NusanTaRa.Com
byPakeLEE, 04/09/2019
byPakeLEE, 04/09/2019
"
Pemerintah Thailand memberikan kebebasan kepada seluruh umat Islam di Thailand
selatan untuk menjalankan ibadahnya, khususnya Pattani yang mayoritas beragama
Islam ", Ujar SiDin Ismail Ishaq Benjasmith tokoh agama Islam Pattani, di Pusat Perhimpunan
Warga Pattani, Thailand, Rabu (4/9/2019). Hal itu merupakan sebagan dari gambaran
bahwwa Thailand yang mayoritas beragama Buddha memberikan perhatian yang sangat
besar bagi umat muslim yang berada di Thailand bagian selatan, khususnya
Pattani.
Pemerintah
Thailand, khususnya Kerajaan juga memberikan bantuan kepada seluruh pondok
pesantren yang hanya mengajarkan ilmu ugama sahaja, yang
ada di Pattani dan provinsi Thailand selatan lainnya, seperti Yala dan
Narathiwat. " Pondok pesantren
yang mengajarkan ilmu agama dan ilmu akademik (ilmu pengetahuan lainnya) akan
diberikan bantuan dana dari kerajaan ", Ujar SiDin Ismail.
Pelajar
yang beragama Islam dan beragama Budha belajar bersama, mulai dari tingkat
sekolah dasar (SD) hingga tingkat sekolah menengah atas (SMA) di Sekolah
Rajprachanukroh, Provinsi Pattani, Thailand selatan, yang dibangun Raja ke-9
Thailand, Bhumibol Adulyadej. "
Sekolah ini dibangun dengan tujuan agar pelajar Muslim dan pelajar beragama
Budha bisa belajar secara bersama-sama ", Ujar SiDin Chanchai Sudjai Ketua
Sekolah Rajprachanukroh di Pattani, Rabu (4/9/2019).
Ketika
itu kondisi banyak masyarakat Pattani yang kurang mampu, Raja ke-9 Thailand
Bhumibol Adulyadej membangun sekolah ini.
Sekolah milik kerajaan ini memiliki pelajar 654 pelajar dan sekitar 95
persennya beragama Islam dan sebagian
besar karyawan yang bekerja di sekolah ini beragama Islam, yakni sekitar 90
persen muslim.
Selama
ini, Hubungan antara pemerintah Thailand dan umat Islam di Pattani berlangsung
baik, demikian dengan hubungan umat
Islam dan umat Budha di Pattani mereka saling hormat menghormati. Bahkan disetiap acara yang digelar oleh umat
Islam, masyarakat Budha selalu ikut bersama. Begitu juga sebaliknya. " Tidak
ada perbedaan sikap antara kami (umat Islam) dengan umat Budha ", Ujar Kepala Desa.
Setiap
kali ada acara keagamaan umat Islam di sekolah,
karyawan atau pelajar beragama Budha juga bisa ikut bersama, seperti
acara buka puasa bersama dan apabila ada acara keagamaan umat Budha,
karyawan/pelajar Muslim tidak boleh ikut,
" Mereka (umat Islam) hanya partisipasi saja atau melihat acaranya
tanpa terlibat secara langsung ", Ujar SiDin Sudjai. Berkenaan dengan ibadah, pelajar Islam
dibebaskan untuk melaksanakan ibadahnya,
bahkan pihak sekolah membawa siswanya untuk membersihkan masjid di
sekitar sekolah dan belajar di masjid demikian juga pelajar beragama Budha juga
ikut membersihkan kuil yang berada di sekitar sekolah, agar mereka lebih
memahami agama mereka masing-masing.
Pihak
sekolah tidak melarang siswanya menggunakan hijab atau berjilbab asalkan
pakaiannya disesuaikan dengan seragam sekolah,
" Tidak ada larangan bajunya menutup aurat sesuai dengan syariat
Islam ", kata Sudjai. Sekolah ini
memberikan pelajaran tentang ilmu pengetahuan, para pelajar juga diberikan
pelatihan membuat kue, menjahit, membatik, cara memijit, bermain musik, menari,
dan lainnya. Hal itu diberikan agar
para pelajar memiliki kemampuan atau keterampilan untuk membuat kue, membuat
baju dan lainnya, sehingga usai lulus sekolah bisa membuka usaha secara
mandiri.
Perhatian
Pemerintah Thailand terhadap ummat Islam di Thailandpun dapat terlihat seperti dengan pemberian
bantuan atau dana hibah kepada pondok pesantren serta memberikan beasiswa
kepada pelajar muslim yang tidak mampu, yakni sekitar 13 ribu bath/orang/tahun. Pemerintah Thailand juga memberikan bantuan
kepada imam-imam masjid sebesar 3.000 bath/bulan dan guru taman kanak-kanak
sebesar 8.000 bath/bulan.
Mesjid Wadi Al-Husein di Provinsi Narathiwat, Thailand Selatan |
Thailand
Negara Buddha,
Islam
Pattani dapat perlakuan sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar