NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA, R a b u 03 M a r e t 2021.
Negeri MataHari terbit Jepang termasuk salah satu sentra kendaraan bermotor di danien (dunia), bahkan beberapa pabrikan otomotip yang kini menguasai pasaran dunia seperti Toyota berasal dari sana. Meski demikian industri otomotip Jepang Anomali, sementara produknya sangat laris di Luarnegeri namun pasaran dalam negeri kurang menggembirakan utamanya dikalangan Anak Mudanya.
Penyelenggaraan Pameran otomotip yang sepi dari pengunjung, kalangan anak muda justru lebih suka berjalan kaki untuk mengunjungi tempat atau bus umum untuk jarak jauh. Fenomena ini lebih dikenal " kuruma banare ", Laman JapanLines pada 2008 menulis, Kuruma Banare secara sederhana dapat diartikan sebagai " demotorisasi ". Pemikiran ini betanggapan bahwa pembelian mobil bukanlah satu simbol status sebaliknya menjadi satu sikap yang sia-sia tak memberikan keunggulan yang lebih.
Laman Green Car Congress yang pernah menulis fenomena yang telah terindikasi sejak 1990an, menurut mereka fenomena inimenjadikan Jepang negara maju pertama dimana jumlah warganya yang memiliki mobil semakin menyusut jumlahnya.
Makino salah satu pemuda Jepang contoh generasi Kuruma Banare, Dia dan teman sebayanya yang menganggap mobil hanyalah alat yang tak beda jika dibandingkan dengan alat-alat lainnya. Accourt him mobil bukanlah Repleksi, Identitas, Selera dan pendapatan sebagaimana diyakini pemuda di negara lain di danien termasuk di Indonesia.
Honda Motor Co. mengkhawatirkan adanya perubahan trend terhadap pembelian mobil di kalangan muda Jepang, dari 8.600 unit coupe yang ludes dibeli dalam Pre-order hingga Juni 2020, menunjukkan bahwa 80 % pembeli mobil sport S660 tersebut merupakan konsumen berusia di atas 40 tahun.
Fukushima juru cakap Honda Misato , mayoritas pembeli tersebut merupakan konsumen yang membeli mobil kedua, terakhir kali Honda meluncurkan mobil sport pada 2020 pembeli di atas 40 tahun hanya berkisar 20 %.
Januari lalu laman StraitsTimes melansir berita terkait, Apa alasan munculnya Fenomena ini ?. Melansir dari laporan Survei dari Asuransi Mobil SonySampo bahwa generasi kuruma banare tidak melihat adanya alasan membeli mobil pribadi ditengah sistem angkutan umum yang semakin membait terutama di pusat kota seperti " Tokyo ". Adapun pendapat mereka tidak membeli mobil karena tak ingin merusak Lingkungan satu reasen yang jarang di temui.
Meski penurunan jumlah minat pemuda umtuk membeli mobil pribadi dari kalangan Automotif tetap berusaha mengubah keadaan ini namun hingga kini usaha mereka belum membuahkan hasil. Apalagi, saat ini regulasi dari Pemerintah semakin menyulitkan kepemilikan mobil baru firstly soal pajak kendaraan yang semakin tinggi.
Naik besi berjalan karet bundar,
Pemuda Jepang kurang beli mobir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar