NusaNTaRa.Com
byAsnISamandaK, S
e l a s a, 1
9 S e p t e m b e r 2 0 2 3
Muara Enggelam Kampung di atas Perairan, Danau Melintang Kutai Barat
Kampung Muara Enggelem berlokasi di Kecamatan Muara
Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.
Desa Muara Enggelam menjadi salah satu destinasi menarik yang wajib
masuk daftar objek wisata untuk dikunjungi. Desa ini menawarkan panorama luar
biasa dan kehidupan sehari-hari yang terjalin dalam harmoni dengan kondisi
geografisnya yang unik. Warganya
berjumlah 747 orang penduduk berasal dari 178 KK per 2020 yang
menggantungkan hidup sebagai nelayan dan menggunakan perahu sebagai sarana
transportasi utama untuk mobilitas masyarakat setempat.
Suasana pedesaan ini tidak seperti penduduk perkot aan pada
umumnya, dimana akan kita temui banyak motor or mobil terparkir di halaman rumahnya, melainkan
kita akan melihat banyak perahu
terpakir di setiap halaman rumah keluarga di kampung terpencil Muara Enggalam, Kalimantan Timur ini. Lintasan jalan perkampungannya pun hanya
diisi oleh lalu-lalang perahu rakit warga yang beraktivitas, tentu bukan
jalanan aspal yang akan kita lihat di kampung yang dinamakan dengan Muara
Enggelam ini.
Begitulah sekilas kehidupan Muara Enggalam, akses menuju desa tanpa
daratan ini hanya bisa dilewati dengan perahu ces, Meski begitu kampung ini tornyata
memiliki beragam infrastruktur layaknya penghuni daratan. Dimulai ketika memasuki Kampung ini kita menemui
Gapura desa yang tertajak kokoh di atas air, jembatan kayu yang bisa
dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan, PLTS berkapasitas 30 Kwp, hingga tanggul
pemecah ombak yang panjangnya mencapai 300 meter.
Rumah penduduk Kampung Muara Enggelam di Kabupaten
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini pun seluruhnya terapung di atas
perairan Danau Melintang sehingga sering disebut dengan rumah rakit. Bahkan, masjid megahnya pun juga terapung
dan terlihat kokoh layaknya rumah ibadah di daratan pada umumnya. Kampung Muara Enggelam terpencil ini berada di tengah perairan danau Melintang yang
luasnya membentang hingga 11 ribu hectare dengan luas wilayah kampung Muara Enggelam sendiri
hanya 20 kilometer persegi serta warganya berjumlah 747
jiwa.
Penduduknya mayoritas
suku Banjar ini, hidup sebagai Nelayan
dengan menangkap ikan hasil tangkapan ikan dari Danau Melintang berupa
ikan Baung, ikan Jelawat, ikan Biawan, ikan Haruan, ikan Lele dan masih banyak lagi yang lainnya. Setelah Hasil tangkapan ikan yang sudaj terkumpul, biasanya penduduk kampung unik
Kalimantan Timur ini membawanya menuju rumah pengasapan ikan Salai. Keunikan kampung terapung ini mendorong Pemerintah
Kabupaten Kutai Kartanegara memproyeksikan desa ini sebagai salah satu destinasi
wisata handalan.
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Muara Enggekam, ada 2 rute perjalan yang bisa dipilih
yaitu melalui Kota Bangun atau Muara
Muntai. Jika melewati Kota Bangun, dibutuhkan 2 jam waktu
tempuh menggunakan mobil dari Tenggarong ke Kota Bangun, kemudian, dilanjutkan naik perahu selama 2
jam menuju Desa Muara Enggelam. Kedua
jika melewati Muara Muntai, dibutuhkan 3 jam waktu tempuh menggunakan mobil
dari Tenggarong menuju Muara Muntai. Kemudian, akan berhenti di Desa Kuyung
atau Oloy untuk naik perahu ke Desa Muara Enggelam selama 1 jam.
Kepala Desa Muara Enggelam, Jauhar, menyebutkan bahwa Desa Muara Enggelam dinobatkan sebagai desa wisata air, desa ini juga telah mendapatkan penghargaan dalam lomba Festival Gapura Cinta Negeri 2019 lalu. Potensi hebat yang dimiliki, membuat terbentuknya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk mengembangkan desa ini menjadi destinasi wisata yang lebih menarik, sehingga tak perlu khawatir jika berkunjung kesini karena warga Muara Enggelam dengan tulus menyambut kedatangan pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan mereka dan keindahan Danau Melintang, bahkan di kampong ini tersedia penginapan bagi pengunjung yang ingin merasakan atmosfer unik desa terapung ini.
Kampung
suatu wilayah tempat bernukim sekelompok insani.
Muara
Enggelam Kamp Diatas Perairan Danau Melintang Kutai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar