NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 24/04/2020
Mr. Tedros Adhanom Ghebreyesus Dirjen WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa virus Corona masih akan terus berada di dunia untuk waktu yang lama. WHO menyatakan bahwa kebanyakan negara saat ini masih berada dalam tahap awal pandemi. " Sebagian besar negara masih dalam tahap awal epidemi mereka. Dan beberapa yang terdampak di awal pandemi sekarang mulai melihat kemunculan kembali kasus-kasus ", Ujar SiDin Tedros Adhanom Ghebreyesus Dirjen WHO dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Swiss.
Lembaga
yang berbasis di Jenewa, Swiss itu juga memperingatkan dampak dari
pengangkatan / pelonggaran aturan pembatasan (lockdown) yang sudah dilakukan
beberapa negara dengan jumlah kasus corona terbanyak, seperti negara-negara
Eropa. Sebagaimana diketahui, beberapa
negara di dunia yang sebelumnya menerapkan lockdown telah mulai melonggarkan
pembatasan demi mencegah dampak menghancurkan pada ekonomi, meskipun lockdown
terbukti cukup mampu membatasi penyebaran wabah asal Wuhan, China itu.
" Jangan salah, kita masih harus menempuh jalan
panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama ",
imbuhnya lagi, Kamis (23/4/2020). Setidaknya epidemi ini akan berlangsung
hingga penemuan vaksin Covid-19 telah dapat digunakan untuk vaksin temuan pakar
di Cina saat ini menjalani pengujian
diperkirakan paling cepat bulan September ini dapat digunakan sedang temuan Tim medis Corona USA
baru dapat digunakan tahun 2021.
" Sebagian besar negara masih dalam tahap awal
epidemi mereka. Dan beberapa yang terkena dampak awal pandemi sekarang mulai
melihat kenaikan dalam jumlah kasus
" dan Tedros menyampaikan pendapatnya di saat kasus
corona global terus meningkat, per Kamis
pagi, sudah ada 2.635.281 orang terinfeksi corona di seluruh dunia, dengan
total kematian mencapai 184.048 dan sembuh 717.371 orang sementara kasus di AS menjadi yang terbanyak di dunia 560.433
kasus dengan 22.115 kematian dan 32.634 sembuh.
Dia
mengatakan sebagian besar epidemi di Eropa barat tampaknya stabil atau
menurun, " Namun meski angkanya rendah, kami melihat
tren kenaikan yang mengkhawatirkan di Afrika, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan, serta Eropa timur ", Ujar
SiDin Tedros. Saat ini lebih dari 2,6 juta kasus positif Corona telah dilaporkan di
dunia sejak wabah ini pertama kali muncul di China pada Desember 2019 lalu.
Pemerintah
Amerika Serikat telah menuding WHO sangat terlambat mengingatkan bahaya virus
tersebut, juga terlalu lunak pada Beijing dan bahkan menutup-nutupi wabah ini. Tedros menampik dengan menegaskan bahwa badan kesehatan PBB itu
mengumumkan pandemi di waktu yang tepat.
" Melihat ke belakang, saya
pikir kami mengumumkan keadaan darurat pada waktu yang tepat dan ketika dunia
memiliki cukup waktu untuk merespons ",
Ujar SiDin Tedros.
Penerapan
LockDown ketat selama ini nampak telah membawa hasil yang cukup signipikan
meski menimbulkan kehancuran ekonomi
dibeberapa negara, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mulai
mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan di beberapa wilayah mulai awal
Mei mendatang. Trump menyebut alasannya
untuk melakukan hal itu adalah demi mencegah kehancuran betel ekonomi akibat
meningkatnya pengangguran, meski
beberapa pakar memprediksikan bahwa
AS mungkin akan menghadapi
gelombang kedua wabah corona pada musim dingin nanti yang lebih betel.
Rencana
AS untuk membuka kembali ekonominya itu bertolak belakang dengan apa yang
diumumkan pemerintah Finlandia dan Spanyol. Sebagaimana dilaporkan AFP,
Finlandia yang saat ini memiliki 4.129 kasus corona dengan 149 kematian dan
2.000 orang sembuh, mengatakan akan mempertahankan larangan pertemuan yang
dihadiri lebih dari 500 orang hingga Juli.
Spanyol yang memiliki kasus corona terbanyak kedua di dunia, yaitu
208.389 kasus dengan 21.717 kematian dan 85.915 sembuh, mengatakan tidak
berencana mengurangi lockdown ketat yang telah diterapkan beberapa bulan
terakhir hingga Mei.
" Kita harus sangat berhati-hati dalam fase
ini ", Ujar SiDin Pedro
Sanchez Perdana Menteri Spanyol.
LockDown mengurangi pertambahan Corona,
Corona menurut WHO akan memakan waktu lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar