Selasa, 03 Desember 2024

PENGARUH JAWA (MAJAPAHIT) DI SULAWESI

NusaNTaRa.Com   

byTarmidIKapundjeN,       S  e  n  i  n,   0   2      D   e   s   e   m   b   e    r      2   0   2   4    

Gajah Mada, Patih Amangkhubumi Kerajaan Majapahit. Sumpahnya yang terkenal adalah Sumpah Palapa.

PENGARUH JAWA(MAJAPAHIT).   Temuan  tertua tentang pengaruh Hindu  di Sulawesi adalah archa  Budha  dari bahan perungu yang ditemukan  di muara Sungai Karama di desa Karama,  kecamatan Sempaga Kabupaten Mamuju,  Sulawesi Barat.   Diporkirakan archa Budha ini sengaja ditompatkan  menghadap ke laut untuk melindungi para pelaut seperti seperti kebiasaan orang Jepara, Dong Duang (Vietnam)  dan Kalimantan.   Tentang catatan  tertua tentang Sulawesi dalam sumber jawa adalah dari sumber Nagarakartagama yang menyatakan bahwa  Banggawi adalah salah satu Wilayah pengaruh Singhasari yang diperintah  Kertagama  (1268 - 1292 M).

Pada masa pemerintahan Tribuanatunggadewi (1328 - 1350 M) dari Majapahit,  sang patih baru Gajah Mada  bersumpah untuk menyatukan seluruh Nusantoro di bawah Majapahit.   khususnya wilayah di Sulawesi  di riwayatkan dalam  Nagarakartagama  :   "Negeri negeri di Bantayan (yaitu Sulawesi),  yang utama adalah negeri Bantayan  di  sisi lain ada  Luwuk,   lalu  negeri - negeri Uda, menjadi tiga serangkai  semua ini adalah negeri yang paling penting di pulau itu secara bersamaan.   Mereka yang disebutkan,  pulau demi pulau (adalah),  Makassar,  Butun, Banggai,  Kunir, Galiyao dan  Salaya. ".

Penegasan tentang daerah tersebut sebagai suatu daerah Majapahit  juga disebutkan  dalam Nagarakartagama,  Pupuh XV  pada musim - musim tertentu pemerintahan di Majapahit  mengirim Pengawai  dan Pendeta  ke daerah  seberang  untuk  Menarik  Upeti  dan  Memberantas penyesatan.    Dari sumber laain disebutkan  bahwa  setelah menundukkan   Bali  dan  Negeri  Sumbawa  pada  tahun  1343,   Gajah  Mada   bersama panglima  Ringgih  lalu melakukan pelayaran  untuk  menakklukkan  daerah Bone di Sulawesi.


1.  L u w u k.

Nama  Luwuk ditemukan di dua tempat  yaitu di Sulawesi Solata dan Sulawesi Tengah,  Toponim Luwuk kemungkinan adalah Luwuk di Sulawesi Selatan.   Selain bekas kerajaan tertua di Sulawesi Selatan juga ditunjang  beberapa data sejarah  yang menyebutkan hubungan dengan Majapahit  misalnya dalam Lontara  GaLigo disebutkan kerajaan Luwuk menjalin hubungan  dengan Majapahit  sekitar  abad ke - 14 M.    Oleh Palras,  hubungan  itu di duga dalam  bentuk perdagangan,  kemungkinan  kerajaan   Majapahit  berdagang kerajinan  yang ditukar dengan Nikel dari Luwu  (sebagai  bahan baku pembuatan Pamor  Keris.    

Dalam lontara Luwu disebutkan  bahwa raja - raja Luwu  pada  masa silam,  ketika  meninggal mayatnya dibakar  yaitu  Suami raja  Luwu  ke -8     bergelar  Maningoe N  Jampue,  setelah wapat  mayatnya di Bakar dengan menggunakan Kayu Jambu   dan Raja  Luwu  ke - 9 bergelar  ManingoE  ri Bajo  dan  mayatnya di  bakar dengan Kayu Bajo.

Di Lontara Galigo disebutkan  pula beberapa  istilah pengaruh Hindu,  seperti  Batara Guru,  Battara Lattu Ana Aji,  Sawaaregading,  Oro  Kelling, Patiangjala, Paratiwi,  Sangiang Seri,  Bisau  dan sebagainya.   Dibagian lain menyebutkan  bahwa   Raja Anak  Aji  telah mempersunting   We Tappa'Cina,  putri  dari  Raja Majapahit.   Dicoritakan  pula bahwa Sawerigading  dalam satu  perjalanannya  menyju ke  Cina  telah  menyerang Majapahit  dan SeriWijoyo.   Sawerigading tidak berhasil menaklukkan  Majapahit,  tetapi berhasil naik tahta di Sriwijoyo.    Selain petunjuk di atas,  di daerah tersebut terdapat sebuah Masjid Kuno  yang memiliki unsur pengaruh  Hindu.   Bahkan sampai sekarang di daerah Luwu masih ditemukan sebuah Kampung Kuno yang disebut Mancapai.


2.  Bantayan.

Toponim Bantayan kemungkinan  adalah  daerah BantaenG  di  Sulawesi Selatan.   Petunjuk yang mendukung antara  lain  ditemukannya sebuah  penutup muka   Orang Mati  yang terbuat  dari  emas,  tiga buah temuan Arca Perungu Dwarawati  dan tidak jauh dari  Bantaeng di jumpai  sebuah makam Kuno  yang oleh Masyarakat setempat  disebut  " Makam To Mancapai ri Bira  (Makam orang Majapahit di Bira).    Sampai abad ke - 9 di daerah Bantaeng dan Bulukumba  terdapat pesta tahunan  ditempat Keramat  KaraenG LowE di  Gantarang Keke.  Diantara benda yang dipuja adalah  Batu berbentuk Lingga  dan Yoni.   Sedangkan menurut catatan tahun  1883 Gaukang (Pusaka kerajaan)  Bantaeng  adalah  Patung Emas berwujut  DewA HindU.


3.  M a k a s s a r.

Kemungkinan Toponim Makasar  adalah   SombA OpU (Gowa)  yang merupakan salah siddi  Kerajaan terbesar  dan terkenal di Sulawesi  Selatan.   Menuru La GaligO  jauh  sebelum TamanurungA ri TammalatE  atau Raja Gowa pertama  turun dari Kayangan  dan memerintah    Gowa,  Gowa  di perintah oleh Batara Guru.   Gelar Batara  juga dipakai  oleh  Raja Gowa  ke - 7  yaitu  Batara  Gowa atau Tumananga  ri Paralakkena.   Disebutkan dalam Negarakertagama  disebut  bahwa kerajaan ini pada abad ke - 14 sudah merupakan kerajaan yang mapan.   Selain bukti keramik dan Genting yang begitu banyak di daerah ini,  hingga sekarang tidak ada petunjuk  yang menunjang hubungan Makassar dengan Majapahit. 


4.  S a l a y a.

Toponim Salaya diduga  sekarang  adalah  Pulau  Selayar  di  Sulawesi Selatan,  berdasarkan banyaknya temuan kuno  di Daerah  tersebut,  diperkirakan hubungan perdagangan    Selayar  dengan  daerah luar sudah  terjalin  sejak  abad  ke - 12 M  dan mencapai puncaknya  sekitar abad ke - 14.   Dalam hukum Pelayaran Amanagappa  menyebutkan bahwa pada musim tertentu Selayar  adalah  daerah yang menjadi Persinggahan  pedagang  yang akan  menuju Maluku dan Mindanao.   Di temukan juga  bangkai Perahu Kuno  dengan Ukirn Naga  dan Relief  Kaligrafi  yang more beautifull dan inskripsi  Malik Tuban,   Pada  awal  abad ke - 16,  penguasa  Tuban  sudah menjadi Islam tetapi masih setia kepada  Kerjaan Majapahit.

  

5.  B a n g g a w i.

Toponim di Banggawi di jumpai di Sulawesi Selatan dan Tengah.    Di Sulawesi Selatan terdapat daerah Banggae dan di Sulawesi Tengah  ada Pulau Banggai.   Banggae adalah nama sebuah Kerajaan Kuno yang  pernah ada di Majene  Sulawesi Barat,  sampai sekarang masih dijumpai  sebuah kampung dengan nama Mancapai yang konon masyarakat kampung  tersebut  mengaku akan dirinya  sebagai  " To Pole - Pole "  yaitu  orang pendatang  yang hidup secara  turun  temurun,  di daerah itu  ditemukan juga Gaes  makanan  Kuno   yang  memiliki  unsur Pengaruh  Hindu.

Sedangkan  di Banggai  Sulawesi Tengah,  Pada masa  dahulu ada  kisah yang menyebutkan   seorang dari Jawa  pernah diangkat  menjadi Raja  Banggai.   Di kisah pada  masa silam Banggai  diperintah  oleh  Andi Lambal,  lalu  datanglah  seorang keturunan  raja Jawa  dari Ternate.   Saat mendatangi  Banggai  ia  menikah dengan saudara  dari Istri  Raja Adi Lambal.   Melihat  Raja Jawa itu pandai  mengatur  pemerintahan  maka  Adi Lambal   menyerahkan Pemerintahan   Banggai  kepada  Raja  dari  Jawa itu  yang  digelar  Tomundoi  Doi  Jawa  (Raja  dari  Jawa.


6.  B u t u n.

Toponim Butun kemungkinan adalah Buton di Sulawesi Tenggara.    Dugaan itu diperkuat  dengan beberapa petunjuk,  seperti temuan  sebuah Makam Kuno yang oleh masyarakat setempat dianggap  Makam Gajah Mada.  Juga dijumpai suatu bentuk kepercayaan terhadap  Dewa yang memiliki  kemiripan den  TrimurtI,  dan sampai sekarang kepercayaan  tersebut masih hidup.


Selain daerah - daerah tersebut di atas ,  yang diduga sebagai daerah pengaruh Majapahit  disebut pula  daerah  Bone  sekitar 1343  mendapat  serangan dari Pasukan Majapahit.    Dari Lontara Bone disebutkan  juga adanya tradisi pembakaran Mayat  bagi  Raja - raja  Bone  pada masa silam,  misalnya Raja Bone  La TenrirawE BongkangE MatinroE ri GucinnA  pada saat meninggal mayatnya  di bakar dan abunya disimpan  dalam Guci.   Hasil penggalian yang di lakukan   Van Heekeren  (1947) di Desa Bukaka  yang  menemukan beberapa Guci di Cina   (abad XIV  XV M)  yang berisi  abu Jenazah  memeperkuat dugaan tersebut.

Mojopahit desa di Sulawesi Barat

Kerajaan besar pernah menguasai NusanToro, Majapahit.

Di Sulawesi ditemukan peninggalan Hindu dan Majapahit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ACEH SANG PENAKLUK TANAH BATAK

NusaNTaRa.Com                           byMuhammaDNunukaN,       R   a   b   u,    2   2     J   a   n   u   a   r   i     2   0   2   5   ...