Minggu, 09 Juli 2023

KISAH SOPIR TAKSI DI BALI : MENDAPAT TIP, REPOTNYA MENGANGKUT TURIS INDIA DAN MEMBALAK TURIS SINGAPURA

NusaNTaRa.Com

byBasruLDatUMabusunG,    M  i  n  g  g  u,    0   2      J   u   l   i     2   0   2   3

Agus Ridiyanto (55), dam Sumbogo Eko Prayitno (50), pengemudi taksi
berbasis aplikasi di Bali.

Seorang yang berprofesi sopir taksi online di Bali mengungkapkan  banyak suka dukanya,   diantaranya sukanya kalau ada yang kasih tips   dan  dukanya  mana kala mereka mengangkut turis India.   Kok bis  ?.   Agus Ridiyanto (55) menceritakan lika-liku selama enam tahun menjadi sopir angkutan berbasis aplikasi diantaranya  kotika mendapat orderan mengantar penumpang dengan jarak yang jauh.   Orderan terjauh yang pernah dia jalani dari Jalan Dewi Sri, Kuta menuju Pantai Amed di Karangasem,   "  Itu ditempuh perjalanan tiga jam lebih. Dari Dewi Sri ke Pantai Amed. Tiga jam perjalanan  ",   Ujar SiDin Agus R saat diwawancarai pekan lalu.

Entah berapa kilometer jaraknya, dengan perjalanan sejauh itu, Agus mengaku memperoleh ongkos  Rp  550 ribuan, kotor. Dia masih ingat, empat orang asing yang memesan ojol mobilnya waktu itu.   Meski  jauh, Agus justru merasa senang. Menurutnya, selain ongkosnya yang tinggi, konsumsi bahan bakar juga lebih hemat ketimbang harus wara-wiri di Denpasar,   "  Saya malah senang. Nggak masalah. Saya malah senang yang long trip. Kalau long trip, pemakaian pada BBM itu biasanya agak lebih hemat sebenarnya. Daripada muter-muter di kota  ",   Ujar SiDin Agus R dengan Ahmadernya (Manisnya).

Hal-hal menyenangkan lain yang dialami Agus R selama melakoni pekerjaan sebagai pengemudi Grab,   Misalnya, Agus mengaku pernah beberapa kali mendapat tip,   "  Ya, tipping sih ada.  Kalau saya mobil ya paling tipping uang. Bisa melalui aplikasi. Ya, kebaikan orang itu beda-beda  ",    tutur Agus R Laji.   Lain Agus, lain pula dengan, Sumbogo Eko Prayitno, rekan sesama pengemudi Grab. Dia menuturkan, ada juga beberapa penumpang yang justru sangat perhitungan dengan biaya layanan Grab mobil. Yang paling sering, adalah turis India.

Sumbogo Eko P mengaku kerepotan ketika tidak sedang memiliki uang pecahan kecil sebagai kembalian,     Sebab, turis India biasanya sangat perhitungan  dan mereka  tak segan menerima uang kembalian lebih banyak ketimbang kehilangan uang receh,   "  Sering sekali terjadi terutama tamu-tamu dari India. (Biayanya) kurang seribu rupiah, tetep (jendela mobil kami) digedor kalau nggak mau ngembalikan (memberi kembalian dengan nominal yang pas). Padahal kami sudah mau jalan  ",  Ujar SiDn  Sumbogo Eko P.   Karena tak ingin ribut dengan penumpang, Sumbogo terpaksa memberi uang kembalian yang justru lebih besar nominalnya,   "  Kami yang tekor malah  ",  Ujar Simbogo Eko P Laji.

Sulitnya Penumpang Turis India

Kisah yang dituturkan sopir Taksi di Bali Agus R dan Sumbogo Eko R di atas tentunya sangat berbeda dengan kisah sopir taksi Konvensional  di Kuta Utara yang berinisial KEP (40) karena saat ini ia sudah diamankan pihak Polres Badung terkait aksinya membalak,    "   Sudah diamankan dan diperiksa Polres Badung   ",  Ujar SiDin Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto  Kabid Humas Polda Bali, Selasa (21/06/2023).  KEP diamankan polisi terkaitnya aksinya yang membalak seorang turis Singapura berinisial CTN (27) hingga ia harus menyerahkan uangnya dengan ketakutan sebesar Rp 199 ribu.

Tragedi bermula ketika CTN check out dari vila di kawasan Padang Linjong, Kuta Utara, Selasa (20/06/ 2023) pukul 09.50 WITA,  diantarkan staf vila ke pangkalan taksi tak jauh dari vila dan  CTN ditawari oleh KEP untuk diantar ke Bandara Ngurah Rai dengan tarif Rp270  ribu.  CTN menolak dan memilih mencari transportasi online,  ketika dia masuk ke taksi online yang dipesan   KEP tidak terima dan mendekati taksi online itu,   KEP memberitahu sopir taksi online tidak boleh mengangkut penumpang di wilayah itu  dan   meminta CTN membayar Rp150 ribu kepadanya.

KEP juga mengancam akan membawa ke kantor desa jika permintaannya tidak dituruti,  Sopir asal Bangli itu lalu mengambil uang Rp100 ribu hingga membuat CTN ketakutan.   Stefanus Satake  BS  mengatakan, pelaku sudah diamankan Polsek Kuta Utara dan diserahkan ke Polres Badung,   "  Siang ini akan digelar kasusnya  ",   Ujar SiDin .   Kepada polisi, pria asal Kintamani, Bangli, Bali, itu terpaksa melakukan aksinya karena terdesak akibat seharian belum mendapat penumpang,   "  Spontanitas saja karena keadaan terdesak. (Seharian belum dapat penumpang) enggak dapat sama sekali  ",   Ujar SiDin KEP saat diinterogasi  Polisi Resor (Polres) Badung,  Rabu   (21/06/2023).

Ka. Polres) Badung AKBP Teguh Priyo Wasono, saat menginterogasi, KEP (40),
sopir taksi yang memalak warga negara,  Rabu (21/06/2023)

 


Seharian di belakang stir mobil untuk mencari makan.

Sopir Taksi mengantar sejuta warna manusia ketujuan.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...