NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 23/08/2019
byFarhaMTukirmaN, 23/08/2019
Kalau
saja Tim Sepak Bola Indonesia berhasil memenangkan pertarungannya melawan Tim
Korea Utara, maka pertandingan itu menjadikan
Tim Sepak Bola Indonesia untuk pertama
kalinya mengikuti Olimpiade 1976 di Montreal Canada. Kenangan hampir setengah dekade tersebut lalu
membawa kita pada Andjas Asmara yang menjadi satu penembak penalty yang gagal
membobol gawang Korea selatan saat adu pinalti sekaligus membuyarkan Indonesi
hadir di Olimpiade 1976.
Pada
26 Februari 1976. Andjas bersama tim nasional sepak bola Indonesia tengah
menghadapi detik-detik yang menegangkan untuk meraih tiket ke Olimpiade 1976 di
Montreal, Kanada, Syaratnya kala itu
mereka harus mengalahkan Korea Utara di
babak final kualifikasi Olimpiade zona Asia Grup 2. Waktu pertandingan 2x45 menit dan tambahan
waktu 2x15 menit menghasilkan skor 0-0. Pun.
Meski
Panjang jarak tendang itu hanya sekitar 45 meter, namun
bagi Andjas Asmara, jarak tersebut layaknya ia berjalan dari Jakarta
hingga Surabaya, Jawa Timur dengan beban mental tegang penuh emosi dan tanggung
jawab yang besar. Situasi tegang
sebagai penembak terakhir membuatnya seolah ragu untuk melangkahkan kakinya di
hadapan lebih dari 120 ribu penonton kala itu di Stadion Utama Senayan, yang
kini berubah nama menjadi Gelora Bung Karno.
Tiga
penendang pertama Indonesia, Iswadi Idris, Junaedi Abdillah, dan Waskito,
berhasil memperdaya penjaga gawang Korut, Jin In Chol. Penendang keempat, Oyong Liza, gagal
menunaikan tugasnya. Andjas pun maju
sebagai algojo kelima, namun tendangan
Andjas ke sisi kiri gawang, mampu ditangkap oleh Chol membuat Andjas terduduk
lesu dan Indonesia kalah dengan skor akhir 3-4,
Indonesia pun gagal melangkah ke Montreal.
Dunia
sepak bola memang sudah lekat dengan Andjas sedari kecil. Sang ayah, Umar Bin
Chatab, adalah pemilik klub Medan Utara,
tak heran kala berojol kelahiran 30
April 1952 di Medan, Sumatra Utara (Sumut) ia sudah karib dengan si kulit
bundar, hingga dewasa kegemarannya
dengan bola sepak tak luntur. Sehingga
pada 1968 dia masuk ke dalam tim PSMS
Junior dan mewakili Sumut di ajang Piala Suratin di Jakarta. " Pada 1970 saya pindah ke Jakarta dan
bergabung dengan PS Jayakarta, anggota klub Persija Jakarta ", Ujar SiDin Andjas
dengan gaya Flabomoranya.
Pada
saat itulah sebagai tim Indonesia ia sering melakoni permainan bertemu dengan pemain-pemain kelas
dunia yang hebat. Johan Cruyff, Eusebio
da Silva Ferreira (Eusebio), Mat Jais hingga Mario Kempes, adalah beberapa nama besar
yang pernah dia hadapi. " Melawan
mereka membuat skill kita terasah. Jadi kita tambah percaya diri. Itu
penting “, Ujar SiDin Andjas. Dari pertandingan melawan pemain-pemain
tersebut, yang paling berkesan adalah Cruyff. Di mata Andjas, Cruyff adalah
jenderal sejati di lapangan sepak bola. Ia mampu mengorganisasi tim dengan
baik, bermain cepat, dan lihai.
Karier
sepak bola Andjas terhitung pendek, dia
memutuskan pensiun kala berusia 30 tahun
penyebabnya cedera di kaki
kanannya, kala Persija bertemu Arseto FC di sebuah laga pada 1979. Cedera itu sudah ia obati di tanah air
tapi kondisinya tak berangsur pulih,
hingga akhirnya ia memutuskan ke Belanda untuk berobat dan dokter yang menanganinya
di sana memvonis Andjas untuk pensiun dari dunia sepak bola dan ia menerimanya
dengan besar hati.
Anjas
yang pernah menjadi penggila Motor Gede atau Davidson Harley dan memiliki jenis fat boy dan goldwing untuk
mengisi hari dengan Touring ke Tanah Jawa, Bali dan Medan karena kesehatan
keluarga meminta untk menghentikannya.
Sekarang kesibukan pemain yang selalu membela Persija, dihari tua adalah menjadi pelatih My Team,
yang merupakan kumpulan pemain muda non-amatir yang direkrut dan diseleksi dari
6 kota di Indonesia. Program selanjutnya akan membawa My Team bertanding melawan
My Team di dunia seperti Malaysia, Singapore, Thailand, Korea Selatan dan
lainnya.
Nama
lengkap : Andjas Asmara, Tanggal lahir : 30
April 1952, Tempat lahir : Medan, Sumatra Utara, Indonesia dan Posisi
bermain Striker
Main
bola diatas Ranjang,
Tak
ke Montreal 1976, bola Andjas tak masuk Gawang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar