries kini tercatat sebagai atlet pertama yang bisa melewati waktu di bawah 7 detik untuk nomor putri di speed world record. Keberhasilan memecahkan rekor dunia memang menjadi target wanita berjuluk Spiderwoman asal Grobogan tersebut, " Saya bersyukur kepada Allah atas prestasi ini. Saya senang sekali akhirnya bisa pecah rekor. Ini yang saya impikan. Saya persembahkan prestasi ini untuk Indonesia “, Ujar SiGaluh Aries.
Sebelumnya, Aries juga mencatatkan hasil positif pada September 2019 lalu, saat mengikuti International Climbing Elite Tournament di Anshun, China, Aries sukses menyabet medali emas. Sayang, atlet Indonesia lainnya gagal menorehkan medali dalam ajang IFSC Climbing World Cup 2019 kali ini. Sementara di sektor putra untuk nomor Speed, medali emas diraih Zhong Qixin yang mengalahkan Lev Rudatskiy sekaligus peraih medali Perak, sedangkan medali perunggu diraih Vladislav Deulin.
Di
akun Instagramnya, Aries menyebut dukungan pelatih pelatnas panjat tebing
Hendra Basir sangat kuat dan Manager Pelatnas Asep Rachmat yang memberi
semangat. "
Terima kasih untuk semua doa dan dukungannya. Khusus buat @coach.hendra,
ini adalah buah dari kedisiplinan dan keyakinan yang Coach tanamkan. Saya persembahkan rekor dunia ini untuk
Indonesia “, Ujar SiGaluh Aries Susanti Rahayu gadis
kelahiran Grobokan 21 Maret 1995.
Prestasi Aries Susanti Rahayu sebagai pemanjat tebing Indonesia telah mendapat apresiasi dalam dunia film, karena Kisah Panjat Tebing Aries Susanti diangkat menjadi sebuah film layar lebar berjudul " 6,9 Detik ". Film ini diapresisasi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, bahkan beliau menyempatkan diri untuk menonton bersama jajarannya dengan ditemani sutradara Lola Amaria dan juga pemeran utama film 6,9 Detik, Aries Susanti, Film ini sudah tayang pada 26 September 2019.
Prestasi Aries Susanti Rahayu sebagai pemanjat tebing Indonesia telah mendapat apresiasi dalam dunia film, karena Kisah Panjat Tebing Aries Susanti diangkat menjadi sebuah film layar lebar berjudul " 6,9 Detik ". Film ini diapresisasi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, bahkan beliau menyempatkan diri untuk menonton bersama jajarannya dengan ditemani sutradara Lola Amaria dan juga pemeran utama film 6,9 Detik, Aries Susanti, Film ini sudah tayang pada 26 September 2019.
Spiderwoman
meloncat dan memanjat dinding,
Aries Susanti pemegang rekor dunia speed Panjat dinding.
Aries Susanti pemegang rekor dunia speed Panjat dinding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar