NusaNTaRa.Com byMuhammaDBakkaranG, Sabtu 20 M a r e t 2021
Saoraja atau Bola Soba atau Rumah Adat Kerajaan Bone yang berada di Julanan Latenritatta, Kecamatan Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dini hari tadi pukul 04.00 Wita, Sabtu (20/03/2021) habis dilahap si Jago merah. Butuh waktu sekitar 02 jam lamanya untuk dapat memadamkan seluruh api yang menjalar cepat dan menghabiskan seluruh bangunan yang terbuat dari kayu itu dengan sempurna.
" Sebenarnya api berhasil kita kuasai dalam waktu 30 menit, tapi kan ada proses pendinginan yaitu untuk memastikan seluruh bara tak ada lagi yang menyala ", Ujar SiDin Akbar Kabid Pencegahan Dinas Pemadaman Kebakaran (DPK) Kabupaten Bone, Sabtu (20/03/2021). Ada enam unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api yang melalap Saoraja dan menerjunkan 70 personel DPK.
Hampir seluruh bagian Rumah Adat Kerajaan Bone habis dilahap api terkecuali yang tersisa tiang-tiang rumah serta sisi depan atau beranda yang terbuat dari kayu-kayu dulu yang tersisa. " Tiangnya masih utuh karena kayunya kan kayu tempo dulu jadi makesse (kuat) ", Ujar SiDin Akbar. Bangunan Saoraja memiliki ukuran Panjang 39,45 meter dengan empat bagian utama yakni Lego-lego (teras) sepanjang 5.60 meter, Rumah Induk (21 meter), Lari-larian (selasar penghubung antara rumah induk dengan bagian belakang (8,55 meter) dan bagian Dapur (4,30 meter).
Saoraja atau Bola Soba yang bermakna Rumah Besar atau Rumah Persahabatan, satu rumah peninggalan sejarah Kerajaan Bone, satu rumah Panggung peninggalan budaya masa lalu kerajaan Bone. Bangunan ini berdiri diatas lahan seluas setengah hektar dengan arsitektur tradisionil kerajaan Bone dengan Papan nama dan gapura didepan bangunan sebagai pengenal bangunan ini. Sebelumnya didalam bangunan ditemukan properti kesenian kostum tari dan gong karena setiap hari tempat ini menjadi tempat pelatihan sanggar seni yang ada di Kota Bumi Arung Palakka.
Bagian dalamnya lagi ditemukan Langkara Singgasana Raja, Meriam Tua, Gambar La Tenritatta Arung Pallaka Raja Bone ke-15, Silsilah dan susunan Raja-raja Bone serta benda tertentu seperti Guci dan Dupa yang sengaja disimpan untuk pengunjung melepas nazar dalam bahasa Bone Mappaleppe Tinja'.
Saoraja dibangun pada masa pemerintahan
Raja Bone ke-31, La Pawawoi Karaeng Sigeri MatinroE ri Bandung (1895 - 1905) awalnya tempat kediaman Raja kemudian ditempati Raja Baso Pagiling Abdul Hamid Petta Ponggawae (panglima perang) kerajaan Bone oleh raja setelah mendapat persetujuan Ade Pitue. Bola Soba juga pernah difungsikan sebagai istana sementara Raja Bone pada masa pemerintahan Raja Bone ke-32 La Mappanyukki Sultan Ibrahim MatinroE ri Gowa 1931 - 1946, menjadi markas Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS), Menjadi Asrama TNI tahun 1957 hingga dijadikan bangunan peninggalan purbakala sampai kini.Saoraja sejak awal telah tiga kali pemindahan lokasi Pertama (asli) di Jalan Petta Ponggawae Watampone sekarang jadi rumah Jabatan Bupati Bone, KeDua Jalan Veteran Watampone dan terakhir di jalan La Tentitetta Watampone sejak 1978 yang peresmian dilakukan 14 April 1982 oleh Prof. Dr. Daoed Joesoef Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Bagian dinding dan tamping dilengkapi ukiran pola daun dan kembang ciri kesenian Islam dengan kombinasi model Swastika. Saoraja yang telah dilahap api sebelumnya banyak dikunjungi para wisawatan mancanegara, beberapa diantaranya masih mengaku sebagai warga Bone yang merantau untuk melepas NaZaR bahkan kerap mengaku madih keturunan Raja Bone ke-32 La Mappayukki.
Dara Bugis Bone sangat manis,
Saoraja rumah adat Bone terbakar habis.
NusaNTaRa.Com Advertesment
Melayani Pemasangan Iklan
Sila Dail Talian 0812 5856 599
Subhanallah ...... semoga masyarakat tetap sabar dan kuat serta mendirikannya kembali utk budaya kaum tetap eksis
BalasHapusSemoga cepat terbangun kembali ......, kita dirantau sangat rindu untuk menziarahi budaya leluhur kami ...... amin
BalasHapus