Jumat, 22 September 2023

KABARESKIM MENGATAKAN, FREDY PRATAMA “ESCOBARNYA INDONESIA”, CARA KERJANYA RAPI, TERSTRUKTUR DAN TERORGANISIR

NusaNTaRa.Com

byBatiSKambinG,       R   a   b   u,    1   3     S  e  p  t  e  m  b  e  r     2   0   2    3

Rapat Labareskim terkait  Jaringan Narkoba FREDY PRATAMA

Jaringan operasi  narkoba yang dikendalikan oleh seseorang bernama Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova,  berhasil dibongkar Badan Reserse Kriminal (Bareskrim),  jaringan ini memiliki apiliasi kerja peredaran Narkoba  dengan pengedar  narkoba  luar negeri hingga Thailand, Singapura, Malaysia,  Australia hingga Amerika.    Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada, menyatakan mereka telah membentuk tim khusus untuk mengungkap jaringan tersebut sejak 2020 lalu dan bekerja sama dengan jaringan Kepolisian luar negeri.

Wahyu Widada  menyatakan bahwa Polri pun  telah memburu jaringan Fredy Pratama ini sejak 2020-2023.  Total ada 408 laporan polisi yang  terungkap  terkait kasusu  ini  dengan jumlah tersangka sebanyak 884 orang,  sedangkan 39 tersangka yang ditangkap dalam operasi Escobar Indonesia dimulai dari periode Mei 2023.   Atas perbuatannya para  tersangka pengedaran  Narkoba   itu,  semua tersangka dijerat Undang-undang Nomor   35 tahun 2009 tentang  Narkotika,   termasuk  pasal tindak  pidana pencucian uang (TPPU).

Wahyu Widodo  menyatakan bahwa Fredy Pratama termasuk dalam salah satu sindikat penyalur narkoba terbesar di Indonesia sehingga  ia tak ayal dikalangan Narkoba digelar  Escpbar Indonesia, berdasarkan barang bukti yang disita, yaitu sebanyak 10,2 ton sabu dari tahun 2020-2023.  Menurut Wahyu Widada,  hal ini juga sejalan dengan temuan analisis  Direktorat Tindak Pidana Narkoba menunjukkan bahwa sebagian besar narkoba di Indonesia terkait  dengan  jaringan  milik  Fredy Pratama.

Wahyu Widada  juga  menyatakan bahwa sindikat Fredy Pratama  dapat menyelundupkan sabu dan ekstasi ke Indonesia setiap bulan dalam jumlah mulai dari 100-500 kilogram, menggunakan modus operandi menyamarkannya dalam kemasan teh.  Tim itu tidak hanya berhasil menangkap kaki tangan Fredy Pratama, tetapi juga menyita aset para tersangka  yang diperkirakan bernilai Rp 10,5 triliun,   tim khusus yang dibentuk untuk memburu Fredy Pratama tersebut tidak hanya terdiri dari penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim,  tetapi juga dari petugas polisi dari berbagai wilayah di mana Fredy memiliki jaringan, seperti Polda Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Polda Metro Jaya, Lampung, dan Bali.

Selain itu, Wahyu Widada  mengatakan bahwa  pihak  kepolisian  juga bekerja sama dengan Kepolisian Kerajaan Thailand, Kepolisian Kerajaan Malaysia,  Kepolisian Sjngapura  dan didukung pula polisi khusus narkoba Amerika Serikat,  yang bertajok  DEA (Drug Enforcement Administration) Penegak Hukum Narkoba Pemerintah  federal Amerika Serikat di bawah Departemen Kehakiman.bertugas memerangi penyelundupan dan penyalahgunaan narkoba di Amerika Serikat. ,   "   Apabila benar-benar terbukti adanya anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan di atas pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku    ",   Ujar SiDin  Rafael dengan Soppengernya (Jumawanya).

Kabareskim Polri,  Komjen Pol Wahyu Widada

Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada (kiri) memberikan keterangan dalam gelar perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) jaringan internasional, di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Selasa   (12/09/2023). Polri bekerja sama dengan Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Departement, Royal Thai Police, dan US-Dea telah menangkap 884 tersangka dan menyita aset senilai Rp10,5 Triliun dari hasil TPPU atas pidana awal peredaran narkotika jaringan  internasional  pimpinan Fredy Pratama selama 2020-2023.

Wahyu Wydada  menyebut cara kerja sindikat kasus narkoba jaringan internasional Fredy Pratama sangat rapi, terstruktur  dan terorganisir.   Ia menyatakan bahwa setiap anggota sindikat memiliki tugasnya masing-masing,  semisalnya, beberapa orang ditugaskan untuk membuat identitas palsu dan yang lain hanya mengambil uang.   Wahyu Widada  menjelaskan cara kerja sindikat lainnya, yaitu aplikasi komunikasi yang  digunakan tidak biasa digunakan oleh masyarakat umum.  Menurut Wahyu, aplikasi seperti Wire dan Blackberry Messenger (BBM) adalah contoh aplikasi yang digunakan oleh sindikat Fredy Pratama yang sangat terorganisir dan terstruktur.

Menurut Brigadir Jenderal Polisi Mukti Akbar Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pihaknya  sudah  mengetahui identitas  Fredy Pratama  dan   menyatakan bahwa Fredy adalah orang Indonesia dari Kalimantan Selatan yang mengirimkan narkoba dari Thailand ke Indonesia.   Sejak tahun 2014, Mukti Akbar Juharsa  telah menetapkan Fredy sebagai buronan.  Dia mengklaim bahwa Fredy belum tertangkap hingga saat ini  karena  Fredy Pratama  diduga lakukan operasi plastik hingga miliki banyak identitas palsu

Dugaan itu mencuat karena sejumlah anak buah Fredy Pratama yang berhasil ditangkap Bareskrim memiliki berbagai macam tugas. Mulai dari penyebaran narkoba hingga membuat dokumen palsu seperti KTP dan rekening,   "  Ya ada kemungkinan dia mengubah wajahnya.   Ya mau operasi plastik, kami tidak tahu, dia mengubah identitasnya  ",  Ujar Mukti Akbar Juharsa dengan Boneernya (Rasa takutnya).   "  Jadi, 39 orang ini lengkap perannya. Tinggal tangkap dedengkotnya aja, Fredy Pratama  ".

Gambar  Fredy Pratama Escobarnya Indonesia

 

Memiliki rekan Luar negeri,  Identitas Palsu dan kuat jaringannya.

Fredy Pratama dalang Narkoba,  Escobarnya Indonesia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...