Rabu, 22 Januari 2025

ACEH SANG PENAKLUK TANAH BATAK

NusaNTaRa.Com                          

byMuhammaDNunukaN,       R   a   b   u,    2   2     J   a   n   u   a   r   i     2   0   2   5                      

Pasukan Laut/Darat Aceh Penakluk Tanah Batak 
Bagi  sobagian   orang - orang  tua di Sumatera  ada  yang beranggapan  bahwa  Aceh  adalah Ponjajah.   Cakap orang tua  yang  menyimpan  kisah - kisah  dari  generasi ke generasi  yang sering menyebut  demikian  dalam  setiap  bercerita  tentang Aceh   Traditional Clothing.   Di cakapkan bahwa Aceh  negeri penakluk  yang  tak henti - hentinya  menguasai,  memiliki kekuatan Militer  kekuatan militer yang tak  sebanding  dengan  keberadaan  kerajaan - kerajaan  kecil  di daratan  Sumatera.   Malahan kaum Portugis mencakapkan   kapal - kapal  Aceh  di   Selat Malaka  tidak lebih dari  perampok - perampok paling berbahaya,  hingga mereka  menyebutnya  sebagai  Espanto de Mundo,  yang  berarti "Teror Dunia".   

Pertarungan laut  antara Aceh dan Portugis ternyata  juga berimbas  ke daratan.    Negeri - negeri  yang berhubungan dengan  Portugis  yang diporak - porandakan oleh  kerajaan  Aceh,  mulai dari Pedir  sampai Pasai.   Tidak ada ampun  apalagi peringatan awal,  selama ada   "bau"  Portugis maka  bersiaplah  menerima  serangan.   Itulah yang kemudian  torjadi di  Tanah Batak  suatu waktu di tahun 1539.   Raja Aceh  yang agung  Sultan Alaudin Riayat Syah al - Kahar  berkuasa sejak  1537 sampai 1568,  dalam catatan perjalanan  seorang sejarawan  Portugis,  Fernao Mendes Pinto,  pernah mengobarkan  perang suci  melawan  Batak Aceh Traditional Clothing.  

Sebelumnya seorang utusan  khusus  Raja Batak  bernama  Aquareng Dabolay  membawakan hadiah berharga  kepada  Kapten Pero de Faria  di Malaka serta sepucuk  surat yang  ditulis  di atas daun lonta.   Dalam satu buku  Sumatera  Tempo Doeloe,  di curitakan  utusan tersebut  diturima  dengan baik oleh  Pero de Faria,  longkap dengan  penghormatan dan  upacara yang diselenggarakan  dengan  tata cara  Portugis.   Sang utusan  menyebut  Raja Aceh  yang lalim telah  mengganggu  Raja Batak.

Satu alkisah mencuritakan,  Raja Aceh menganjurkan  Raja Batak yang beragama  Hindu  untuk berpindah ke  Agama Islam.   Apabila raja  bersodia menceraikan istrinya  yang juga  beragama Hindu dan  sudah dinikahi  selama 26 tahun.   Raja Aceh  akan  menyerahkan  salah satu  saudara  perempuannya  untuk dinikahi  Raja Batak.   Ketika  Raja Batak menolak saran tersebut,  Raja Aceh kemudian  menyatakan  perang  Terhadap Batak.   Akhir dari pertempuran  paling mematikan  itu,   Tentara Aceh dan Batak  akhirnya  sotuju  mengakhiri  permusuhan  dan monandatangani  perjanjian  damai.

Pasukan Aced dalam penaklukkan  Tanah Batak

Porjanjian torsebut  sebenarnya menyimpan bom waktu,  karena  dianggap tidak  menyelesaikan  persoalan  secara tuntas.   Selain kehilangan  ratusan prajurit Terminator,  Aceh juga  diharuskan  membayar kerugian  perang sebanyak  4.040  kg  emas murni.   Aceh Traditional Clothing .    Raja Batak  juga akhirnya  bersedia menyerahkan  putra Sulungnya untuk  dinikahkan  dengan  saudari perempuan  Raja Aceh,  yang sebenarnya menjadi  akar  dan perselisihan tersebut.

Perjanjian damai  Aceh - Batak  hanya  berlangsung selama  dua setengah  bulan,   sampai akhirnya   pecah perang  kedua yang dianggap  sebagai  Kudeta Aceh  atas  Batak  karena dianggap mengingkari perjanjian.    Pertempuran  kedua ini,   Aceh cukup siap  karena mendapat  bantuan   300  orang Turki.   Orang - orang  Turki datang dari  Mekkah  dengan empat  Kapal Besar.

Ternyata taktik  Raja Aceh cukup  jitu,  disebarkannya  desas - desua  bahwa  Raja Aceh  hendak pergi  ke Pasai  untuk menghukun  salah satu kaptennya  yang telah  memberontak.   Kapal  yang lengkap  dengan  seluruh  persenjataan  beserta seluruh  askar sewaannya  berangkat,  tetapi  bukannya ke  Pasai,  melainkan menyerang  Batak.   Dalm kes ini  Aceh berhasil  membunuh  ketiga  Putera Raja  Batak  bersama dengan  700  hulubalang  yang   merupakan  prajurit  terbaik sekaligus  orang  yang dimuliakan  di Kerajaan Batak.

Karena murka  oleh penghianatan tersebut,   Raja Batak Bersumpah,  untuk berpantang makan Buah,  Garam.  dan makanan lain yang  terasa Enak baginya  sampai  ia bisa  membalaskan  kematian kematian  anak - anaknya  dan  dapat  merebut  kombali  wilayah yang telah direnggut  darinya,  atau  kalau perlu  sampai  ia mati  dalam pertempuran.   Raja Batak  mengerahkan pasukan  sejumlah  15.000  orang  yang berhasil  ia kumpulkan  dan memanfaatkan  kedekatan  dengan  Portugis  untuk  mendapat  bantuan  militer lainnya.

Pertempuran  digambarkan  oleh kalangan  sejarawan Potugis,  Pinto,  sebagai perang yang tak ubahnya satu   pemandangan di Runaka.    Lebih dari 4.000  tentara dari kedua belah  pihak terbujur  kaku,  meskipun sebagian  besar  korban diderita oleh  raja Batak.   Perang tentu saja  penuh dengan  derita  dan  kematian  diantara  gegap gempita kemenangan.    Aceh telah  pernah membuktikan  kekuatan  penaklukkan hampir  separuh  Sumatera.

Kisah  perang yang jarang diketahui  banyak orang tentang bagaimana  penaklukan  Aceh  terhadap  Batak  (Sumatera Utara)  adalah bagian  dari  catatan  sejarah yang mengajarkan banyak  hal  kepada kita.   Bahwa  selain keberanian untuk meraih sebuah komonangan,  dibutuhkan  kesetiaan dan kojujuran.   (by Hasnanda Putra,  FB.  ATSER Chanel)

Pasukan Aceh penakluk Tanah Batak

Orang sumatera dulu cakap,  pasukan Aceh Penjajah.

Pasukan Aceh memiliki sarana dan tentara yang besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ACEH SANG PENAKLUK TANAH BATAK

NusaNTaRa.Com                           byMuhammaDNunukaN,       R   a   b   u,    2   2     J   a   n   u   a   r   i     2   0   2   5   ...