NusaNTaRa.Com
byLaCappotttA, S a b t u, 1 1 J a n u a r i 2 0 2 5
Kapal perang Utama Majapahit di buat tahun 1628 M, berbobot 1.200 ton saat ini berada di museum Vasa Swedia. |
JUNG JAWA. Ada pertanyaan, Bagaimana mungkin Majapahit sudah menguasai Nusantara ? wong kapal saja tidak ada jejaknya jika dibandingkan dengan kerajaan Makassar atau Goa yang lebih memiliki nuansa Kemaritiman. Kerajaan Majapahit di Jawa yang muncul pada abad ke - 13 (1293 - 1468 M) dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 - 1389 M) dan Gajah Mada menjadi mahapatihnya pada (1313 - 1364) sementara Makassar menjadi besar atau mencapai kejayaanya pada abad 16.
Dalam ilmu sejarah sejauh ini sebelum abad ke - 13 yang dicatat peperangan laut Nusantara yang besar hingga tersiar ke Dinasti Cina sebelumnya hanya Kerajaan Singghasari dan Majapahit sebagai Swarna Dwipa Vs Java Dwipa dan dalam relief Candi Borobudur pun ada kapal. Dalam catatan Dinasti T'ang disebutkan bahwa Sriwijaya telah beberapa kali mengirimkan utusannya ke negeri diseberan sana China , sekitar tahun 917 M 972 M, 974 M, dan 975 M, juga tahun 980 M. Ketika hendak pulang, utusan itu tertahan di Kanton karena negerinya sedang berpearang dengan negeri Jawa. Tentu untuk berperang menggunakan kapal pada masa jauh sebelum Majapahit.
Lalu kenapa kemaritiman Jawa seolah sirna ...... Majapahit kapalnya dari mana ?, dalam prasasti Phetak diartikan terjadi perang keluatga yang membuat Majapahit hancur dari dalam. Apakah kemaritiman Jawa abad ke - 15 sudah habis ?. Tidak juga pada masa Demak dan masa Jepara Jawa masih mampu membuat Kapal untuk menguasai pelabuhan Sunda Kelapa tentunya sebelum Portugis datang dan mereka juga menyerang Portugis di Malaka. J Noorduyn memberitakan bahwa dalam suatu lontara bilang (Makassar) dan Sure' bilang (Bugis) mencatat bahwa orang membuat / memakai kompas pertama pada tahun 1303 M dan Meriam di buat dan dipakai pertama kali pada tahun 1380, yang membawa dan memperkenalkan tenologi tersebut di Makassar adalah di duga orang - orang Majpahit, Orang Arab, Orang Persia, Orang Keling dan Orang China,
Diketahui juga Galangan Kapal dan Paling Terkenal di Asia Tenggara terdapat di Jepara dan Lasem , selain itu ada juga lain yang lebih kecil yaitu di kepulauan KEI Maluku. Gubernur Malaka Alfonso de Alburquerque pernah menyewa 60 orang Tukang Kayu dan arsitek Kapal dari Jawa untuk dipekerjakan di Malaka. Ukuran dan konstruksi Jung Jawa membutuhkan keahlian dan material yang belum tentu terdapat di banyak tempat, oleh karena itu Jung Jawa raksasa hanya diproduksi di dua tempat di sekitar Jawa.
Tempat itu adalah dipantai Utara Jawa di sekitar Cirebon dan Rembang - Demak (diselat Muria yang memisahkan Gunung Muria dengan Pulau Jawa), dan juga di pesisir Selatan Kalimantan terutama di Banjarmasin dan pulau - pulau sekitarnya. Tempat ini sama sama memiliki Hutan Jati, tetapi Galangan Kapal di Kalimantan tetap mendatangkan Kayu Jati dari Pulau Jawa, sedangkan Kalimantan sendiri menjadi pemasok Kayu Ulin Pegu (sekarang Bago), yanh merupakan pelabuhan besar pada abad ke - 16, juga memproduksi JONG oleh orang Jawa yang menetap di sana.
Perahu Layar di dermaga Makassar |
Kapal Jong merupakan Kapal Layar yang berukuran beberapa ratus Ton. Lancaran - Perahu dengan satu tiang dan biasa di Dayung. Penjajap (Portugis PangaJava/Pangajaua) Kapal Kargo yang dirubah menjadi untuk perang dan dapat dipersenjatai dengan meriam, biasa digerakkan dengan Layar dan Dayung. Kelulus - Perahu Dayung Kecil, digunakan untuk menurunkan orang orang ke - pantai.
Dalam sebuah surat kepada Alfonso de Albuquerque dari Cannanora 22 Februari 1513. Fernao Peres de Andrade. Kapten armada yang diarahkan Pate Unus mengatakan, " Jung milik Pate Unus adalah yang terbesar yang dilihat oleh orang - orang dari daerah ini. Ia membawa seribu orang tentara dalam Kapal dan yang mulia dapat mempercayainya ..... bahwa itu adalah hal yang luar biasa dapat di lihat, karena Anunciada di dekatnya tidak terliahat seperti seperti sebuah kapal sama sekali, kami menyerangnya dengan Bombard, yeyapi bahkan tembakan yang terbesar tidak menembusnya dibawah garis air dan (tembakan) esfera (Meriam besar Portugis) yang saya miliki di kapal saya berhasil masuk tetapi tidak tembus kaapal itu memiliki tiga lapisan besi, yang semua lebih dari satu Koin tebalnya. Dan kapal itu benar - benar sangat mengerikan bahkan tidak pernah ada orang melihat sejenisnya. Butuh waktu tiga tahun untuk membangunnya, yang mulia mungkin pernah mendengar cerita di Malaka tentang Pati Unus yang telah membuat armada ini menjadi Raja Malaka. Fernao Peres de Andrade, Suma Oriental.
Habisnya dimana ? Masa Mataram Islam setelah SultanAgung sebab pada zaman sULTAN aGUNG sebab pada zaman Sultan Agung Masih ditemukan Jung Jawa di Batavia yang diabadikan dalam li\ukisan Wong Belanda. Jadi hancurnya Maritim Jawa pada pemerintahan Amangkurat I ataupun saat perang Trunojoyo usai banyak pelabuhan Mataram diberikan pada VOC, kemudian perang tahta mataram tidak ada habisnya sampai terbelah empat oleh perjanjian Gianti.
Sikap represif Amangkurat I dari mataram terhadap kota - kota pesisir utara P Jawa . Amangkurat I memerintahkan agar pelabuhan di tutup dan kapal - kapal dihancurlkan agar mencegah kota - kota pesisir menjadi kuat dan memberontak. Ini menghancurkan ekonomi Jawa dan kekuatan maritimnya yang telah dibangun sejak zaman Singosari dan Majapahit dan Mataram berubah menjadi negara Agraris. Ketika VOC mendapatkan pijakan di Jawa , mereka melarang pendudk setempat untuk membangun kapal dengan Tonase melebihi dari 50 ton dan menugaskan pengawas eropah kesetiap galangan kapal. Kantor VOC di Batavia melaporkan bahwa pada tahun 1677 orang - orang Jawa tidak lagi memiliki kapal - kapa Ganal jar.
JUNG JAWA transportasi antar pulau di Zaman Majapahit |
Majapahit kerajaan Maritim di Nusantara.
Junga Jawa Kapal yang menjadi transportasi di Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar