Senin, 18 September 2023

KISAH SANG IBU MENDENGAR JERITAN ANAKNYA TERSIKSA DAN PERMINTAAN TEBUSAN DARI PENGANIAYA.

NusaNTaRa.Com

byBahrIHasupiaN,     S   e   n   i   n,    2   8     A   g   u   s   t   u   s     2   0   2   3

Ilustrasi. Tiga anggota TNI yang diduga menganiaya seorang warga Aceh berinisial IM(25)
hingga tewas, kerap mengirim video penyiksaan kepada keluarga korban.
Tiga anggota TNI yang diduga menganiaya seorang warga Aceh berinisial IM(Imam Masykur,  25) hingga tewas, kerap mengirim video penyiksaan kepada keluarga korban  dengan  tujuan  agar keluarga korban  menuruti permintaan pelaku yang meminta uang tebusan Rp50 juta.   "  Video dia (korban) disiksa itu dikirim ke kami. Saat itu saya coba telepon, tapi yang angkat pelaku. Saya bilang saya usahakan cari tapi anak saya jangan disiksa. Kami orang tidak berada, jangan kan Rp50 juta, Rp1000 saja di dompet saya tidak punya  ",   Ujar SiGaluH Fauziah ibu korban,   Senin   (28/0/20238)  dan  "  Kami minta saat itu agar pelaku bersabar.   Kami keluarga upayakan cari uang itu, tapi malah kami didengarkan jeritan penyiksaan anak saya, video juga dikirim  ",  Ujarnya menambahkan.

Sebelumnya,  Fauziah mengungkap pelaku diduga menyuruh  anaknya IM  untuk berbicara dengan keluarga agar menyediakan uang yang diminta,   "  Dia (IM) nelpon dan bilang 'Mak kirim uang saya sudah dirampok, kirim Rp50 juta, saya sudah tidak kuat lagi disiksa'. Tapi saat itu saya bilang akan saya usahakan cari  ",   Ujar Fauziah.   Sejak,   telepon terakhir tersebut,  keluarga sudah tidak bisa menghubungi  ke nomor kontak korban  demikian dengan  rekan-rekan korban kesulitan untuk melacak  keberadaan  IM.

Fauziah mengatakan anaknya diculik dan disiksa sebelum ditemukan meninggal dunia,   sebelumnya pelaku disebut meminta Rp50 juta sebagai uang tebusan ke keluarga korban. Jika uang itu tidak diberikan, Imam  Maskur bakal dibunuh,   "  Dia (IM) nelpon dan bilang 'Mak kirim uang saya sudah dirampok, kirim Rp50 juta, saya sudah tidak kuat lagi disiksa'. Tapi saat itu saya bilang akan saya usahakan cari  ",  Ujar SiGaluh Fauziah,  Senin   (28/08/2023).

Bahkan  para pelaku juga mengirimkan video penyiksaan IM  kepada keluarga korban agar keluarga segera menyiapkan uang yang diminta.    "  Video dia (Imam) disiksa itu dikirim ke kami. Saat itu saya coba telepon, tapi yang angkat pelaku. Saya bilang saya usahakan cari tapi anak saya jangan disiksa. Kami orang tidak berada, jangankan Rp50 juta, Rp1000 saja di dompet saya tidak punya  ",  Ungkap Fauziah  dan  "  Kami minta saat itu agar pelaku bersabar. Kami keluarga upayakan cari uang itu, tapi malah kami didengarkan jeritan penyiksaan anak saya, video juga dikirim  ",  Cakap SiGaluH Fauziah  Laji.

Kasus itu  sempat dilaporkan oleh rekan korban ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023 hingga  akhirnya IM ditemukan meninggal danien.   Dalam kasus itu Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan anggota yang terlibat untuk dihukum berat.   Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus tersebut,   "  Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat, maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup  ",  Cakap Julius Widjojono  saat dihubungi,   Senin   (28/08/2023).

Anggota DPR Komisi II Arsul Sani meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono turun tangan mengusut kasus penganiayaan warga Bireuen, Aceh berinisial IM (25) hingga tewas.   Terduga pelaku adalah anggota Pengamanan Presiden (Paspampres) berinisial Praka RM bersama dua anggota TNI lainnya,   "  Meminta Panglima TNI memastikan proses hukum terhadap oknum anggota TNI yang berjalan dengan transparan dan akuntabel  ",   Ujar  SiDin Arsul Sani,   Senin   (28/08/2023).

Menurutnya, transparansi terhadap proses hukum kasus tersebut penting dilakukan if not that case  akan mencoreng nama baik dan dapat menurunkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap TNI,   serta   akuntabilitas proses hukum agar publik percaya bahwa penegakan hukum terhadap TNI tak pandang bulu.   "  Akan mendatangkan kecurigaan dari publik. Kemudian mengganggu kepercayaan masyarakat jika kasus itu tertutup  ",   Cakap mantan anggota DPR Komisi III itu  dan  "  Penegakan hukum terhadap TNI juga tidak berbeda dengan warga sipil biasa. Kami akan mengawasi proses hukum kasus-kasus ini dari DPR RI  ". 

Arsul Sani  Anggota DPR Komisi II 

 

Pasukan  Askar  harusnya  pelindung  masyarakat wal.

Korban penganiayaan Paspanpres akhirnya meninggal.

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...