NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakrI, 14/09/2018
byMuhammaDBakrI, 14/09/2018
Syekh Asal Syu'bah bin Haji Yanto al-Makki al-Banjari (ustaz Asal), Imam mesjid Birrul Walidain (2016, 2018). |
Pemuda
Indonesia di usia masih muda sudah memiliki suara merdu, sempat menjadi
trending youtube di usia 21 tahun yang mencuri perhatian dunia daalam
kebolehannya melanunkan ayat-ayat suci al-Quran. Kefasihannya dalam membaca Al-Qur’an membuatnya
biasa tampil di Masjidil Haram Syekh Sudais, hadapan Para ulama dan tokoh-tokoh
Mekkah seperti Amir kota Mekkah dn Naib Amir dan lainnya, atas kelebihan
tersebutlah ia telah di daulat menjadi imam tetap disebuah masjid di Mekkah Arab
Saudi di usia 15 tahun.
Pemuda
yang mulia itu bernama Syekh Asal Syu'bah bin Haji Yanto al-Makki al-Banjari
akrab disapa ustaz Asal, anak angkat Guru Syairazi Kandangan dan anak angkat Imam
Masjidil Haram Syekh Dr Hasan Bukhari. Ustaz
Asal menjadi imam salat rawatib, tarawih, dan qiyamul lail di beberapa masjid
di Makkah, antara lain: Masjid Al-Bashawiri dan Masjid ‘Asyur Bukhari (2012),
Masjid Ar-Ridha (2013), Masjid Syekh ibn Utsmain (2014), Masjid Bin Laden
(2015), dan Masjid Birrul Walidain (2016, 2018).
Ustaz Asal lahir di Mekkah pada tahun 1997, anak pertama dari pasangan Ustaz Yanto dan Ustazah Mariyati yang berasal dari Ambutun, Kandangan, Kalimantan Selatan. Meski sejak lahir menetap di Mekkah, kewarganegaraan ustaz Asal tetap Indonesia. Sempat absen jadi imam di Mekkah tahun 2017 karena pulang ke kampung halamannya di Kandangan – Kalimantan Selatan, sekaligus menemui salah seorang gurunya yang bernama Tuan Guru Haji Ahmad Syairazi.
Mastuki petugas di Kementerian Agama mengatakan komunitas Banjar memang sangat dihormati orang Mekah dan banyak anak Banjar yang lahir dan besar di sana kemudian menjadi imam masjid, pemberi fatwa (mufti), guru-guru, dan yang lainnya. " Kalau dari Kandangan, Kalsel, itu memang ada perkampungan sendiri dan sangat dihormati orang Mekah. Karena komunitas Banjar itu sangat dikenal. Seperti Syeh Arsyad al-Banjari, Syekh Nafis al-Banjari besar di Mekah pada saat itu ", Ujar SiDin Mastuki.
Mastuki menambahkan, di Saudi banyak komunitas suku lain dari Indonesia yang bermukim di sana, mereka datang disana bersama-sama dan menetap bersama dalam menuntut ilmu dan berdagang. Beberapa di antaranya yakni Jawa (Al-Jawi), Banten (Al-Bantani), Mandailing (Al-Mandali), Padang (Al-Padangi), Bima (Al-Bima), dan lainnya.
Berikut cerita lengkap Nur Hidayatullah Yuzarsif Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo Semarang salah satu pemilik akun FaceBook yang pernah mempostingnya 16 Mei 2018 :
Ustaz Asal lahir di Mekkah pada tahun 1997, anak pertama dari pasangan Ustaz Yanto dan Ustazah Mariyati yang berasal dari Ambutun, Kandangan, Kalimantan Selatan. Meski sejak lahir menetap di Mekkah, kewarganegaraan ustaz Asal tetap Indonesia. Sempat absen jadi imam di Mekkah tahun 2017 karena pulang ke kampung halamannya di Kandangan – Kalimantan Selatan, sekaligus menemui salah seorang gurunya yang bernama Tuan Guru Haji Ahmad Syairazi.
Mastuki petugas di Kementerian Agama mengatakan komunitas Banjar memang sangat dihormati orang Mekah dan banyak anak Banjar yang lahir dan besar di sana kemudian menjadi imam masjid, pemberi fatwa (mufti), guru-guru, dan yang lainnya. " Kalau dari Kandangan, Kalsel, itu memang ada perkampungan sendiri dan sangat dihormati orang Mekah. Karena komunitas Banjar itu sangat dikenal. Seperti Syeh Arsyad al-Banjari, Syekh Nafis al-Banjari besar di Mekah pada saat itu ", Ujar SiDin Mastuki.
Mastuki menambahkan, di Saudi banyak komunitas suku lain dari Indonesia yang bermukim di sana, mereka datang disana bersama-sama dan menetap bersama dalam menuntut ilmu dan berdagang. Beberapa di antaranya yakni Jawa (Al-Jawi), Banten (Al-Bantani), Mandailing (Al-Mandali), Padang (Al-Padangi), Bima (Al-Bima), dan lainnya.
Berikut cerita lengkap Nur Hidayatullah Yuzarsif Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo Semarang salah satu pemilik akun FaceBook yang pernah mempostingnya 16 Mei 2018 :
“
Syekh Asal” begitu panggilan guru dan ulama Makkah kepadanya, tidak pernah
mondok seperti kebanyakan ustadz pada umumnya dan hanya bermukim di rumah orang
tuanya di Mekkah. Ia telah meraih ijazah
hafalan Alquran dengan predikat “ Excellent “ dari Lembaga Hapalan Alquran
tingkat Kota Mekkah dan menyelesaikan hapalan Alquran di usia 12 tahun, namun
ia masih rutin mereview di bawah
bimbingan Imam Masjidil Haram Syekh Dr Hasan Bukhari, bahkan sudah menamatkan
Alquran riwayat Syu’bah bin ‘Ashim Al-Kufi di bawah bimbingan Imam Masjidil Haram
tersebut.
Pemuda yang suka mendendangkan nasyid pernah meraih juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Kota Makkah, dan peringkat utama Predikat Exelent pada Musabaqah Hifzhil Qur’an di Masjid al-Kuwaiti. Sering tampil di stasiun tv di Kota Makkah, diundang membacakan ayat suci Alquran pada acara-acara khusus yang dihadiri oleh para syekh, ulama, dan tokoh di Kota Makkah.
Selain menjadi Imam Masjid Birrul Walidain di kawasan Zaidi Makkah, saat ini Ustadz Asal juga sibuk mengajar hafalan, tahsin dan tilawah alquran, di beberapa tempat ; antara lain di Masjid ‘Asyur Bukhari Makkah, di bawah binaan Syekh Hasan Bukhari, mengajar mahasiswa luar negeri di Masjid Fakultas Dakwah di bawah binaan Universitas Ummul Qura. Pada penutupan Tahfizh di bulan Sya’ban untuk kepulangan mahasiswanya ke negerinya, Ustadz Asal kembali tampil bersama tokoh dan ulama Makkah seperti Imam Masjidil Haram Syekh Dr. Hasan Bukhari dan Khatibnya Imam Saleh al-Thalib yang juga tercatat sebagai Hakim Agung di Kota Makkah.
Syekh Asal Syu'bah ini berpesan kepada umat Islam khususnya para pelajar dan generasi muda agar menyibukkan diri dengan Alquran. Baginya Alquran kitab yang paling mulia, diwahyukan kepada nabi yang paling mulia Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat yang paling mulia Jibril AS, diturunkan di dataran bumi yang paling mulia Mekkah, pada bulan yang paling mulia Ramadhan, dan di malam yang paling mulia malam lailatul qadar, yang lebih baik dari seribu bulan.
Pemuda yang suka mendendangkan nasyid pernah meraih juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Kota Makkah, dan peringkat utama Predikat Exelent pada Musabaqah Hifzhil Qur’an di Masjid al-Kuwaiti. Sering tampil di stasiun tv di Kota Makkah, diundang membacakan ayat suci Alquran pada acara-acara khusus yang dihadiri oleh para syekh, ulama, dan tokoh di Kota Makkah.
Selain menjadi Imam Masjid Birrul Walidain di kawasan Zaidi Makkah, saat ini Ustadz Asal juga sibuk mengajar hafalan, tahsin dan tilawah alquran, di beberapa tempat ; antara lain di Masjid ‘Asyur Bukhari Makkah, di bawah binaan Syekh Hasan Bukhari, mengajar mahasiswa luar negeri di Masjid Fakultas Dakwah di bawah binaan Universitas Ummul Qura. Pada penutupan Tahfizh di bulan Sya’ban untuk kepulangan mahasiswanya ke negerinya, Ustadz Asal kembali tampil bersama tokoh dan ulama Makkah seperti Imam Masjidil Haram Syekh Dr. Hasan Bukhari dan Khatibnya Imam Saleh al-Thalib yang juga tercatat sebagai Hakim Agung di Kota Makkah.
Syekh Asal Syu'bah ini berpesan kepada umat Islam khususnya para pelajar dan generasi muda agar menyibukkan diri dengan Alquran. Baginya Alquran kitab yang paling mulia, diwahyukan kepada nabi yang paling mulia Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat yang paling mulia Jibril AS, diturunkan di dataran bumi yang paling mulia Mekkah, pada bulan yang paling mulia Ramadhan, dan di malam yang paling mulia malam lailatul qadar, yang lebih baik dari seribu bulan.
Baca
Al-Qur’an senandung indah,
Syekh Asal Syu’ban masih muda imam masjid Mekkah.
Syekh Asal Syu’ban masih muda imam masjid Mekkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar