NusaNTaRa.Com
bySolanaNEnembE, M i
n g g
u, 0 4
A g u
s t u
s 2 0 2 4
Unjuk rasa warga Papua menuntut merdeka di depan Kantor Majelis Rakyat Papua, di Abepura, Jayapura.
Komite Nasional Papua Barat atau KNPB mewajibkan seluruh rakyat Papua
Barat, mulai dari Raja Ampat hingga Almasuh, untuk libur pada 15 Agustus 2024.
Ketua I KNPB Pusat, Warpo Sampai Wetipo menyatakan, bahwa pihaknya akan
memperingati Agustus sebagai bulan rasisme lewat aksi demontrasi.
"Pada 15 Agustus 2024, kami wajib dan harus libur atau tidak ada
aktivitas," kata Warpo dalam keterangan tertulis, Ahad, 4 Agustus 2024.
Warpo juga mengatakan, KNPB mengundang seluruh rakyat Papua Barat
untuk memperingati momen bersejarah, yaitu New York Agreement pada 15 Agustus
1962. Perjanjian ini memuat kesepakatan pemindahan kekuasaan atas Papua Barat
dari Belanda ke Indonesia.
Undangan libur pada 15 Agustus 2024 ini ditujukan kepada 32 elemen
masyarakat Papua Barat. Di antaranya seperti pimpinan eksekutif, legislatif,
serta yudikatif se-Tanah Papua, seluruh pegawai negeri sipil, pimpinan dan
kader KNPB se-Tanah Papua, Majelis Rakyat Papua, dan lainnya.
KNPB juga mengundang Pangdam Cendrawasih beserta jajaran, Kapolda
Papua beserta jajaran, pimpinan gereja, ulama, dan imam masjid se-Tanah Papua,
para advokat, dan pimpinan dewan adat Papua. Sejumlah pimpinan Organisasi Papua
Merdeka atau OPM juga turut diundang, seperti Melanesia Barat, United
Liberation Movement for West Papua, Parlemen Nasional West Papua, serta
sejumlah organisasi gerakan sipil lain.
Dia meminta kepada masyarakat Papua Barat untuk mengedepankan nilai
keadilan, kebenaran, kejujuran, dan kemanusiaan sejati selama aksi demo
berlangsung. Warpo juga mengimbau kepada aparat keamanan untuk tidak
memprovokasi hingga mengkriminalisasi masyarakat saat aksi demo.
" Kami adalah rakyat
terjajah, entah Anda Papua maupun non-Papua. Musuh kita bukan rambut lurus atau
keriting, bukan juga kulit hitam atau kuning
", ucapnya. Menurut dia, musuh rakyat adalah sistem
negara yang kapitalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar