NusanTaRa.Com
byLaSikUAgaY, 21/05/2020
“ Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil
Presiden KH Ma’ruf Amin harus mundur agar Indonesia terselamatkan dari
kepentingan asing dan penghianatan terhadap Pancasila “,
demikian beberapa kalimat yang terlontar dari beberapa tokah di Tanah
air yang melihat di akhir-akhir ini keadaan bangsa terancam seperti dari
kalangan APIB dan Ruslan Buton Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara, di awal bulan mei ini yang tentunya sangat mengagetkan dan mencuri perhatian publik Indonesia.
“ Kami mohon kepada Bapak Presiden dan Wakil
Presiden untuk dengan hormat segera mengundurkan diri ”, Ujar kalangan Aliansi Profesional
Indonesia Bangkit (APIB) dalam pernyataannya,
Rabu (20/5/2020). APIB
merupakan kumpulan purnawiran TNI dan tokoh masyarakat. D i dalamnya terdapat barisan Kolonel (Purn)
Sugeng Waras, Letjen TNI Purn Yayat
Sudradjay, Mayjen TNI Purn Soenarko, Mayjen TNI Purn Deddi S Budiman dan
Brigjen KadirJanggo LegendS.
Desakan
mundur terhadap Jokowi dan KH Ma’ruf
Amin karena kebijakan tidak berpihak kepada rakyat menurut APIB. “ RUU
Omnibuslaw sangat menguntungkan kapitalis komunis, tetapi sangat merugikan
rakyat, melanggar UUD 1945. RUU no 1/2020 menjadi UU, sangat menguntungkan
koruptor dan kapitalis komunis, tetapi merugikan rakyat, melanggar UUD 1945.
RUU Minerba menjadi UU sangat menguntungkan kapitalis komunis, tetapi sangat
merugikan rakyat dan anak cucunya ”,
Ujar Kalangan APIB ungkapnya.
Sebelumnya,
Ruslan Buton Panglima Serdadu Eks
Trimatra Nusantara telah mengatakan, “ Bila tidak mundur, bukan menjadi sebuah
keniscayaan akan terjadinya gelombang gerakan revolusi rakyat dari seluruh
elemen masyarakat ”, senin 18 mei 2020. Tidak
menutup kemungkinan adanya revolusi rakyat jika Presiden Joko Widodo (Jokowi)
tidak mundur dari jabatannya karena adanya keresahan masyarakat.
Jokowi
mundur dari jabatannya untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
kata Ruslan Buton. “ Sebelum kedaulatan negara benar benar runtuh
dan dikuasai asing terutama Cina Komunis
”, Ujar SiDin Ruslan Buton dengan Plabomoranya (hebatnya). Ruslan Buton mengatakan, berbagai kebijakan
Presiden Jokowi selalu melukai dan merugikan kepentingan rakyat, bangsa dan
negara. Yang lebih menghawatirkan lagi adalah ancaman lepasnya kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kami cintai ini.
Bahkan
mantan Wakil presiden Indonesia Yusup Kalla sempat turun kejalan menyikapi
beberapa polemik kebijakan pemerintahan Jokowi yang tak pro Rakyat seperti Penggunaan
TKA, Harga BBM, Pelonggaran
kebijakan PSBB Corona, Kebijakan infrastruktur yang kurang klop. JK melihat keadaan ini sebagai tanda perlunya ada
perombakan dalam pemerintahan agar terjadi geliat pembangunan yang sehat dan
akan memunculkan pemerintahan yang
kompak.
Bagi
APIB, sangat riskan RUU Haluan Ideologi
Pancasila (HIP) yang tidak memasukkan ketetapan MPRS no XXV / 1966 dalam
konsideran. “ Pancasila di peras jadi Trisila, diperas lagi
menjadi ekasila, diduga akan diperas lagi, maka Pancasila jadi tidak ada
akhirnya menjadi sosialis dan komunis.
Artinya anggota DPR patut diduga akan menghidupkan kembali faham komunis
di NKRI ”, Ungkap APIB.
Beberapa
hal belakangan yang cukup menarik perhatian khalayak umum terkait kebijakan
pemerintahan Jokowi seperti kebijakan pemerintah mengimpor TKA Cina
diduga pembawa faham komunis dan Covid-19, TKI pulang dikarantina, sementara
buruh di dalam negeri lagi musim di PHK dan juga banyak pengangguran. “ Harga
BBM rakyat minta diturunkan, pemerintah tak pernah menurunkan, malah iuran BPJS
dinaikkan, disaat musim covid 19 dan musim PHK dan banyak pengangguran, adalah
kebijakan yang sangat menyengsarakan rakyat
”, Ujar APIB.
“Suka
atau tidak suka, di era kepemimpinan saudaralah semua menjadi kacau balau alias
amburadul dalam segala hal. Entah karena ketidakmampuan saudara, atau bisikan
kelompok yang memiliki kepentingan yang tidak saudara fahami atau mungkin
karena saudara telah tersandera oleh kepentingan elit politik “, Ujar SiDin Ruslan Buton. Menurut Ruslan Buton, lengsernya Jenderal
Besar Suharto, bisa menjadi sebuah acuan atau referensi Presiden Jokowi
mengundurkan diri untuk keselamatan bangsa.
Kebijakan
negara dan rakyat tidak sejalan,
Demi
bangsa Jokowi didesak mundur dari Presiden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar