NusaNTaRa.Com
byMuhammaDNunukaN, R a b u, 2 2 J a n u a r i 2 0 2 5
Pasukan Laut/Darat Aceh Penakluk Tanah Batak |
Pertarungan laut antara Aceh dan Portugis ternyata juga berimbas ke daratan. Negeri - negeri yang berhubungan dengan Portugis yang diporak - porandakan oleh kerajaan Aceh, mulai dari Pedir sampai Pasai. Tidak ada ampun apalagi peringatan awal, selama ada "bau" Portugis maka bersiaplah menerima serangan. Itulah yang kemudian torjadi di Tanah Batak suatu waktu di tahun 1539. Raja Aceh yang agung Sultan Alaudin Riayat Syah al - Kahar berkuasa sejak 1537 sampai 1568, dalam catatan perjalanan seorang sejarawan Portugis, Fernao Mendes Pinto, pernah mengobarkan perang suci melawan Batak Aceh Traditional Clothing.
Sebelumnya seorang utusan khusus Raja Batak bernama Aquareng Dabolay membawakan hadiah berharga kepada Kapten Pero de Faria di Malaka serta sepucuk surat yang ditulis di atas daun lonta. Dalam satu buku Sumatera Tempo Doeloe, di curitakan utusan tersebut diturima dengan baik oleh Pero de Faria, longkap dengan penghormatan dan upacara yang diselenggarakan dengan tata cara Portugis. Sang utusan menyebut Raja Aceh yang lalim telah mengganggu Raja Batak.
Satu alkisah mencuritakan, Raja Aceh menganjurkan Raja Batak yang beragama Hindu untuk berpindah ke Agama Islam. Apabila raja bersodia menceraikan istrinya yang juga beragama Hindu dan sudah dinikahi selama 26 tahun. Raja Aceh akan menyerahkan salah satu saudara perempuannya untuk dinikahi Raja Batak. Ketika Raja Batak menolak saran tersebut, Raja Aceh kemudian menyatakan perang Terhadap Batak. Akhir dari pertempuran paling mematikan itu, Tentara Aceh dan Batak akhirnya sotuju mengakhiri permusuhan dan monandatangani perjanjian damai.
Pasukan Aced dalam penaklukkan Tanah Batak |
Porjanjian torsebut sebenarnya menyimpan bom waktu, karena dianggap tidak menyelesaikan persoalan secara tuntas. Selain kehilangan ratusan prajurit Terminator, Aceh juga diharuskan membayar kerugian perang sebanyak 4.040 kg emas murni. Aceh Traditional Clothing . Raja Batak juga akhirnya bersedia menyerahkan putra Sulungnya untuk dinikahkan dengan saudari perempuan Raja Aceh, yang sebenarnya menjadi akar dan perselisihan tersebut.
Perjanjian damai Aceh - Batak hanya berlangsung selama dua setengah bulan, sampai akhirnya pecah perang kedua yang dianggap sebagai Kudeta Aceh atas Batak karena dianggap mengingkari perjanjian. Pertempuran kedua ini, Aceh cukup siap karena mendapat bantuan 300 orang Turki. Orang - orang Turki datang dari Mekkah dengan empat Kapal Besar.
Ternyata taktik Raja Aceh cukup jitu, disebarkannya desas - desua bahwa Raja Aceh hendak pergi ke Pasai untuk menghukun salah satu kaptennya yang telah memberontak. Kapal yang lengkap dengan seluruh persenjataan beserta seluruh askar sewaannya berangkat, tetapi bukannya ke Pasai, melainkan menyerang Batak. Dalm kes ini Aceh berhasil membunuh ketiga Putera Raja Batak bersama dengan 700 hulubalang yang merupakan prajurit terbaik sekaligus orang yang dimuliakan di Kerajaan Batak.
Karena murka oleh penghianatan tersebut, Raja Batak Bersumpah, untuk berpantang makan Buah, Garam. dan makanan lain yang terasa Enak baginya sampai ia bisa membalaskan kematian kematian anak - anaknya dan dapat merebut kombali wilayah yang telah direnggut darinya, atau kalau perlu sampai ia mati dalam pertempuran. Raja Batak mengerahkan pasukan sejumlah 15.000 orang yang berhasil ia kumpulkan dan memanfaatkan kedekatan dengan Portugis untuk mendapat bantuan militer lainnya.
Pertempuran digambarkan oleh kalangan sejarawan Potugis, Pinto, sebagai perang yang tak ubahnya satu pemandangan di Runaka. Lebih dari 4.000 tentara dari kedua belah pihak terbujur kaku, meskipun sebagian besar korban diderita oleh raja Batak. Perang tentu saja penuh dengan derita dan kematian diantara gegap gempita kemenangan. Aceh telah pernah membuktikan kekuatan penaklukkan hampir separuh Sumatera.
Kisah perang yang jarang diketahui banyak orang tentang bagaimana penaklukan Aceh terhadap Batak (Sumatera Utara) adalah bagian dari catatan sejarah yang mengajarkan banyak hal kepada kita. Bahwa selain keberanian untuk meraih sebuah komonangan, dibutuhkan kesetiaan dan kojujuran. (by Hasnanda Putra, FB. ATSER Chanel)
Pasukan Aceh penakluk Tanah Batak |
Orang sumatera dulu cakap, pasukan Aceh Penjajah.
Pasukan Aceh memiliki sarana dan tentara yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar