NusanTaRa.Com
byLaSikUAgaY, 26/09/2019
byLaSikUAgaY, 26/09/2019
Salah
satu putra asal Nagan Raya, Provinsi Aceh Iwan DP dinobatakan sebagai “ Dato' Seri “ sehingga menjadi Dato Seri Iwan
oleh Ketua Pemangku Adat Riau-Lingga Asia YAM Tengku Mohammed Shawal Ibni Alm
Teungku Abdul Azis , Sabtu (21/9/2019) malam di Hotel Village Bugis, Kampong
Gelam, Singapura. Pemberian gelar
kehormatan itu juga disertai dengan pemberian sertifikat Kesultanan Riau-Lingga
Asia disusul dengan penyematan pin secara khusus.
Turut
menerima penghargaan Gelar Datok Seri tersebut dalam acara malam itu
diantaranya berasal dari sejumlah negara serumpun, masing-masing Malaysia,
Thailand, Brunai Darussalam, Indonesia, Singapura, Kamboja dan Philipina. Dari Indonesia selain Iwan DP yang
dianugerahi Gelar Dato Seri adalah Asrul Sani Sekjen PPP, anggota DPR RI, kegiatan
tersebut berlangsung dalam upacara adat Kesultanan.
“ Pemberian kehormatan datok untuk mereka yang
terpilih hanyalah untuk mempersatu kita semua, sehingga hubungan di masa lalu
diharapkan bisa terjalin kembali beserta persaudaraan dan silaturrahmi, serta
membangun kerja sama antara negara serumpun ke depan ”,
Ujar SiDin YAM Teungku Mohammed shawal Ibni Ketua Pemangku Adat Asia kepada
NusanTaRa.Com, Sabtu (21/9/2019) malam pada acara anugerah kehormatan melayu
Asia.
Pelaksanaan
adat diraja ini hanya untuk mengenalkan dan menampilkan bahwa kesultanan Melayu
Riau-Lingga ini masih memiliki jati diri yang berdasarkan warisan dan
adat. Sehingga pihaknya berharap kepada
pemerintah Aceh dan Indonesia termasuk negara lain utamanya di Asia ke depan
dapat terjalin satu kerja sama yang lebih baik dan lebih erat termasuk kesulatan yang ada di berbagai
negara.
Tengku
Darma Auliadi SH selaku Juru Bicara Datok Seri Iwan DP, mengatakan bahwa sebenarnya YM Datok Seri Iwan
berat menerima gelar ini. Sebab gelar ini
merupakan satu amanah yang harus betul-betul dijaga menyangkut marwah
Kesultanan Melayu Riau-Lingga Asia yang masih berada dan berdaulat di Negara
serumpun di antaranya, Singapura, Malaysia, Filifina, Thailand, Indonesia dan
Brunai Darussalam.
Setelah
menerima penjelasan dari salah satu kesultanan Johor dan Brunai tentang
visi-misi Kesultanan Melayu Riau-Lingga Asia ini, sehingga Datok Seri Iwan DP
baru dapat memakluminya dan menerima
gelar tersebut. Alkisah dahulu kita
telah memahami pertumbuhan kerajaan Melayu sangat terkait erat dengan
pertumbuhan perdagangan lintas wilayah, dari
dulu para saudagar Asia sudah banyak berminat untuk berinvestasi di Aceh,
bahkan beberapa Kesultanan Melayu negara tetangga meminta membuka akses agar
lebih mudah berinvestasi di sana.
Hingga
kini jalan menuju realitas usaha tersebut belum terbuka secara ril, sehingga
dalam hal itu Iwan DP ikut diundang beberapa kali ke Malaysia dan Brunai
membahas masalah investasi ke Aceh termasuklah pemberian gelar kepadanya. Besarnya keinginan para saudagar dan
kesultanan di Asia yang ingin berinvestasi ke Aceh dinilai tak lepas dari bagusnya
penerapan syariat Islam Di sana, sehingga
mereka tertarik untuk berinvestasi di sejumlah bidang.
Menurutnya
Darma Auliadi yang juga putra Asli Takengon, Aceh Tengah, kerja sama itu akan terwujud jika Pemerintah
Aceh ke depan menyambut baik para investor dari negera serumpun khusus
peniaga-peniaga Melayu yang ingin masuk ke Aceh. Minat para saudagar ini untuk berinvestasi ke
Aceh meliputi beberapa bidang, di antaranya sektor investasi di bidang
pertanian, perkebunan, peternakan dan pertambangan.
Kemudian
dari sektor sosial dan keagamaan, mereka ingin membantu anak-anak yatim dan
fakir miskin serta siap membangun sekolah gratis, disusul pembangunan pesantren
agar Negeri Serambi Mekkah ini semakin tersohor, serta mempererat hubungan silaturahmi
antara negara serumpun, kembali mempereret hubungan serumpun antara Aceh dan
Melayu dinegara serumpun serta kesultan yang lebih luas di Asia dan pernah
terjalin sejak dahulu.
" Nah, sekarang kami menunggu respone dari
pemerintah Aceh, baik gubernur, bupati dan wali kota dalam menerima investor
masuk ke Aceh, ibarat gayung bersambut, namun jika bertepuk sebelah tangan tentu
hal ini tidak akan terwujud ”, Ujar
SiDin Iwan DP menimpali.
Budaya
melayu tak termakan zaman,
Putra
Aceh dianugerahi DATO SERI pererat serumpun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar