NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA, Minggu 27 D e s e m b e r 2020
Latihan militer bersama antara Vietnsm - India di Laut China Selatan (LCS) berlangsung sejak 26-27 Desember 2020, sebagai tindak lanjut dari upaya kerja sama maritim dalam menjaga perdamaian dan kawasan. Sebelumnya Rabu (23/12/2020) Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan mitranya dari Vietnam PM Nguyen Phuc menyerukan Indo-Pasifik damai, terbuka dan berdasarkan aturan.
Latihan militer itu akan berlangsung dari hari Sabtu dan Minggu 2 hari, setelah INS Kiltan sebuah Karvet Siluman anti kapal selam India berlabuh di kota Ho Chi Minh Vietnam, Kamis (24/12/2020) dengan membawa 15 ton pasokan bantuan kemanusian bagi mereka yang terkena dampak banjir dibagian tengah negara itu.
India terlibat sengketa petbatasan yang berkepanjangan dengan negara tetangga raksasa yakni China di sepanjang Pegunungan Himalaya, sementara Vietnam telah menjadi lawan paling vokal dari klaim teritorian Beijing di LCS. India juga diketahui memiliki beberapa proyek eksplorasi migas di wilayah LCS milik Vietnam.
Pertemuan itu juga mengusulkan agar Vietnam dan India sama-sama meningkatkan kemitraan pertahanan dan keamanan mereka. Kerjasama ini menjadikannya sebuah hubungan yang menghangat dalam pertahanan lantaran kedua negara ini memiliki perbedaan dan ketidak sepakatan masing-masing dengan China sebagaimana tertulis diatad.
GLOBAL TIMES Media milik romorentah China memuat bahwa langkah latihan itu " Tidak akan membuat ombak baru " bagi Baijing, karena perkembangan tehnologi dan kekuatan militer China yang maju pesat. Selain dengan India, Vietnam telah berupaya meningkaykan hubungan dengan negara lain termasuk Jepang dan Amegika Seriat (AS).
Kunjungan Yoshihida Suga PM Jepang ke Hanoi pada bulan Oktober 2020, Jepang pada prinsipnya setuju memasok peralatan dan tehnologi militer ke Vietnam. Yoshihida Suga dan Nguyen Xuan Phuc menyerukan pentingnya menjaga perdamaian, keamana, kebebasan navigasi dan penorbangan di area kawasan Laut China Solata.
Republik Rakyat China diketahui telah mengKlaim kaeadan Laut China Selatan(LCS) sebesar 90 % sebagai miliknya, negara di sekitar LCS seperti Brunai, Malaysia, Filipina, Taiwan, Indonesia dan Vietnam juga mengKlaim kawasan tersebut, yang hingga kini belum tuntas oersoalan batadnya.
Kawasan LCS memiliki strategis Ekonomi yang sangat besar, lautan ini telah menjadi sepertiga jalur perdagangan dunia dengan nilai US$3 milliar sekaligus menjadi rumah bagi cadangan minyak dan gas yang ganal. Para pejabat lokal Vietnam meminta " Kerja sama yang Tulus " dari Washington dalam menjaga perdamaian di kawasan dan menyatakan keinginannya untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi, ini disampaikan pada menteri luar negeri AS Mike Pompea yang mengunjungi Hanoi pada Oktober 2020.
Dua bangsa menjalin persahabatan,
Vietnam-India latihan militer di Laut China Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar