NusanTaRa.Com
byPunGKadA, 30/04/2020
Ditengah
masa pandemi Virus Corona yang menerpa hampir seluruh pelosok negeri ini,
justru pemerintah pusat mengizinkan Tenaga Kerja Asing (TKA) China masuk ke
Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) atau Anoa,
TKA Cina sebanyak 500 orang tersebut dengan tujuan bekerja di perusahaan nickel PT
Virtu Dragon Nickel Industry (VDNI) yang berada di Kecamatan Morosi, Kabupaten
Konawe. Soal rencana kedatangan 500 TKA
Cina pun diakui oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, saat ditemui di Rumah Jabatan
(Rujab) Gubernur Sultra, Senin (27/4/2020).
Menanggapi
kebijakan pusat tersebut orang nomor satu di Sultra ini menolak tegas akan kebijakan
pemerintah pusat untuk mendatangkan TKA Cina, penolakan tersebut tentu terkait
juga dengan kebijakan Lockdown pusat yang baru digelontorkan terkait penanganan
Virus Covid-19 yang nota benenya berasal dari daratan China. Bapak Gubernur Sultra yang merupakan Politisi
Partai Nasional Demokrat (NasDem) menanggapi akan hal itu, langsung
melaksanakan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), DPRD
Sultra, Danrem, Kapolda, dan Imigrasi.
“ Inti pertemuan ini, yakni kita keberatan
untuk kebijakan memasukan kembali 500 TKA asal Cina. Walaupun surat-surat
pendukung bebas dari Corona, namun itu tetap tidak bisa kita terima, sebab
bebrepa waktu lalu kedatangan 49 TKA Cina juga mengundang reaksi penolakan dari
masyarakat ”, Ujar SiDin Ali Mazi dengan tegas. Dia
juga menambahkan, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak PT VDNI terkait
kedatangan 500 TKA Cina, untuk menunda sementara, sampai wabah ini benar-benar
sudah tidak ada, “ Intinya dengan suasana kebatinan masyarakat
menghadapi corona tidak tepat dengan memasukan TKA asal Cina ”,
Ujar SiDin Ali Mazi dengan Plabomoranya (gagahnya).
Gubernur
Sultra Ali Mazi menambahkan bahwa seharusnya 500 TKA itu sudah berada di Sultra
sejak 22 April lalu, “ Tapi
saya langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga
DPRD terkait kebijakan tersebut. Kita
undang Dandrem, Kapolda, Imigrasi juga DPRD. Kesimpulan kita keberatan untuk
kebijakan memasukan kembali 500 TKA asal Cina
”, Ujar Gubernur Sultra. Untuk
itu, dirinya pun mengaku juga telah mengundang dari pihak Virtue Dragon untuk
menunda sementara waktu keinginannya, “ Paling
tidak, kita selesaikan dulu wabah corona ini. Dengan harapan saat selesai,
semua bisa kembali sedia kala ”, tegasnya.
Politisi
NasDem ini menjelaskan alasan penolaknnya terserbut bahwa ditengah kondisi
wabah corona, sangat tidak memungkinkan untuk memasukan TKA asal Cina sekalipun
dimasukan TKA itu disertai dengan surat-surat pendukung bebas dari wabah
corona. “ Bagaimana mungkin. 49 yang lalu saja, kita
sudah babak belur. Kita juga tetap harus lakukan karantina sesuai dengan
perundang-undangan. Suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona tidak tepat
dengan memasukan TKA asal Cina ”, Ujar SiDin Ali Mazi.
Demonstrasi
menolak kedatangan 49 tenaga kerja asing/ TKA China di Kantor Imigrasi Klas IA
Kendari berujung ricuh dengan saling adu jotos dan dorong-mendorong dengan
pihak keamanan, Rabu (18/3). Saat itu massa berjumlah puluhan orang yang
mengatasnamakan diri Pembela Kesatuan Tanah Air Bersatu (PEKAT-IB) Sulawesi
Tenggara mendatangi kantor Imigrasi memprotes kehadiran 49 TKA asal China. "
Meminta kepada Imigrasi Kendari untuk menolak masuknya TKA dari luar
negeri karena telah mengkhawatirkan masyarakat Sultra ", Ujar SiDin Amril Ketua PEKAT-IB
Sultra saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Keputusan
Gubernur Sultra sangat didukung oleh sikap Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh
dalam menyikapi keadaan tersebut yang menurutnya, daerah tidak anti terhadap
investasi dari Cina namun ia menambahkan, “ Namun
situasinya tidak tepat. Kalau bisa ditunda sementara waktu hingga masalah
corona ini berhasil kita lewati. Setelah kita kembali seperti semula, silahkan
kembali melanjutkan investasinya ”.
Muh
Endang Wakil Ketua DPRD Sultra, dirinya
bahkan dengan tegas siap untuk membuat pernyataan resmi ditandatangani oleh
seluruh Pimpimpinan bersama Gubernur dan Forkopimda, guna meminta Presiden Joko
Widodo membatalkan kebijakan tersebut. “ Kita tanda tangan semua kita serahkan kepada
Presiden. Kita tegas nyatakan bahwa, Sultra sementara waktu menolak kehadiran
TKA Cina ”, Ujar SiDin Endang Tagas.
Orang
Asing banyak berkunjung ke Nusantara,
Ali
Mazi Gubernur Sultra menolak TKA dari China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar