NusanTaRa.Com
byMuhammaDNunukan, 25/10/2019
Apa
yang menarik dari prosesi Rabu, 23 Oktober 2019 saat pelantikan kabinet yang
akan mendukung program kerja Pasangan Jokow—Maruf Amin dalam menjalankan
pemerintahan perioda 2019-2024 adalah bahwa mereka yang dilantik tersebut
terdiri dari muka-muka baru bahkan takkurang darinya tak dikenal pigurnya di
masyarakat Indonesia dan disebut dengan “
Kabinet Indonesia Maju “. Bahlil
Lahadalia merupakan salah satu muka baru dalam deretan Kabinet Indonesia Maju
yang baru di lantik Jokowi menduduki posisi Kepala BKPM.
Beliau dari masa kecilnya sudah terbiasa dengan kehidupan miskin, mungkin ini yang membuatnya jadi orang yang kokoh dalam menempuh perjuangan hidup dan tak mudah menyerah, hingga ia dipercaya oleh Jokowi untuk menempati satu posisi di Kabinetnya. Peria kelahiran 1976 bisa sukses menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2015 - 2019, yang biasa disebut orang sebagai “ Perkumpulan anak-anak pengusaha dan Pejabat “.
Beliau dari masa kecilnya sudah terbiasa dengan kehidupan miskin, mungkin ini yang membuatnya jadi orang yang kokoh dalam menempuh perjuangan hidup dan tak mudah menyerah, hingga ia dipercaya oleh Jokowi untuk menempati satu posisi di Kabinetnya. Peria kelahiran 1976 bisa sukses menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2015 - 2019, yang biasa disebut orang sebagai “ Perkumpulan anak-anak pengusaha dan Pejabat “.
Pria
kelahiran Banda, Maluku tengah, Maluku 07 Agustus 1976
Bahlil Lahadalia resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk
menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
menggantikan Thomas Lembong sebelumnya.
Perjuangan cukup berat yang telah
dilalui sejak kecil mulai dari Banda hingga Fakfak Papua telah mengantarkan
sekarang menjadi seorang pengusaha terbilang sukses denga 10 perusahaan yang bergerak diberbagai sektor usaha mulai
dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi dan
konsutan, diantaranya PT. Rifa Capital Holding Company.
Sekelumit
kisah Bahlil Lahadalia sejak kecil dari pantauan NusanTaRa.Com, bahwa beliau
mengatakan , kami 8 orang (keluarga)
kan, (awalnya) 9, terus satu meninggal, saya anak kedua, keadaan ini dengan sendirinya membuat
saya harus cari duit sejak SD jika ingin sekolah . Jadi
sejak SD saya sudah menjajakan kue buat mama saya dan itu harus untuk
mempertahankan hidup dan biaya adik-adik, saya lakoni hingga SMP bahkan pernah
melakoni pekerjaan kondektur angkot saat SMEA di Fakfak.
Selesai
SMP saya menuju Fakfak dengan modal
ijah, beberapa pakaian dan SIM, kemudian selesai SMEA,
melanjutkan ke Jayapura dengan kapal Perintis bersama almarhum ayah
saya. Disana saya tinggal di asrama
berteman dengan yang saat ini menjadi Wakil Gubernur Papua Barat dan beliaulah
yang mendorong untuk mendaftar kuliah meski duit sulit. Karna asrama kami dekat dengan pasar maka
paginya saya terdorong barang gerobak dari pasar menuju jalan besar dan mendapat
upah Rp 3.00, saya tersadar, “ waw tuhan tolong saya inikan sudah bisa jadi
pekerjaan untuk dapat duit kuliah
“, Ujar SiDin Bahlil Lahadalia
tersipu-sipu.
Kemudian
waktu selesai kuliah, saya membangun satu perusahaan konsultan keuangan dengan
teman-teman di Jakarta dan saya waktu itu ditunjuk sebagai direktur wilayah sana berkat leadership
dan penguasaan lapangan yang baik, dan bagi saya ini momen pertama pegang uang
Gede dengan gaji Rp 35 juta dengan karyawan sa Papua sekitar 70 orang ini saya
lakoni selama tiga tahun. Setelah itu
saya membuat usaha sendiri yaitu perusahaan trading kayu dan hingga kini
memiliki beberapa usaha yang berada di beberapa tempat seperti di Papua,
Sulawesi, di Maluku, ada di
Jakarta, dan tempat lain.
Meski demikian ternyata Bahlil Lahadalia bukan orang asing bagi Jokowi, bahkan, Jokowi biasa memanggilnya sebutan adinda Bahlil di depan umum, seperti saat membuka Munas Hipmi XVI di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019). “ Tadi adinda Bahlil menyorong-nyorongkan dan merekomendasikan beberapa yang hadir di sini, beliau menunjuk-menunjuk abang Lutfi, menunjuk-menunjuk Ketua Kadin abang Rosan, tapi saya tahu ini adinda Bahlil ini pinter ”, Ujar SiDin Jokowi.
Setelah resmi jadi Kepala BKPM, tugas berat akan menanti Bahlil. Dia harus mampu menarik investor agar mau menanamkan modalnya di Indonesia demikian sebuah candaan Bung Jokowi.
Meski demikian ternyata Bahlil Lahadalia bukan orang asing bagi Jokowi, bahkan, Jokowi biasa memanggilnya sebutan adinda Bahlil di depan umum, seperti saat membuka Munas Hipmi XVI di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019). “ Tadi adinda Bahlil menyorong-nyorongkan dan merekomendasikan beberapa yang hadir di sini, beliau menunjuk-menunjuk abang Lutfi, menunjuk-menunjuk Ketua Kadin abang Rosan, tapi saya tahu ini adinda Bahlil ini pinter ”, Ujar SiDin Jokowi.
Setelah resmi jadi Kepala BKPM, tugas berat akan menanti Bahlil. Dia harus mampu menarik investor agar mau menanamkan modalnya di Indonesia demikian sebuah candaan Bung Jokowi.
PENDIDIKAN
SD Banda
SMP Banda
SMEA Fakfak
S1, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
SMP Banda
SMEA Fakfak
S1, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Port Mumbai, Jayapura, Papua
KARIER
Bendahara Umum PB HMI
Himpun Pengusaha Muda Indonesia(2003).
Pemilik PT Bersama Papua Unggul.
Pemilik PT Dwijati Sukses.
Pemilik PT MatJais Berkarya.
Pemiilik PT Rifa Capital.
Ketua Umum HIPMI, 2015-2018
Bendahara Umum PB HMI
Himpun Pengusaha Muda Indonesia(2003).
Pemilik PT Bersama Papua Unggul.
Pemilik PT Dwijati Sukses.
Pemilik PT MatJais Berkarya.
Pemiilik PT Rifa Capital.
Ketua Umum HIPMI, 2015-2018
Hidup
susah mematangkan pribadi,
Bahlil Lahadalia menjabat kepala BKPMnya Jokowi.
Bahlil Lahadalia menjabat kepala BKPMnya Jokowi.
Selamat bertugas untuk Indonesia Hebat .........
BalasHapus