NusaNTaRa.Com
byBakkaranGNunukaN, R a b u, 1 2 J u l i 2 0 2 3
Kejadian yang sempat Viral di dunia maya menurut Humas Bea
Cukai Makassar, Ria Novikasari bahwa
yang banyak beliau kenakan itu adalah emas imitasi
yang sempat Hajah Suanarti beli di
Juddah Arab Saudi ketika berhaji saat itu. "
Perhiasan yang diklaim emas oleh yang bersangkutan 180 gram yang dibawa
dari Juddah hingga tiba di Makassar dan dibawa juga ke Bea Cukai pada saat
pemeriksaan tadi (harganya) Rp 900.000-an por geramnya pada pembelian nilainya
dari keseluruhannya ", Ujar SiGaluH Ria Novikasari saat
dikonfirmasi via WhatsApp (WA) Senin (10/07/2023) malam.
Ria Novikasi juga
mengatakan, Suanarti Daeng Kanang cukup
kooperatif saat diperiksa Bea Cukai terkait ratusan gram emas yang digunakannya
ketika pulang dari Tanah Suci bahkan
ketika pihaknya mengunjungi rumahnya, "
Jadi memang kami sudah mengunjungi kediaman yang bersangkutan. Kemudian kami melakukan konfirmasi permintaan
keterangan dan memang dari yang bersangkutan menyambut hangat dan
kooperatif ", Ujar SiGaluH
Ria Novikasari dengan Soppengernya (Jumawanya).
Kepada NusaNTaRa.Com, Suanarti Daeng Kanang mengungkapkan ada sekitar 180 gram perhiasan
emas yang dia pakai. Namun, tidak semuanya dia beli dari Tanah Suci
Mekkah, " Dari Makassar separuh (emas) saya bawa. Sekitar 80 gram, kalau yang saya beli dari
Tanah Suci mungkin 100 gram ", Ujar S Daeng Kanang kepada awak media di Aula
Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar. Dia
menyatakan, dia membeli emas itu menggunakan mata uang riyal, dengan total Rp
1.200.000 per gramnya.
Pempemberitaan mengenai kepulangannya yang cukup glamor
viral, hingga ada netizen yang menuduhnya hanya ingin pamer bahwa dia mampu
pergi haji dan kaya. Mendapat serangan
seperti itu dari Netizen, Suarnati Daeng Kanang mengaku sedih dan malu, iapun menegaskan bahwa itu sudah menjadi nazarnya
jika ia akan berhaji akan membeli
emas, " Iye kodong (Iya kasian) sebelum daftar (haji)
memang sudah bernazar pakaian saya akan seperti ini (nyentrik dan memakai
emas), tapi entah kenapa banyak yang hujat, (katanya saya) pamer ",
Ucap S Daeng Kanang dengan Plabomoranya (hebatnya).
Perempuan yang merupakan seorang pengusaha Burger dan Coto
Makassar ini mengatakan, dia sudah memaafkan orang-orang yang menghujatnya di
media social karena menganggap belum mengerti keadaan na. S Daeng Kanang bahkan menganggap, hujatan itu merupakan
pengingat supaya dia bisa lebih sabar lagi sepulang dari Tanah Suci. Zaeni Rahman Kepala Bea Cukai Makassar
menjelaskan, pihaknya sebenarnya sudah mendatangi kediaman Suanarti di
Kecamatan Tammalate begitu beritanya viral,
meski ia tak mendapatkannya karena tengah bersilaturahmi dengan
keluarganya di Jeneponto. Namun
Senin (10/07/2023), Bea Cukai Makassar
menerima Suanarti Daeng Kanang, untuk memeriksa keaslian perhiasannya.
Dia juga mengungkapkan alasannya membeli emas di Tanah Suci
karena merasa ada kepuasan bathin tersendiri, bahkan beliau mengaku lebih
berkarisma saat mengenakannya,
" Karismanya beda. Dan saya percaya kalau sakit terus pakai emas
dari Tanah Suci bisa sembuh ", Ujar SiGaluH Suanarti Daeng Kanang. S D Kanang mengaku harus menunggu selama 13
tahun untuk berangkat ke Tanah Suci. Bahkan dua hari sebelum berangkat ibadah haji, dia mendapat cobaan karena harus
menjalani operasi batu empedu,
" Tapi alhamdulillah selama
proses haji semua dilancarkan bahkan tidak pernah merasakan sakit pasca
operasi ", Ujar S Daeng Kanang Laji.
Selama di Tanah Suci, Suanarti Daeng Kanang tak henti mendoakan seluruh keluarganya agar bisa juga berangkat ke Tanah Suci. " Semua saya doakan semoga bisa ke sana (Tanah Suci), bisa juga merasakan apa yang saya rasakan, semua keluarga dipanggil kesana kedua orangtua, adik-adik, kakak, termasuk usaha dilancarkan ", Ujar SiGaluh Suanarti Daeng Kanang mengakhiri temu bual kami.
Suanarti Daeng Kanang Jemaah Haji embarkasi Makassar
Naik
Haji menunaikan yang kelima dari Rukun Islam.
S
Daeng Kanang pulang Haji mengenakan emas
180 gram.
NusaNTaRa.Com Adverstesment
Melayani pemasangan Iklan
Sila Dail Talian 0821 5385 8932
Tidak ada komentar:
Posting Komentar