NusanTaRa.Com
byMuhammaDNunukaN, 12/04/2020
Aminatus Sadiyah muslimah pendakwaa di Tanah Wamena |
Aminatus
Sadiyah, putri asal Lembah Baliem, Desa
Wosilimo, Wamena, Papua, memantapkan
hati untuk terus berdakwah untuk ummat muslim di daerah pedalaman Papua agar
perkembangan ummat Islam dapat lebih baik sesuai keadaan yang sebenarnya. Perjuangan ini ia lakukan dengan Ikhlas meski
perjuangannya itu tak mendapatkan gaji, dirinya tak pernah mengeluh, tetap
semangat mengajarkan para ibu dan anak setempat untuk mengaji karena ia yakin
bahwa balasan Allah lebih bermanfaat.
Semangat Muslimah yang tergabung dalam Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) di Jayawijaya, Papua, tak mengendur, sekalipun dirinya saat itu sedang hamil. Terlebih setelah buah hatinya lahir ke dunia semangat berdakwah Sadiyah terus membara tak pernah kendor terlebih berubah, ia selalu tetap hadir berdakwh kepada sesama ummat Islam setempat.
Semangat Muslimah yang tergabung dalam Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) di Jayawijaya, Papua, tak mengendur, sekalipun dirinya saat itu sedang hamil. Terlebih setelah buah hatinya lahir ke dunia semangat berdakwah Sadiyah terus membara tak pernah kendor terlebih berubah, ia selalu tetap hadir berdakwh kepada sesama ummat Islam setempat.
Aminatus
Sadiyah wanita asli Papua telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
berdakwah dari satu tempat ketempat lainnya dalam menyebarkan cahaya Islam di
bumi Cenderawasih itu. Sebagaimana
ajaran Islam dalam Al’Quran dan Sunnah bahwa adalah kewajiban bagi setiap ummatnya
untuk berdakwah atau mnyampaikan risalah Allah tentang kebaikan dan kebenaran
dalam menerangi cahaya Islam.
Baginya menjadi tantangan tersendiri berdakwah di tanah papua untuk lebih memajukan sesama ummat islam, namun itu baginya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang harus ia lalui dan tidak membuatnya mengeluh. Setiap minggu beliau mengajari mama-mama dan anak-anak mengaji, membaca dan beliaupun masih sempat untuk kuliah ke Wamena mengupgrade diri agar lebih berdaya guna sebagai sosok perempuan tangguh Lembah Baliem Jayawijaya.
Atas segala jasa dan pengabdiannya dalam penyebaran dan peningkatan ummat Islam di Papua akhirnya berbuah manis juga baginya, karena beliau telah terpilih untuk mengikuti Umroh menunaikan rukun Haji secara gratis yang digagas oleh lembaga BSMI bersama pihak terkait lainnya. “ Alhamdulilah, beliau terpilih untuk umroh gratis ”, Ujar cuitan BSMI di akun Twitter Resmi, @BsmiJayawijaya, Jumat (07/02/2020).
Christ Wamea, Tokoh Papua. |
Setiap
pekan para ibu dan anak-anak di sana, diajarkan mengaji dan membaca dan semua
itu Sadiyah lakukan di tengah
kesibukannya melanjutkan pendidikan tersebut di Wamena. Bahkan, dalam mengajak para peserta didiknya ia
tak ragu-ragu untuk mengantar jemput para ibu dan anak-anak untuk kembali ke honai—rumah
khas suku Baliem—meskipun jaraknya tak main-main jauhnya.
Cerita yang semakin hari semakin menyita perhatian publik ini, sampai di telinga Tokoh Papua, Christ Wamea dan menyebutnya sebagai sosok inspiratif, Christ mengapresiasi serta turut melayangkan doa, baik untuk Sadiyah, pun tanah Papua. “ Semoga Aminatus Sadiyah menjadi inspirasi bagi perempuan Papua yang lain di Lembah Baliem ”, Ujar SiDin dalam media sosial Twitter pribadi, @ChristWamea.
“ Muslimah tangguh dari tanah Papua. Berhijab itu ibadah. Semoga menjadi pendakwah yang baik dan menjadi berkah bagi tanah Papua. Papua adalah Indonesia ”, Ujar SiDin Christ Wamea.
Mesjid Tertua di desa WERTUAR PATIMBURAK Papua |
Berdakwah
kewajiban untuk setiap manusia,
Aminatus Sadiyah Pejuang muslimah di puncak Wamena.
Aminatus Sadiyah Pejuang muslimah di puncak Wamena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar