NusanTaRa.Com
byPaKeLEE, 02/08/2019
byPaKeLEE, 02/08/2019
Es Kerim sebuah makanan beku dari produk susu seperti krim (atau sejenisnya),
digabungkan dengan perasa dan pemanis kemudian campuran ini didinginkan dengan
mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Makanan ini ditaruh disebuah wadah
mangkuk-mangkuk kecil kemudian diseduh dengan sendok kecil atau langsung
dijilat, menjadi penganan yang menyenangkan terlebih di siang yang panas atau
sebagai sajian penutup sebuah makanan, penganan ini juga telah masuk Indonesia
sejak jaman Bolanda.
Para
sejarawan mengatakan kalau Es lembut ini atau Es Krim Konon berasal dari Cina yang tercipta pada 3000 SM, bahkan sang petualang dari
Italia (pendeta) yang kesana mencari resep Es Kerim ini dan memperkenalkannya
ke Italia. Es Keri mini mulai dikenal
dimasyarakat dunia pada abad ke – 17, ketika penganan ini menyebar dari Italia
ke utara Eropah, Perancis dan Amerika
hingga keseluruh dunia kemudian mencapai Indonesia yang dibawakan kolonial Bolanda.
Kala itu Es Kerim sangat sederhana berbanding sekarang, hanya terbuat daarri Es
dan Kerim dengan perisa sederhana seperti Vanila dan chocolate, Es Kerim dari
Prancis adalah “ Perancis-style ” ice cream (dibuat dengan kuning telur) dan
mitranya dari Amerika membuat, “ Philadelphia style ”(tidak menggunakan kuning
telur melainkan putih telur).
Di
Jakarta hingga tahun 1950-an masih ditemukan penjaja es krim yang menggunakan gerobak ditarik kuda hias, model sirkus Gipsy yang penjualnya
mengenakan jas panjang (tuxedo) dan topi tinggi, juga masih terdapat penjaja es krim
menggunakan pikulan dan Es Krim merk
Baltik pernah menjadi nama yang dikenal oleh anak-anak. Namun sekarang di Jukarta es krim dengan
berbagai merknya telah masuk ke berbagai gang dan kampung dengan menggunakan sepeda
dan bebunyian elektronik dan telah menghiasi berbagai pusat perbelanjaan.
Di
Jakarta dulu ada tiga toko es krim yang dapat bertahan cukup lama yaitu pertama toko es krim Sweet Corner
yang terletak di Jalan Pintu Air, berhadapan dengan Bioskop Satria dan Sekolah
Kristen (sekarang sekolah Penabur), Kedua, es krim Italy yang terletak di bilangan
Pintu Air (jalan Veteran I) dan ketiga, es krim Ragusa yang berada di Pasar
Baru, sekarang yang tinggal hanya dua yang pertama udah tidak ada. Es lain yang juga hampir punah adalah es
lilin celup atau es lilin goyang, sebab membuatnya harus dicelup dulu dan di
goyang-goyang dalam gerobak. Selain itu, pada 1970-an pernah menjamur orang
membuat dan menjual es mambo. Es yang dibungkus plastik dengan berbagai rasa.
Pada waktu itu, setiap orang yang mempunyai kulkas berkesempatan untuk
membuatnya.
Walaupun
beberapa perusahaan es krim Amerika dan Australia telah hadir di Jakarta dengan
teknologi modern dang menghiasi lantai-lantai Mall dan pusat perbelanja dengan
sitem pelayanan yang sangat menyenangkan dan menghibur, tetapi tetap saja ada
penjual es krim model dikerok atau krim mong-mong sehingga pembeli masih
mendengar suara, srek…kreok…., sewaktu es krim diambil dari tempatnya untuk
diletakan di gelas plastik model lama, es kerimini masih eksis mengitari
kampung-kampung hingga kini.
Dulu
di belakang Pasar Baru, beberapa rumah makan Cina menyediakan es campur yang
mereka namakan Es Shanghai (mungkin mengambil nama dari asal wilayah penjualnya
di Cina). Merk ini kemudian menyebar ke berbagai rumah makan lain. Sebagian
diubah namanya menjadi Es Apollo karena dipengaruhi peluncuran pesawat angkasa
Apollo Amerika, Es Fujiyma berbentuk seperti gunung Fujiyama di Jopang dan terakhir dikenal dengan nama Es Teler, suatu
istilah yang diambil dari bahasa jalanan yang berarti mabuk. Padahal Es Teler maksudnya es campur yang
berisi kolang-kaling, kelapa muda, cendol, potongan buah alpukat, gula, dan
santan berwarna ternyata Es menghebohkan ini ternyata tidak ada bedanya dengan Es Shanghai
yang dulu itu.
Penjual
Es Teler yang pertama dan terkenal di Jakarta pada 1970-an ada di perdagangan
di trotoar pertigan jalan Cilacap, Menteng. Pada waktu itu banyak orang sampai ngantri untuk membelinya,
khususnya anak muda. Keberhasilannya itu kemudian banyak ditiru oleh pedagang
lain, termasuk pedagang makanan dan minuman yang besar juga menggunakan istilah
kepunyaan pedagang kaki lima itu untuk merek dagangnya.
Langgo
Pintar jual Es Kerim,
Menikmati
Es Kerim menggembiran dan jadi tentram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar