NusanTaRa.Com
byJoneDPringgoNDandI, 15/05/2020
Perkembang
pertumbuhan pandemi Covid-19 tidak saja
menurunkan kadar kesehatan hingga kematian tapi bahkan dapat mengancam stabilitas ekonomi
daerah akibat dari kebijakan yang dikeluarkan dalam mengatasi Corona. Di tengah situasi ini, mulai 20 Mei (pekan
depan) hingga November 2020, PT Pertamina Hulu Energy (PHE), anak usaha PT
Pertamina (Persero) akan mulai melakukan pengeboran offshore pada sumur Parang
2 dan Parang 3 di Wilayah Kerja Blok Nunukan di sekitar perairan Pulau Bunyu,
Kabupaten Bulungan.
Jadwal tersebut terungkap dalam pertemuan virtual Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie dengan Direktur Eksplorasi PHE, Mutalib Masdar dan General Manager PHE Nunukan Company (PHENC) dan jajarannya melalui Video Conference, Kamis (14/5), yang tentunya satu rahmat dalam mengatasi krisis Covid-19 nasional ini. Sesuai pemaparan pihak PHE, pengeboran sumur Parang 2 dan Parang 3 masing-masing akan berlangsung 90-100 hari. Parang 2 akan drilling dari Mei-Juni dan testing Juni-Agustus. Kemudian Parang 3 drilling pada Agustus-September dan testing pada September-November.
Jadwal tersebut terungkap dalam pertemuan virtual Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie dengan Direktur Eksplorasi PHE, Mutalib Masdar dan General Manager PHE Nunukan Company (PHENC) dan jajarannya melalui Video Conference, Kamis (14/5), yang tentunya satu rahmat dalam mengatasi krisis Covid-19 nasional ini. Sesuai pemaparan pihak PHE, pengeboran sumur Parang 2 dan Parang 3 masing-masing akan berlangsung 90-100 hari. Parang 2 akan drilling dari Mei-Juni dan testing Juni-Agustus. Kemudian Parang 3 drilling pada Agustus-September dan testing pada September-November.
Sebagaimana
diketahui bahwa PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
anak usaha PT Pertamina (Persero), berhasil menemukan cadangan migas
baru ini sekitar Maret 2017 melalui pengeboran eksplorasi di struktur Parang,
Blok Nunukan, Kalimantan Utara yang berada di perbatasan Indonesia dan
Malaysia. Presiden Direktur Pertamina
Hulu Energi Gunung Sardjono Hadi mengatakan saat itu, ini merupakan uji sumur yang ketiga dari tujuh
pengetesan. memiliki potensi produksi
minyak sebesar 2.500 barel per hari (bph).
" Kita berdoa, semoga cadangannya berhasil ditemukan. Dan itu akan menjadi sumber energi nasional khususnya gas. Kaltara bisa jadi penyumbang dan ikut menjaga ketahanan energi nasional ", Ujar SiDin Irianto Lambrie Gubernur Kaltara. Cadangan gas Blok Nunukan cukup besar. Bahkan berdasarkan temuan tahun 2017, di sumur Parang 1, terdapat cadangan yang signifikan, dan masuk dalam 10 besar temuan dunia yaitu 850 Triliun Cubic Feet (TCF) gas. Cadangan itulah yang nanti menjadi vital untuk komersialisasi Blok Nunukan.
Pengeboran sumur Parang 2 dan 3 juga untuk membuktikan apakah temuan di sumur Parang 1, Badik dan West Badik ekonomis untuk dikembangkan. Kata Gubernur, proyek ini sangat krusial bagi PHE, Pertamina, dan bangsa Indonesia. " Mudah-mudhan nanti hasil temuan dari sumur Parang 2 dan Parang 3 akan memberi hasil yang signifikan dan resources migas di Kaltara bisa dikomersialisasi ", Ujar SiDin dengan Plabomoranya (Hebatnya).
" Kita berdoa, semoga cadangannya berhasil ditemukan. Dan itu akan menjadi sumber energi nasional khususnya gas. Kaltara bisa jadi penyumbang dan ikut menjaga ketahanan energi nasional ", Ujar SiDin Irianto Lambrie Gubernur Kaltara. Cadangan gas Blok Nunukan cukup besar. Bahkan berdasarkan temuan tahun 2017, di sumur Parang 1, terdapat cadangan yang signifikan, dan masuk dalam 10 besar temuan dunia yaitu 850 Triliun Cubic Feet (TCF) gas. Cadangan itulah yang nanti menjadi vital untuk komersialisasi Blok Nunukan.
Pengeboran sumur Parang 2 dan 3 juga untuk membuktikan apakah temuan di sumur Parang 1, Badik dan West Badik ekonomis untuk dikembangkan. Kata Gubernur, proyek ini sangat krusial bagi PHE, Pertamina, dan bangsa Indonesia. " Mudah-mudhan nanti hasil temuan dari sumur Parang 2 dan Parang 3 akan memberi hasil yang signifikan dan resources migas di Kaltara bisa dikomersialisasi ", Ujar SiDin dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Pengeboran
yang sejatinya telah berjalan pada Maret tahun 2019 namun tertunda karenarig
yang telah diperoleh menemui sejumlah kendala kata Direktur Utama PHE Meidawati, "
Rig-nya sudah 75% persiapan, namun ada kendala dengan rig-nya ",
Ujar Meidawati kepada NusanTaRa.Com,
Rabu (11/3/2019)kala itu.
Mengatasi akan hal ini, salah
satu langkah yang ditempuh PHE yakni dengan meminta dukungan dari Satuan Kerja
Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Pemprov
Kaltara akan terus berkontribusi ini mulai dibuktikan dengan penerbitan
perizinan kegiatan PHE dan PHENC di Bunyu yakni Izin Lingkungan serta UKL-UPL, " Rencana
apapun PHE akan kami beri dukungan sesuai dengan kewenangan provinsi ", Ujar SiDin Irianto Lambrie. Gubernur mengatakan, semua ini sebagai bukti Pemprov
Kaltara berkomitmen untuk mendukung segala bentuk investasi yang menguntungkan
negara dan daerah, termasuk investasi pemerintah melalui unit usaha BUMN.
Selain
mendukung rencana pengeboran tersebut, Pemprov Kaltara sejauh ini juga konsen
memfasilitasi Pertamina dan PT Karya Mineral Jaya agar investasi kilang metanol
di Pulau Bunyu senilai 800 juta USD bisa direalisasikan oleh PT KMJ. Rencana
investasi itu kata Gubernur membuka lapangan kerja sampai 3000 orang. "
Semestinya sudah mulai 2020. Dan tahun 2024 industri metanolnya
beroperasi dan menyerap tenaga kerja 3000 orang. Ini yang kami dorong dan
komunikasikan dengan jajaran Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN agar ada
kejelasan realisasi ", Ujarnya Laji.
Dalam pertemuan Virtual tersebut Gubernur melalui video meeting mengusulkan perubahan nama WK Blok Nunukan
menjadi Blok Bunyu atau Blok Bulungan karena wilayahnya berada di Bulungan. Begitu pun dengan Blok Maratua, disarankan
diubah karena sebagian besar lokasinya di Kaltara, bukan di Kaltim. Termasuk juga perubahan nama Blok Tarakan,
yang berlokasi di Nunukan. " Jangan
sampai timbul kesalahan persepsi antar daerah. Ini juga sudah saya sampai
kepada Pertamina, kepada Pak Tanri Abeng,
termasuk Komisi VII DPR RI ", Ujar SiDin Irianto Lambrie.
Presiden Direktur PHE (Pertamina Hulu Enegy) Gunung Sardjono Hadi |
NgeBor
minyak di dasar Blok Nunukan,
PT Petamina Ngebor blok Nunukan pekan depan.
PT Petamina Ngebor blok Nunukan pekan depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar