NusanTaRa.Com
byJoneDPringgoNDandI, 29/04/2020
Gabungan
Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia atau GP Jamu mengeluhkan masuknya
jamu impor dari China ke rumah sakit rujukan Kementerian Kesehatan untuk mendukung
penanganan virus corona, sebagai satu pilihan dalam penyembuhan. Jamu
impor dari China tersebut merupakan donasi yang dikoordinir oleh Satuan Tugas
(Satgas) Lawan Covid-19 DPR RI dalam mendukung penyembuhan pasien Corona dan
menjalani racikan dalam negeri.
Ketua
GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi mengaku keberatan dengan masuknya jamu impor China. Apalagi, Indonesia sudah memiliki banyak
produk jamu yang tentunya sangat membutuhkan apresiasi tersebut demi kelancaran
dan promosi usaha agar dapat di manfaatkan umum. "
Saya melihat ada Satgas DPR RI mengimpor jamu dari luar secara besar.
Terus terang, saya keberatan dengan hal ini. Karena yang saya tahu, formula
dalam jamu impor itu yang diberikan oleh satgas DPR RI itu juga kami bisa
buat ", Ujar SiGaluh Dwi dalam rapat virtual dengan
Komisi VI DPR, Senin (27/4).
Ranny
juga menyebut jika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak mengetahui
masuknya jamu impor dari China, bahkan
BPOM justru mempertanyakan masuknya jamu China tersebut kepada GP Jamu, salah satu bahan baku jamu impor China itu
terlarang di Indonesia oleh BPOM. "
Kemudian saya tanya barang itu bisa masuk izin dari siapa ? Itu (izin) dari Kemenkes, masalahnya adalah
dokter-dokter itu bingung bagaimana pakai obat ini, kemudian mereka tanya ke BPOM
lalu BPOM tanya ke GP Jamu ", Ujar
SiGaluh Dwi dari GP Jamu.
Menanggapi
hal ini, Habiburakhman Anggota DPR Fraksi
Partai Gerindra angkat suara terkait keluhan Gabungan Pengusaha (GP) Jamu dan
Obat Tradisional soal masuknya jamu impor dari China ke rumah sakit rujukan
untuk penanganan pasien virus corona yang dikoordinir oleh Satgas Lawan
Covid-19 DPR RI. Habiburakhman
mengatakan jika obat herbal China tersebut bukan produk impor, tapi Obat Herbavid 19 obat herbal yang diproduksi
di Indonesia menggunakan delapan jenis bahan lokal dan tiga bahan impor dari
China yakni honeysuckle, forsythia dan biji burdock.
" Perlu dijelaskan bahwa tidak benar jika obat
herbal Herbavid 19 impor dari China. Obat herbal ini menggunakan delapan jenis
bahan yang ada di Indonesia dan tiga bahan impor dari China karena memang tidak
ada di Indonesia ", Ujar SiDin Habiburakhman melalui keterangan resmi yang
diterima CNNIndonesia.com, Selasa (28/4).
Ketua
Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia
(PDPOTJI) Inggrid Tania menduga jamu impor dari China tersebut dianjurkan dalam
buku penanganan covid-19 milik pemerintah China dan buku itu telah diserahkan
kepada Kementerian Kesehatan. Menurutnya,
Pemerintah China memasukkan jamu tradisional dalam rekomendasi lantaran
prosedur tetap (protap) mereka, yaitu setiap pasien diberikan pengobatan
integratif antara obat tradisional dan konvensional. Namun, produk jamu tradisional tersebut
belum melalui uji klinis, baru sebatas testimoni dari pasien-pasien yang sembuh
setelah diberikan jamu tradisional China.
" Nah dari situ, saya kira Pemerintah China ada
misi dagang untuk ekspansi obat tradisional ke luar, sehingga mereka membuat
semacam publikasi bahwa mereka merekomendasikan obat tradisional China ke berbagai
negara termasuk Indonesia ", Ujar
SiGaluh Inggrid Tania. Di Indonesia
sendiri, jamu tradisional belum melalui uji klinis untuk penyembuhan covid-19.
Meskipun, berbagai testimoni pasien sembuh melalui pengobatan jamu tradisional
cukup banyak muncul di media massa.
" Ini memang harus dikonfirmasi melalui uji
klinis. Kami bersama LIPI, UGM, dan Kalbe Farma berencana uji klinik di Wisma
Atlet terhadap jamu Indonesia yang diproduksi oleh Kimia Farma ", Ujar SiGaluh Inggrit Tania. Inggrid mengaku cukup menyayangkan masuknya
jamu impor China ke RS rujukan karena setelah diteliti jamu asal China tersebut
dianjurkan untuk pasien ODP dengan gejala, seperti kembung dan meriang.
Sementara
itu, Anggota Komisi VI DPR sekaligus anggota Satgas Lawan Covid-19 DPR Andre
Rosiade menjelaskan jamu tradisional China merupakan salah satu sumbangan dari
pimpinan DPR RI yang memiliki pengalaman sembuh dari covid-19 setelah
mengkonsumsi jamu tersebut. " Karena memang obat herbal fit itu teruji. Ada
salah satu pimpinan DPR dan enam keluarganya terpapar dan mereka sembuh dengan
herbal fit itu, sehingga dia ber-nazar membantu pasien corona dengan memberikan
obat tersebut ", Ujar SiDin Andre Rosiade, jamu tersebut juga
racikan dalam negeri.
" Jadi kami ingin membantu kerja pemerintah.
Tidak ada unsur komersial sama sekali dan tidak menggunakan uang negara. Tidak
hanya itu, kami juga donasikan APD, masker, hand sanitizer, dan sebagainya ",
Ujar SiDin Andre sembari menambahkan akan menyampaikan keluhan GJ Jamu kepada anggota Satgas Lawan Covid-19 DPR dan membuka
kesempatan bagi GP Jamu terdapat bahan
tradisional dapat menyembuhkan covid-19
untuk dapat didistribusikan kepada pasien.
Rempah
obat tradisionil sejak dahulu,
Penggunaan
Jamu dari China di Protes GP Jamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar