NusanTaRa.Com
byBambanGNunukaN, 01/05/2020
Mengantisipasi
akan kelangkaan pangan Nasional khususnya Beras Presiden Jokowi menyerukan agar
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk 'keroyokan' membuka lahan baru
untuk persawahan sebagai bentuk antisipasi kelangkaan pangan apabila terjadi
kekeringan dan dampak epidemi Corona yang melanda. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa instruksi tersebut datang langsung dari Presiden
Joko Widodo (Jokowi) salah satu lahan
yang disarankan untuk dibuka yakni lahan basah atau lahan gambut.
" Presiden meminta BUMN dan daerah, serta
Kementerian Pertanian untuk membuka lahan baru untuk persawahan yaitu lahan
basah dan lahan gambut ", Ujar
SiDin Airlangga sebagaimana di pantau
NusanTaRa.Com, Selasa (28/4/2020). Dia menambahkan saat ini sudah
dibuat perencanaan agar lahan tersebut bisa ditanami padi, walaupun BMKG memperkirakan ancaman kekeringan tidak
akan terjadi pada tahun ini antisipasi perlu disiapkan.
" Di Kalimantan Tengah diperkirakan ada lebih
dari 900.000 hektare, yang sudah siap 300.000 hektare juga yang dikuasai BUMN
ada sekitar 200.000 hektare agar dibuat perencanaan ",
Ujar SiDin Airlangga. Jokowi
khawatir terjadi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Maka dari itu,
perlu adanya langkah antisipasi mencegah kekeringan apalagi di tengah wabah
pandemi Covid-19 sehingga ketersedian pangan nasional dapat tersedia sebagaimana
mestinya.
Jokowi
khawatir terjadi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Oleh karena itu,
perlu ada langkah antisipasi mencegah kekeringan apalagi di tengah wabah
pandemi Covid-19 yang penuh pembatasan aktipitas. " Walaupun BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika) sampaikan tidak akan ada cuaca kering ekstrem. Namun kami
monitor apakah di semester II tantangan alam baik kekeringan atau hama lima
tahunan ", Ujar SiDin Jokowi.
Pembukaan
lahan yang Jokowi minta ini sejalan dengan Indonesia yang mulai mengalami
defisit bahan pokok di tengah pandemi corona dan mengingatkan soal risiko krisis pangan yang
terjadi sebagai dampak dari pandemi corona. Hal ini merespons Organisasi Pangan Dunia
(FAO) yang sudah mengingatkan potensi krisis pangan di tengah corona, "
FAO telah mengeluarkan peringatan adanya potensi kelangkaan pangan dunia
sebagai dampak panjang dari pandemi Covid-19. Di dalam negeri, sejumlah langkah
sudah kita ambil dan persiapkan sejak dini untuk memastikan ketahanan pangan di
daerah-daerah selama pandemi ", Ujar SiDin Jokowi dalam aku media sosialnya,
Senin (13/4).
Jokowi
menyebut untuk defisit tersebut sudah
dapat terpantau dari data pada
pasokan beras, jagung, cabai, bawang merah, telor ayam, gula pasir dan bawang
putih Nasional. Bahkan untuk beras defisit pasokan sudah terjadi di 7
provinsi, Jagung defisit terjadi di 11 provinsi, Cabai besar 23 provinsi, Bawang merah 1 provinsi, Telor ayam di 22 provinsi, Gula pasir 30 provinsi dan Bawang putih di 31 provinsi. Jokowi pun sempat menyoroti peringatan
kelangkaan bahan pangan seperti diungkapkan Organisasi Pangan dan Pertanian di
tengah pandemi corona.
Presiden
Joko Widodo (Jokowi) meminta program stimulus ekonomi yang dianggarkan untuk
penanganan dampak virus corona (Covid-19) juga dapat menjangkau para petani.
Dengan stimulus ekonomi ini, diharapkan petani dapat terus berproduksi saat
masa pandemi corona. " Program stimulus ekonomi juga benar
menjangkau yang berkaitan dengan produksi beras kita, artinya menjangkau petani
kita ", Ujar SiDin Jokowi saat memimpin rapat
terbatas melalui video conference, Selasa (28/4/2020).
Jokowi
juga mengatakan selain memastikan ketersediaan bahan-bahan pokok, pemerintah
telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan
memberikan bantuan bahan pokok yang amat dibutuhkan di tengah kebijakan tanggap
darurat Covid-19 ini. Ia
menyatakan musim panen pada bulan ini akan berlangsung lancar, Hanya saja, bisa saja musim panen pada
Agustus dan September 2020 mendatang akan terganggu.
Corona
berdampak krisis pangan,
Jokowi ajak BUMN buka
lahan persawahan atasi pangan.
Semoga sukses
BalasHapusKeterbatasan pangan akan tertasi dan pemulihan kondisi Corona akan sukses
BalasHapus